●𝗪𝗲 𝗰𝗮𝗻 𝗯𝗲 𝗳𝗿𝗶𝗲𝗻𝗱𝘀

160 35 1
                                    

║▌│█║▌│█║▌│█│║▌

Velvet Promise

║▌│█║▌│█║▌│█│║▌

━━━━━━━☆☆━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━☆☆━━━━━━━

Chapter 10
/
We can be Friends

━━━━━━━☆☆━━━━━━━

Kuroo memasuki apartemen bersama [ Name ]. Pemuda bersurai hitam dan bertubuh atletis itu menatapi sekeliling ruangan apartemen yang terlihat cukup elit baginya. Ruangan yang terlihat sangat rapih dan wangi serta di lengkapi dengan furnitur minimalis.

Sesampainya di ruang tengah, Kuroo langsung di sambut dengan nuansa seperti di luar angkasa pada langit-langit atap, ia segera mengarahkan kepalanya ke atas, menatap sebuah atap ruangan ini yang di lukis seperti galaksi luar angkasa. Kuroo tidak dapat menyembunyikan rasa kagumnya saat ini.

"Kau yang melukisnya?" tanya Kuroo.

"Iya. Tidak semuanya sih, di bantu juga oleh beberapa tukang cat. Karena ruangan ini cukup besar jadi tidak mungkin aku melakukan sendiri." jawab [ Name ].

"Oh.. Tapi itu keren," sahut Kuroo.

[ Name ] menelan ludahnya sesaat ketika ia melihat ke arah mejanya yang ada di ruang tengah, ia tidak tau harus berbuat apa sekarang, karena mejanya begitu berantakan dikarenakan banyaknya barang barang Narumi yang sedang mau ia kemas tadi.

"Kau mau minuman?" tawar [ Name ].

Kuroo menoleh ke arah [ Name ], gadis yang mengenakan hoodie oversized berwarna hitam itu.

"Mungkin kopi, kalau tidak ada. Yasudah air juga tidak masalah." jawab Kuroo santai, kemudian ia memberikan bingkisan kepada [ Name ], "Oh ya, ini aku belikan buah dan makanan untukmu,"

"Aku sudah makan, Kuroo."

"Bukannya kau sakit?"

[ Name ] pun menggeleng, "Aku tidak sakit."

"Yasudah kalau begitu, terima saja makanan pemberian ku, rezeki tidak boleh di tolak, nanti umur mu tidak panjang." Kata Kuroo.

Mau tidak mau, akhirnya [ Name ] pun mengambil pemberian dari Kuroo. Kuroo tersenyum senang.

Setelah itu [ Name ] meninggalkan Kuroo, ia berjalan ke arah dapur yang dimana ruangan tersebut langsung terhubung dengan ruang tengah.

"Aku duduk ya [ Name ]-chan." seru Kuroo.

"Iya,"

Kuroo lekas menaruh tubuhnya di atas sofa, sedangkan [ Name ] segera membuatkan secangkir kopi untuk Kuroo.

𝗩𝗲𝗹𝘃𝗲𝘁 𝗣𝗿𝗼𝗺𝗶𝘀𝗲 ┆' 𝐭. 𝐤𝐮𝐫𝐨𝐨.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang