06. Lamaran

134 22 11
                                    

Seharusnya aku bahagia, bisa melihatmu menemukan kebahagiaanmu kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharusnya aku bahagia, bisa melihatmu menemukan kebahagiaanmu kembali.
Tetapi, mengapa yang datang padaku justru rasa sepi?

***

Beberapa bulan mengenal Azizi, membuat Daffa semakin yakin dengan keputusannya untuk mengenal Azizi lebih lanjut. Kini, mereka sudah taaruf. Semuanya berjalan lancar, meski tidak ada komunikasi berarti di antara mereka. Jika Daffa ingin bertemu, Azizi mempersilakan Daffa untuk datang langsung ke rumah. Yang berakhir Daffa mengobrol panjang dengan Syarif dan Azizah juga. Kedua orang tua Azizi kini lebih akrab dan terbuka terhadap Daffa.

Daffa memutuskan untuk istirahat dari aktivitasnya di komunitas. Setelah terakhir melakukan perjalanan panjang satu minggu penuh naik gunung, kini Daffa aktif kembali di butik. Biasanya, dia hanya akan datang beberapa kali dalam seminggu, bergantian dengan Janetta untuk mengecek kondisi butik. Berbeda lagi jika ada waktu senggang, baik Daffa dan Janetta terkadang melakukan survei di luar untuk kemajuan butik mereka. Mengajak kerja sama seseorang seperti artis, influencer, siapapun yang berpengaruh untuk mendapatkan keuntungan.

Tidak ada bisnis yang mau rugi.

Perfect Wardrobe, memang baru berjalan satu tahun. Tetapi, butik ini sudah berkembang pesat. Memiliki banyak pelanggan dari berbagai kalangan. Daffa dan Janetta selalu menyesuaikan harga sesuai permintaan customer. Dan yang paling penting, mereka mementingkan kualitas barang dan kepuasan pelanggan.

Daffa datang ke butik saat jam makan siang. Membelikan nasi box untuk para pegawainya.

Pekerjaannya sekarang memang terlihat santai, dibandingkan saat dia menjadi pegawai kantoran. Namun, tanggung jawabnya besar karena dia merupakan pemiliknya. Daffa berkewajiban untuk membayar pegawai tepat waktu.

Intinya, tidak ada pekerjaan yang mudah. Semua pekerjaan ada konsekuensinya.

Tidak terasa, pekerjaan Daffa selesai. Bertepatan dengan waktu butik tutup. Rencananya, dia akan mampir ke rumah Azizi untuk membicarakan sesuatu yang sangat penting.

Daffa tidak sabar, melihat bagaimana respon Azizi.

Kedatangan Daffa selalu disambut hangat. Daffa seperti memiliki keluarga baru, padahal dia dan Azizi belum sampai di tahap itu.

Kedua orang tua Azizi ada di rumah. Kebetulan sekali.

Setelah berbincang-bincang ringan, akhirnya Daffa mengutarakan isi hatinya.

Benar, dia ingin segera melamar Azizi.

Daffa sudah memantapkan hatinya bahwa dia benar-benar menyukai Azizi. Daffa ingin berkomitmen lebih lama dengan Azizi, yaitu dengan menikahi Azizi.

Ketika Kita Dipertemukan KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang