Manusia mungkin bisa meninggalkan.
Tetapi, tidak dengan kenangannya.***
Arsen tidak pernah dekat dengan wanita manapun.
Selain karena garis keturunan yang membuat Arsen tidak bisa asal memilih wanita yang dia suka, karena Arsen merasa mengenal wanita hanya akan membuat hidupnya susah.
Seperti, ayahnya.
Fadhil Alaydrus, sosok kepala keluarga yang begitu Arsen benci. Pria yang terlihat sempurna dari luarnya. Beliau adalah yang terburuk dari yang paling buruk. Arsen bahkan tidak mampu mengatakan apapun selain, ia sangat membencinya.
Aisya Assegaf adalah nama ibunya. Wanita baik dan polos yang terjerat dalam rayuan maut Fadhil Alydrus. Aisya mau tidak mau menjadi istri keempat Fadhil di kala usianya masih sangat muda. Melahirkan Arsen dengan tubuh lemah dan ringkihnya. Masih belum cukup, lingkungan sekitar yang tidak mendukung membuatnya menjadi tidak percaya diri.
Masih muda, kenapa mau nikah sama kakek-kakek?
Baru lulus sekolah, udah punya anak.
Kecil banget, apa gak ditindas sama yang tua?
Beneran suka orangnya, apa karena hartanya?
Jatuh cinta sih boleh, tapi milih-milih kali.
Cibiran orang-orang membuat Aisya ketakutan. Terlebih, ia yang tinggal bersama para istri Fadhil beserta anak-anak mereka. Aisya tidak tahan. Dia seperti hidup di penjara.
Ketika usia Arsen 6 bulan, Aisya meminta untuk dikembalikan ke rumah orang tuanya di Bandung. Akan tetapi, Fadhil justru murka dan mengurung Aisya beserta anaknya. Membuatnya kelaparan. Aisya yang sedang menyusui itu hanya bertahan dalam waktu tiga hari. Ia memohon ampun dan berjanji akan menururi semua kemauan suaminya. Fadhil meminta Aisya menurut untuk tetap tinggal. Ia berjanji akan memenuhi segala kebutuhan Aisya.
Aisya setuju. Namun, hatinya sudah mati rasa. Ia ditindas para istri Fadhil yang merasa lebih berhak tinggal di rumah itu. Mungkin, mereka iri pada Aisya yang masih muda.
Shabrina, istri pertama yang dinyatakan mandul. Selalu menindas Aisya, tetapi sayang pada Arsen. Merasa bahwa Arsen adalah anaknya. Ia sering membawa Arsen tanpa sepengetahuan Aisya.
Dania, istri kedua yang memiliki dua anak perempuan. Merasa paling berhak atas rumah tersebut, karena keluarganya lah yang turut menyokong bisnis Fadhil hingga sekarang. Menginginkan anak laki-laki, namun belum sempat karena sudah di angkat rahimnya karena keguguran di kehamilan ketiga.
Chintya, istri ketiga yang memiliki sepasang kembar. Namun, saat 5 tahun anak lelakinya meninggal karena keracunan. Ia selalu meyalahkan Aisya yang saat itu jadwalnya menghindangkan makanan. Menaruh dendam pada Aisya. Tetapi, menyayangi Arsen setelah kehilangan anaknya.
Mereka bertiga menerima kehadiran Arsen, tetapi tidak dengan ibunya.
Aisya depresi ketika Arsen masuk SMA. Ibunya benar-benar kehilangan akal sehat, sehingga ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Karena itu, ayahnya dengan tega memasukkan Aisya ke rumah sakit jiwa. Arsen berusaha membebaskan ibunya, namun ia tidak bisa apa-apa. Ia pun sudah memohon pada ibu tirinya, tetapi mereka rupanya justru senang jika ibunya pergi dari rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Kita Dipertemukan Kembali
EspiritualArsen membatalkan pernikahannya dengan Azizi tanpa alasan yang jelas. Meninggalkan luka tersendiri bagi Azizi yang kala itu menaruh harapan penuh pada calon suaminya. Tiga tahun berlalu, mereka kembali dipertemukan saat acara reuni kampus. Untuk per...