●𝗠𝘆 𝗙𝗶𝗿𝘀𝘁 𝗕𝗹𝘂𝘀𝗵𝗶𝗻𝗴

205 36 2
                                    

║▌│█║▌│█║▌│█│║▌

Velvet Promise

║▌│█║▌│█║▌│█│║▌

━━━━━━━☆☆━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━☆☆━━━━━━━

Chapter 4
/
My First Blushing

━━━━━━━☆☆━━━━━━━

[ Name ] tiba di apartemen nya tepat pukul setengah delapan malam. Dengan sisa tenaganya yang masih ada, ia pun lekas menaruh badannya di atas sofa empuk miliknya membiarkan tubuhnya rileks sambil menatap langit-langit dindingnya yang ia lukis sendiri seperti galaksi di angkasa itu.

Ia mengangkat tangannya ke atas dan melihat tangannya yang terkena cat karena ulah Kuroo itu, gadis itu pun mendecih.

Untung saja selama ia menemani Narumi berbelanja tadi, Narumi tidak menyadari hal ini dan untungnya lagi [ Name ] juga punya jaket cadangan di dalam mobilnya.

Mengingat kejadian waktu itu membuat dirinya semakin sebal saja dengan Kuroo, di tambah lagi, Kuroo benar-benar pengganggu suasana, bahkan tadi pemuda itu juga sempat menghubungi [ Name ] secara tiba-tiba hanya untuk menanyakan tato hingga membuatnya harus terpaksa meminta izin ke toilet sebanyak tiga kali dengan Narumi.

Gadis bersurai hitam panjang itu beranjak dari sofa menuju kamar mandi. [ Name ] lekas membersihkan tubuhnya agar kembali segar, setelah itu ia memakan makan malamnya dan kembali melanjutkan lukisannya.

Ia menghela napasnya ringan sambil menatapi kanvas besar yang ada di depannya. Lukisannya itu sudah hampir selesai 60% dan sepertinya ia hanya memerlukan waktu beberapa bulan lagi untuk menyelesaikan lukisannya sampai tuntas. Ini adalah salah satu karya nya yang akan ia kirimkan ke perlombaan seni di Inggris tahun depan.

Gadis itu mengulas senyumnya namun senyumannya tidak berlangsung lama ketika ia harus melirik ponselnya yang ada di atas meja itu, ponselnya terus berkedip-kedip karena ada sebuah notifikasi masuk, karena risih, [ Name ] akhirnya mengambil benda itu dan mengeceknya.

Sebuah pesan dari Kuroo, ternyata.

"Pemuda ini," geram [ Name ] sambil menatapi layar ponselnya itu.

Setelah membaca pesan Kuroo, [ Name ] menghela napasnya lelah. Akhirnya ia menyudahi lukisannya, membereskan peralatan lukisnya dengan rapih dan menuju ke kamarnya.

Dibalasnya pesan Kuroo itu dengan cepat.

Dibalasnya pesan Kuroo itu dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝗩𝗲𝗹𝘃𝗲𝘁 𝗣𝗿𝗼𝗺𝗶𝘀𝗲 ┆' 𝐭. 𝐤𝐮𝐫𝐨𝐨.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang