08. Penjelasan

129 17 5
                                    

Dunia akan terus berputar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dunia akan terus berputar.
Tetapi, bagiku duniaku sudah berhenti.
Di kamu.

***

Azizi pulang dengan perasaan campur aduk. Dibandingkan semua itu, mengapa dia harus dipertemukan dengan Arsen kembali?

Azizi menaruh tasnya terlebih dahulu. Ia mulai melepas bajunya, membersihkan dirinya dari keringat. Setelah berganti pakaian yang lebih nyaman, Azizi memeriksa lukanya kembali. Hanya luka lecet, Azizi tidak perlu ke rumah sakit. Arsen hanya terlalu mencemaskannya. Cemas? Apa benar pria itu mengkhawatirkannya? Mengapa? Dibandingkan luka seperti ini, justru Arsen menorehkan luka yang teramat besar tiga tahun lalu. Dan sampai sekarang, luka itu masih membekas di hati Azizi.

Perlahan, Azizi kembali mengolesi obat merah pada lukanya. Membiarkan luka itu kering tanpa perban.

Azizi menghela napas. Bertemu dengan Arsen lagi adalah sebuah penyiksaan baginya.

Kepala Azizi mulai terasa pening. Ia membaringkan tubuhnya di atas kasur yang empuk.

Seharusnya, Azizi tidak perlu bertemu Arsen lagi. Dengan begitu, perasaan yang mengganggunya itu tidak perlu datang kembali.

***

“Jane, ini serius? Arabella mau di ajak kerja sama?” pekik Daffa, terkejut ketika Janneta berhasil mengajak artis pendatang baru yang tengah naik daun untuk berkolaborasi.

Arabella, artis yang belum genap setahun berada di dunia entertainment, namun namanya sudah melambung tinggi karena keberhasilannya dalam memerankan sebuah film sebagai tokoh utamanya. Kini, banyak brand-brand mengajak untuk kerja sama. Termasuk, Janneta yang tidak mau ketinggalan. Arabella pun, sepertinya tidak pilih-pilih karena ini pertama kalinya. Kesempatan yang jarang datang, bagi artis senior sekalipun.

Janetta mengangguk, tersenyum sumringah. “Bagus, kan? Nanti gue yang handle semuanya. Kebetulan gue ngefans banget sama Bella. Boleh, kan?”

“Boleh, dong.” Daffa langsung setuju jika Janetta yang mengurus semuanya karena Daffa pasti akan disibukkan dengan acara lamaran yang akan diadakan sebentar lagi. Daffa sendiri yang akan mengurus semuanya. Azizi dan keluarganya cukup duduk manis menunggu kabar baik darinya. Daffa sudah berjanji untuk tidak mengecewakan Azizi dan juga keluarganya.

“Besok gue perlu meeting up sama managernya Bella,” ujar Janetta.

Daffa menganggukkan kepalanya, “laporannya kirim ke gue ya, Jane.”

“Siap, Bos!” sahut Janetta, sembari mengangkat tangannya memberi hormat.

***

Ketika Kita Dipertemukan KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang