●𝗕𝗿𝗮𝗰𝗲𝗹𝗲𝘁𝘀 𝗮𝗻𝗱 𝗸𝗶𝘀𝘀𝗲𝘀

164 32 7
                                    

║▌│█║▌│█║▌│█│║▌

Velvet Promise

║▌│█║▌│█║▌│█│║▌

━━━━━━━☆☆━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━☆☆━━━━━━━

Chapter 18
/
Bracelets & Kisses

━━━━━━━☆☆━━━━━━━

Di atas ranjang putih yang ada di ruang UKS, [ Name ] duduk termenung disana. Kepalanya menunduk sendu, sedangkan matanya terus memandangi gelas yang di pegang kedua tangannya.

Kuroo duduk terdiam tepat di depan [ Name ]. Dia memandang lurus gadis yang masih terdiam dan belum membuka suara sedikitpun. Kuroo pun memakluminya dan sedikit enggan jika harus bertanya lebih dulu sebab dia ingin membuat [ Name ] setidaknya dapat merasa tenang terlebih dahulu.

Seketika pupil mata [ Name ] sedikit membesar saat tak sengaja melihat pergelangan tangan Kuroo yang memerah akibat perbuatannya tadi, tatkala kedua alis mata pun langsung menaut.

"Kuroo maaf tanganmu," ucap [ Name ] sambil menatap Kuroo. Disaat yang sama Kuroo dapat melihat bagaimana gadis itu menampilkan raut wajah yang sulit di artikan.

Kuroo menarik sudut bibirnya hingga membuat segaris senyum tipis, "Tidak masalah, [ Name ]. Jangan merasa bersalah seperti itu, aku tidak apa-apa."

[ Name ] langsung menelan ludahnya kasar. Entah Kuroo hanya membohonginya atau tidak saat ini, yang jelas [ Name ] ingat bahwa ia mencengkram tangan Kuroo dengan tenaga yang kuat.

Sebuah tangan lantas menaruh gelas ke atas meja. Ia beranjak bangun dari atas ranjang menuju laci obat-obatan, hal itu membuat Kuroo akhirnya menatapnya dengan bingung. [ Name ] kembali ke arah Kuroo membawa sekotak obat memar di tangannya lalu duduk di sebelah pemuda itu.

"[ Name ], aku tidak apa apa." Kuroo mengelak pelan disaat gadis itu mulai mengambil sebelah tangannya dan mengoleskan obat memar di permukaan kulitnya yang memerah.

"Kuroo, aku tau itu sakit. Kau jangan berbohong kepadaku." Balas [ Name ] sambil memasang wajah kesal. Sementara Kuroo hanya bisa tersenyum tipis melihat bagaimana gadis itu mengomel sambil mengobati tangannya.

"Terimakasih," Kata Kuroo. Tangannya kini sudah selesai di obati dan [ Name ] segera memasukan kembali obat memar itu ke dalam laci.

Atensinya pun bergerak menatap Kuroo kembali.

"Ichiro menyatakan perasannya kepadaku." Cerita [ Name ]. Ucapan [ Name ] membuat Kuroo sedikit menautkan kedua alis matanya. "Aku tidak tau sebelumnya dan benar-benar tidak mengetahui kalau dia sudah menyukaiku sejak lama. Namun perasaan ku benar-benar aneh, sangat berbeda dengan apa yang aku rasakan denganmu."

𝗩𝗲𝗹𝘃𝗲𝘁 𝗣𝗿𝗼𝗺𝗶𝘀𝗲 ┆' 𝐭. 𝐤𝐮𝐫𝐨𝐨.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang