Spesial part : Beautiful moment

16 2 2
                                    

5 tahun kemudian.

Setelah berdamai dengan masa lalu Minju memutuskan untuk pindah ke Jepang bersama keluarganya, mereka menjalani hidup yang baru.

" Bunga Sakura nya sebentar lagi bakal berterbangan nona. "

" Aku rasa sebentar lagi musim gugur. "

" Anda benar. "

" Bibi, kau tahu bunga Sakura itu sangat cantik seperti dirimu. "

" Heii siapa yang mengajari mu seperti ini? "

" Papa Sunghoon. "

" Astagaa Rei sangat menggemaskan. "

Minju menggendong anak itu sambil merapihkan rambutnya, Sojung menyuapi Rei dengan perlahan sambil tersenyum manis.

" Nenek nenek tau perbedaan nenek dengan bidadari? "

" Eumm tidak sayang apa itu. "

" Kalau bidadari itu cantik kalau nenek paling cantik. "

" Hahaha cucuku bisa saja merayu nya. "

" Ibu aku harus pergi ke kantor. "

" Baiklah hati-hati di jalan sayang. "

.
.
.

Minju berlari-lari di sepanjang jalan sambil melihat pohon sakura yang cantik itu, wanita itu masih kekanak-kanakan tapi bedanya sekarang ia lebih bebas dari tanggung jawab penerus perusahaan.

Bruk

" Sumimasen. "

Minju menabrak seorang pria sehingga membuat pria tersebut menjatuhkan file nya, Minju pun membantu pria tersebut membereskan file nya.

" Terimakasih. "

" Woi lama banget sih lo Bin, buruan udah di tungguin tuh. "

" Iya sabar. "

" Bin...

" Wonbin? ah ga mungkin. "

Wanita tersebut memberikan filenya dan pria itu berdiri dari keramik itu, dan..

" ...... "

" Lama tidak berjumpa, maaf saya harus pergi. "

" Oh ya jangan lupa berkunjung ke balai kota anak didik saya akan bermain musik disana. "

Minju menerima brosur tersebut dan ia menganggukkan kepalanya, Wonbin berjalan pergi meninggalkan wanita tersebut.

" Dia benar-benar mewujudkan mimpinya. "

.
.
.

Di kelas musik Wonbin terlihat cekatan melatih mereka untuk tampil di balai kota, pria itu menjadi seorang guru musik atas rekomendasi Anton sahabatya.

" Kerja bagus anak-anak. "

" Saya membawa makanan untuk kalian. "

" Horeeeeee. "

Ana-anak itu memakan makanan tersebut dengan lahap, Wonbin hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis.

" Kenapa guru tampan seperti paman belum memiliki kekasih? "

" Saya sedang menunggu seseorang. "

" Ah, semoga kali ini paman bisa menemui nya. "

" Paman sangat ingin menemui nya, meminta maaf. Tapi sepertinya dia sudah memiliki seorang suami. "

When We Were Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang