03 | Canggung

924 154 61
                                    

Sasuhina...

.
.
.

"Niisan.. Aku mau nanti didepan rumah kita ada kolam ikannya."

Sasuke menatap pemandangan itu dalam diam. Kolam itu kini masih ada, menjadi bukti bahwa kenangan itu memang nyata.

Hinata merawatnya dengan baik. Sehingga kenangan itu masih terlukis jelas dibenak Sasuke ketika melihat kolam itu.

"Ayo ayah.. Kita masuk"

Sasuke mengangguk.
Dia menatap rumah ini masih sama seperti tujuh tahun yang lalu.
Rumah yang khusus Sasuke siapkan untuk Hinata. Rumah impian mereka berdua yang nyatanya kini tinggal kenangan.

"Niisan.. Aku mencintaimu."

"...yah, ayah!!"

Sasuke tersentak saat Lili menarik tangannya.

Satu persatu kenangan itu mengetuk benak Sasuke, membuatnya melamun hingga tidak menyadari jika pintu telah terbuka dan seseorang yang dulu pernah dia cintai kini berdiri dihadapannya.

Mereka berdua terdiam.
Saling mengunci pandangan seakan ada begitu banyak hal yang berbicara didalam hati dan pikiran mereka.

Bagaimana kabarmu?
Adalah kalimat sepele yang terkunci diujung bibir keduanya.

Jantung Sasuke bertalu tanpa sebab. Bukan karna cinta, melainkan karna mereka akhirnya bertatap muka lagi, setelah bertahun-tahun lamanya berpisah.

Sasuke ingat, terakhir mereka berjumpa dan berjabat tangan ketika sidang perceraian mereka berakhir.
Setelah itu juga Sasuke memutuskan untuk pergi~

"Mama.. Ayah datang"

Hinata meneguk ludah sebentar.
Kakinya mundur beberapa langkah untuk mempersilahkan Sasuke masuk.

Sungguh, sebagai tuan rumah Hinata kehilangan etikanya tentang bagaimana menyambut dengan baik jika ada tamu yang datang.

Hinata seakan kelu hanya untuk menyapa mantan suaminya. Tidak seperti saat ditelepon. Jika bertemu langsung seperti ini, rasanya luar biasa canggung hingga sekedar memandang saja Hinata tak sanggup.

"S-Silahkan masuk"

Suara lembut Hinata langsung masuk kedalam gendang telinga Sasuke dan mendarat tepat di hatinya.

Suara itu masih lembut seperti dulu.
Suara yang begitu membuat Sasuke lemah tak berdaya ketika Hinata memanggil namanya dulu.

Dipandangnya Hinata dengan seksama.
Sasuke seakan kesulitan walau sekedar memandang kearah lain.

Hinata memanjangkan rambutnya.
Seingat Sasuke, meskipun dia menyukai wanita berambut panjang, Hinata dulu tidak serta merta mau memanjangkan rambutnya.

Hinata selalu memangkas rambutnya sebahu karna wanita itu tidak suka rambut panjang. Katanya merepotkan.

Dan sekarang, Sasuke tidak menyangka kalau Hinata dan rambut panjang adalah kombinasi yang sangat pas.
Kecantikkannya membuat Sasuke tak mampu berpaling darinya.

"Silahkan masuk ayah, selamat datang dirumah... -kita...."

Sasuke maupun Hinata langsung menatap Lili. Dan ketika mereka berdua saling melirik, salah tingkah pun kembali menyerang.

Rasanya lucu sekali melihat kedua pipi ibunya yang merona dan kedua telinga ayahnya yang memerah.
Sepertinya Lili harus sering-sering menggoda ayah dan ibunya setelah ini.

"L-Lili masuk dan langsung mandi." Sergap Hinata sebelum anak itu kembali bicara yang membuatnya semakin salah tingkah.

"Tapi aku ingin mama menggosok punggungku.. Bolehkan?."

NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang