Minju terlihat memegang pergelangan tangannya dan ia seperti mengusap usap tangannya sambil tersenyum.
" Kesamber setan apa lo? "
" Bang kok Wonbin cakep ya. "
" Hah? "
" Iya yang kemarin itu. Rambutnya panjang kacamata an. "
" Udahlah gausah banyak halu, buruan mandi. "
" Ck abanggg. "
Minju pun bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, setelah siap ia pun menbuat sandwich untuk seseorang dan menaruhnya di kotak makan.
" Gue akan kasihin ini buat Wonbin. "
.
.
.
.Mobil Minju pun berhenti di depan pintu masuk sekolah, Sunghoon pun beranjak keluar dari mobil tersebut termasuk Minju. Gadis itupun berlari mencari Wonbin untuk memberikan kotak bekalnya.
" Gais ga gue sangka Wonbin balikan sama Ningning dong. "
" Wah iyakah? "
" Iya, gue lihat dia ada di ruangan osis lagi mesra-mesraan. "
" Asik shipper kita balikan. "
Minju pun meremas paperbag nya dan ia berjalan menuju kearah ruang osis namun tiba-tiba tangannya di tarik oleh seseorang.
" Kakek? "
" Diam disini. "
" Tapi kenapa? "
" jangan membangkang. "
Tak berselang lama seorang pria memasuki pintu masuk sekolah itu, semua murid pun berkerumun melihat tamu penting tersebut.
" Wahhh dia Nicholas Wang cucu dari perdana menteri Taiwan dan anak dari Perusahaan Shinka. "
" Woahhhh aku tidak percaya kita akan satu sekolah dengan pangeran. "
" Selamat datang di sekolah Woori nak Nicholas. "
" Terimakasih Ketua Shin. "
" Panggil aku kakek Shin saja, ini cucu ku Minju. "
" Apa-apaan ni kakek tua bikin malu aja anjirr. "
" Hai aku Minju. "
Ucap Minju sambil membungkukkan badannya, semua siswa-siswi terlihat iri karena mereka juga ingin berinteraksi dengan pria itu.
" Nicholas. "
" Singkat padat jelas bisa gak sih ini di percepat aja. "
" Ohhh ini yang namanya Minju? yang katanya suka sama Wonbin, gw penasaran sama yang namanya Wonbin itu. "
" Yaudah Minju temenin Nicholas jalan-jalan buat lihat sekolah ya. "
" Loh kek kan ada asisten lainnya. "
" Kamu kan osis disini, udah sana. "
" Ngga usah kek, saya punya temen disini biar mereka yang nemenin saya jalan-jalan. "
" Halah ga usah malu malu nak, sama Minju aja dia Osis disini. "
" Anjing bener ni kakek tua gue dorong mati ga ya, sabar ju sabar lo harus kalem. "
" Yaudah boleh deh. "
Minju pun berjalan mendahului Nicholas dan pria itupun mengikuti gadis tersebut dari belakang, Park Shin pun tersenyum puas melihat mereka berdua.
.
.
.Minju pun menjelaskan ruangan-ruangan yang ada di sekolah tersebut, Nico hanya menganggukkan kepalanya sambil memakan lolipop nya, tibalah saatnya ia memperkenalkan ruangan osis.
Saat Minju membuka pintunya ia terkejut melihat Ningning mencium bibir Wonbin. Gadis itupun menghentikan ucapannya.
" Ada apa? "
" Kita ke tempat lain. "
Ucap Minju sambil menutup kembali pintu ruang OSIS itu lalu meninggalkan tempat tersebut dengan wajah datarnya.
" Oh itu Wonbin, kenapa mirip gw ya? "
" Ju, ke kantin aja yuk. "
" Yaudah lo bisa pergi sendiri kan? "
" Gw aduin lo ke kakek. "
" Gue mau buang sesuatu bentar. "
Minju pun hendak melemparkan kotak bekalnya ke tong sampah, namun dengan sigap Nicholas mengambil kotak bekal itu.
" Makasih. "
" Hehhh Nicho itu bukan buat lo. "
" Daripada di buang mending buat gw. "
" Serah lo, ke rooftop aja yuk. "
" Okay. "
Nicho seperti melirik kearah belakang secara refleks ia merangkul Minju lalu berjalan pergi bersama gadis tersebut.
" Siapa tuh cowok..
Ucap Wonbin sambil menatap tajam kearah pria tersebut, ia tidak sadar bahwa tadi Minju melihatnya berciuman dengan Ningning.
" Bin. "
" Kenapa Chan? "
" Lo harus tau berita ini. "
" Berita apa? "
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Were Us
FanfictionKedua sejoli yang hanya berpura-pura pacaran demi menyelamatkan reputasi. Namun secara tiba-tiba mereka merasakan sesuatu yang bergesekan dengan hati mereka, sehingga saling menyakiti. Tanpa disadari keduanya memiliki perasaan yang sama. KARAKTER...