Heartbeat

9 4 0
                                    

Ting

tong

ting

tong.

" Siapasih ganggu amattt gue kan masih mau tidur. "

Minju pun beranjak turun dari kasurnya dan ia pun menggaruk-garuk kepalanya dengan malas, gadis itupun membukakan pintu apartemen nya dan...

" KAKEK.. "

" maaf ketua park memaksa saya untuk kesini nona muda. "

" Aigoo, lihatlah penampilan mu ini. "

" Tunggu sebentar.. "

BRAK!

Minju pun merapihkan apartemen nya dan membuang sebotol soju nya karena ketua park paling tidak menyukai rumah kotor dan wanita yang suka minum minum.

15 menit kemudian Minju membukakan pintu apartemen tersebut dan menyuruh kakeknya untuk duduk di sofa, Anna hanya menggelengkan kepalanya.

" Sekretaris Jang tolong berikan kardus tadi. "

" Sebentar tuan. "

Tak berselang lama kedua orang suruhan ketua Jang pun membawa sebuah kardus lumayan besar, dan mereka pun membuka kardus tersebut.

" Kau harus makan makanan yang bergizi dan minum minuman tradisional seperti ini. "

" Kakek ini kan makanan untuk orang tua. "

" pftt.. "

tak !

" Aduhh. "

" enak saja, kakek masih muda tau. Masih ganteng kaya gitaris yang tampil waktu itu. Siapa namanya "

" Park Wonbin ketua. "

" Kakek kenal pria brengsek itu!!! "

" Heiii apa katamu pria brengsek?! "

" YA, Dia memang brengsek! "

" Woah benar-benar anak ini, dia baik pada kakek bahkan waktu itu dia mengantarkan kakek pulang. "

" Kau tahu masakan nya enak. "

" Lalu? "

" Ajak dia kesini, kakek ingin makan nasi goreng  kimchi buatan nya. "

" Tidak. "

" Jangan melawan kakek mu, aku tahu kamu tidak bisa masak seenak itu. "

" Yak, kakek meledek ku? "

" Anna tolong hubungi park Wonbin itu, anda menyimpan nomornya kan? "

" Baik tuan. "

" Anna jangann. "

" Kakek dia sudah memilki kekasih, apa yang kakek lakukan? "

" Kakek hanya ingin makan masakannya. "

Ucap Kakek Shin itu sambil memainkan lego milik Minju tersebut, gadis itu hanya menepuk jidatnya sambil mengerucutkan bibirnya.

" Selamat datang. "

" Nahh ini anak muda yang kakek maksud

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Nahh ini anak muda yang kakek maksud. "

" Lo ngapain disini? "

" Ketua manggil gua-

" Gak gada keluar lo-

" Park Minju, ayo duduk sini nak. "

" Maaf nona muda. "

" Awas aja lo Anna. "

Wonbin terlihat sedang berbincang-bincang dengan Park Shin ia sangat menikmati obrolan nya tersebut, Minju cemburu karena ia merasa terasing kan.

" Nah nak Wonbin tolong ajari Minju masak. "

" KAKEK. "

" Sial mau taruh dimana harga diri gue, mana tuh kakek kakek tua blak-blakan pula. "

" Kamu harus belajar masak, sana. Kakek mau istirahat dulu di kamar. "

Minju dan Wonbin saling beradu pandang, Minju pun menghela nafas kasarnya lalu mengambil celemek masak tersebut.

" Lo ada bahan makanan kan? "

" Ada. "

Minju pun menyiapkan bahan  makanan nya dan mencucinya dengan bersih, Wonbin pun mulai mengolahnya dengan cekatan. Sedangkan minju membantu memasak bahan makanan nya.

" Cobain. "

Ucap Wonbin sambil menyuapkan kimchi buatannya ke mulut Minju, gadis tersebut membuka mulutnya dan memakan kimchi nya.

Gimana? "

" Hummm enak kok. "

" Masukin kimchi nya ke dalam nasi. "

Minju pun memasukkan kimchi tersebut kedalam nasi lalu mengaduknya secara perlahan hingga tercampur rata. setelah matang ia menaruh nya di mangkok.

Minju pun melanjutkan membuat pasta andalannya, ia terlihat sibuk mengaduk pastanya agar tercampur merata.

" Aaa.. "

Ucap Minju sambil menyuapkan pasta yang ia buat menggunakan garpu kearah mulut Wonbin, Anna hanya tertawa geli melihat tingkah mereka.

" Gimana? "

" Enak kok udah pas. "

Setelah masakan nya matang semua Minju pun secara tidak sengaja memeluk Wonbin karena gadis tersebut berhasil membuat masakan yang enak.

" Uh, sorry gue ga bermaksud. "

" its okay. "

Wonbin pun berjalan menjauh dari Minju, gadis itu mengalihkan tatapannya kearah lain. Jantungnya berdegup kencang seakan-akan ia sedang melayang.

" Gua kenapa ya? "

" Gabolehhh ju dia punya Asa, lo harus bisa lupain Wonbin. "

" Gue-

" Gua. "

" Lo duluan aja ju. "

"Gue mau manggil kakek buat makan bareng."


Bersambung

When We Were Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang