●𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝘀𝗮𝘆 '𝗡𝗼' 𝗮𝗻𝘆𝗺𝗼𝗿𝗲!

139 33 4
                                    

║▌│█║▌│█║▌│█│║▌

Velvet Promise

║▌│█║▌│█║▌│█│║▌

━━━━━━━☆☆━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━☆☆━━━━━━━

Chapter 20
/
Don't say 'No' anymore!

━━━━━━━☆☆━━━━━━━

[ Name ] mengumpulkan lembar ulangan terakhirnya ke meja guru yang ada di depannya. Sang guru pun tersenyum seraya menerima hasil ulangan yang telah di kerjakan oleh [ Name ].

"Baiklah [ Name ], kalau begitu kau boleh pulang sekarang." Ujar sang guru.

[ Name ] mengangguk patuh, tangannya dengan cepat membereskan seluruh alat tulisnya yang ada di meja. Setelah bangun dari duduknya, ia pun membungkukkan sedikit badannya, memberi salam kepada sang guru sebelum benar-benar meninggalkan ruang kelas.

"Terimakasih, sensei!" Ucap [ Name ] dengan sopan.

"Selamat untuk perlombaan seni mu ya [ Name ], sensei mendoakan yang terbaik untukmu." [ Name ] tersenyum tipis sambil mengangguk setelah mendengar ucapan sang guru, setelah itu [ Name ] lekas pergi meninggalkan kelas.

Sekarang pukul empat sore. [ Name ] bergegas turun dari koridor lantai tiga menuju koridor lantai satu. Dikarenakan baterai ponselnya habis, [ Name ] tidak bisa menghubungi Kuroo, oleh karena itu dia tidak tahu, apakah Kuroo telah selesai atau belum melakukan latih tanding bersama club' volley SMA Fukurodani.

Matanya mengamati para murid yang masih ada di gedung sekolah, mereka berlalu lalang menuju ke arah mading besar sekolah. [ Name ] mengerutkan keningnya bingung melihat kerumunan yang ada, meskipun sejujurnya ia tidak terlalu begitu peduli.

"Ah maaf apakah club' volley Nekoma sudah selesai latih tanding?" Tanya [ Name ] kepada salah satu murid yang berpapasan dengannya.

"Baru saja mereka selesai, sepertinya mereka semua masih ada di gymnasium." Jawabnya.

[ Name ] pun mengangguk mengerti, "Terimakasih." Ucapnya kemudian, setelah itu ia kembali melangkahkan kakinya menuju gymnasium.

Sesampainya ia di lorong, beberapa siswa berlalu-lalang melewati nya setelah mereka keluar meninggalkan gymnasium, sesekali [ Name ] juga mendengar mereka asik berceloteh membicarakan soal pertandingan tadi. Hingga tatapannya tak sengaja beralih kepada beberapa anggota OSIS sekolah yang sibuk membagikan sebuah brosur.

𝗩𝗲𝗹𝘃𝗲𝘁 𝗣𝗿𝗼𝗺𝗶𝘀𝗲 ┆' 𝐭. 𝐤𝐮𝐫𝐨𝐨.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang