"Daegu! "
Minju terlihat kebingungan ketika kereta tersebut berjalan, ia memiliki kelemahan yaitu buta arah dan kesulitan membaca maps.
" Ah sialan, bagaimana caraku bisa pulang ke rumah. "
" Aish aku tidak membawa ponsel. "Gadis itu merogoh tasnya dan ia celingukan kearah jendela kereta sambil menunggu kereta nya berhenti. Melihat Minju kebingungan ada seorang nenek nenek tua yang menepuk bahu nya.
" Apakah kamu salah menaiki kereta? "
" Oh, iya betul nek. "
" Setelah kereta ini berhenti nanti naik taksi kearah selatan, lalu kamu akan bertemu tol ke Seoul. "
" Ah terimakasih nenek. "
" Sama-sama. "
.
.
." Tadi Minju disini Bin! "
" Kalo disini ga mungkin ilang kan. "
" Lagian lo ngapain peduli sama Minju noh pacar lo lagi gaenak badan, urusin sana. "
" Kak Chanyoung aku gapapa kok. "
" Aku anterin kamu pulang ya. "
.
.
.
" Kamu kenapa diem aja kalo lagi sakit. "
" Kak, apa ga sebaiknya kamu terima pertunangan itu daripada lari terus menerus. "
" Gak, aku sayangnya sama kamu bukan yang lain. "
" Kakak sebenernya suka sama Minju kan. "
" Jawab kak. "
" Gak. "
" Ini gada kaitannya sama Minju. "
" Lo salah, kalau gitu jangan lepasin gue sampai kapan pun. "
" Pasti, karena gua sayang sama Lo. "
" I love you Kak Wonbin. "
" I love you too Youngseo. "
.
.
.Minju kebingungan sambil celingukan, ia berhenti di tengah-tengah hutan, gadis itu terus berjalan mencari jalan keluar. Karena taxi yang ia tumpangi mogok.
Tiba-tiba...
Srettt...
"EOMMAA! "
Teriak Minju sambil memegang batu besar itu sambil menangis, rupanya ia terpeleset dan hampir jatuh ke jurang yang cukup curam itu.
" TOLONG TOLONG AKUUUUU, SESEORANG...
" AKU GAMAU MATI, TOLONG AKU. "
SRETTT
" ANDWAEEE!! "
Minju jatuh dari atas tebing gadis itu menutup matanya, ia benar-benar pasrah akan hidupnya. Namun tangannya di tarik dari atas oleh seseorang.
"..... "
" Lo gapapa kan? "
" Gue gapapa, tapi kenapa lo-
" Ga usah banyak tanya, udah yuk keluar dari sini. "
Minju berjalan mengikuti pria tersebut, di luar hutan sudah ada Sunghoon dan Jungwon yang terlihat panik sambil menatap kearah hutan.
" ABANGGG. "
" Minju lo kenapa bisa sampe sini. "
" Minju takut...
" Adek lo tadi hampir jatuh ke jurang. "
" Hahhh, terus gimana lo gapapa kan Ju? "
" Cuma lecet, makasih ya Ni, Kalau gada lo mungkin gue udah mati. "
" Untung Jungwon bisa lacak lokasi lo Ju, udah jangan kaya gini lagi. "
" Maaf bang. "
" Lo balik sama Nicolas ya. "
" Huum. "
.
.
." Lo kenapa kabur sih ju? "
" Tadi ada urusan...
" Lo itu lagi sakit harusnya ga kabur-kaburan gini. "
" Minju udah ngga papa kok. "
" Gapapa gimana tuh kaki sama tangan lecet. "
" Bawel ah Minju laperr mau makann. "
" Yaudah yuk makan. "
Pria itu tersenyum lalu memarkirkan makanannya di sebuah restoran seafood, mereka pun turun dari mobilnya dan berjalan menuju ke restoran tersebut.
Minju terlihat lahap memakan hidangan itu, Nicolas hanya tersenyum sambil meminum sekaleng soda, gadis itu mengangguk-angguk kan kepalanya tanda ia sangat menyukai makanan itu.
" Huummm yummy. "
" Makannya pelan-pelan. "
" Calon suami Minju perhatian banget wkwk. "
Nicolas terdiam tiba-tiba lalu ia memberikan udang yang sudah ia kupas untuk Minju, gadis itu terlihat tersenyum.
" Lo pasti bakal suka setelah ketemu sama calon tunangan Lo ju. "
.
.
." Mama gamau nunda nunda lagi, besok kita harus ketemu sama calon tunangan kamu. "
" Wonbin sayang youngseo ma. "
" Wonbin, kamu satu-satunya harapan perusahaan ini Youngseo berbeda dengan kita. "
" Kenapa harus Wonbin? kenapa ma-
" Mama gamau tau, besok kita harus ketemu calon tunangan kamu titik. "
" Wonbin GAMAU. "
" Okay, kalau sampai terjadi apa-apa sama pacar kamu, jangan salahin mama. "
" Jangan berani-berani ganggu Youngseo. "
" Huft iya baiklah Wonbin akan bertemu dengan nya untuk pertama dan terakhir kalinya. "
.
.
.Minju sedang terdiam di atas tangga, Nicolas pun menepuk bahunya dan memberikan gadis itu tanghulu. Gadis tersebut tersenyum sambil memakan nya.
" Ju, kalau lo butuh gue chat aja. "
" Elah kita kan mau tunangan. Kita bakal sering barengan. "
" Nggak ju. "
" Hah, apanya yang ngga. "
" Lo sama gue gabakal tunangan. "
" Tapi kata kakek...
" Ju, jangan kabur dari acara besok ya. "
" Gamau, Minju gamau ketemu calon tunangan lain. "
" Harus ju, jangan kecewain kakek. "
" GAMAU. "
" Pulang yuk, nanti kamu sakit lagi. "
" Aku gamau ketemu calon tunangan lain. "
" Kamu bisa hubungin aku kok, kita masih bisa ketemu. "
Minju terisak sambil menutupi wajahnya, Nicolas pun memeluk gadis itu ia hanya menghela nafasnya. Setelah Minju tenang ia pun membawa gadis itu pulang.
" Gue sayang sama lo Ju, seandainya gue bisa bawa lo kabur. Tapi gue udah janji sama ketua park buat bujuk lo pulang. "
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Were Us
FanfictionKedua sejoli yang hanya berpura-pura pacaran demi menyelamatkan reputasi. Namun secara tiba-tiba mereka merasakan sesuatu yang bergesekan dengan hati mereka, sehingga saling menyakiti. Tanpa disadari keduanya memiliki perasaan yang sama. KARAKTER...