06 | Ingkar janji

858 125 33
                                    

Sasuhina
...






⚠️Follow sebelum baca. Awas Typo dan OOc⚠️







.....

"Ma.. Ayah mana? Kenapa belum datang juga?"

Hinata menoleh kearah pintu.
Padahal Sasuke tadi bilang kalau dia akan segera menyusul, tapi entah mengapa pria itu tak kunjung datang.

"Acara akan dimulai lima menit lagi ma."

"Sabar ya Lili.. Ayah tadi bilang mau ke rumah nenek sebentar, baru kesini."

Lili menghela napas lemah.
Kemudian salah satu sensei memanggil Lili untuk kembali ke belakang panggung. Karna acara pertemuan wali murid akan segera dimulai.
Kebetulan ada beberapa pentas seni yang disuguhkan untuk acara hari ini. Dan Lili kebagian mengisi acara pidato yang bertajuk kehangatan keluarga.

Memikirkan temanya saja, Lili sudah sedih. Dia berharap ayah dan mamanya ada disana untuk mendengarkan Lili berpidato. Meskipun ada mamanya, bukankah akan terasa lebih lengkap kalau ada ayahnya juga?

.....

Sasuke berkacak pinggang ditrotoar jalanan. Kakinya menendang pelan ban mobil yang kempes.

Kenapa harus kempes disaat penting seperti ini?

Sasuke melihat arloji di pergelangan tangannya. Acara Lili akan dimulai pukul sembilan, sedangkan sekarang sudah pukul sepuluh lewat tapi Sasuke masih frustasi seperti orang gila di pinggir jalan.

Pria itu sudah memanggil montir untuk datang memperbaiki mobilnya.
Tapi sejak tadi tidak kunjung datang. Andai saja ada ban serep, mungkin Sasuke akan menggantinya sendiri. Tapi sialnya, tidak ada ban serep di mobil kakaknya Obito.
Sasuke sangat menyesal sudah meminjam mobil kakaknya itu.

Tiba-tiba Sasuke melambaikan tangannya saat ada sebuah taxi yang lewat. Namun sudah ke sepuluh kalinya juga Sasuke ditolak oleh taxi karna sudah ada penumpangnya.

Kenapa hari ini Sasuke sial sekali?
Lili pasti akan sangat kecewa padanya.


.....

Meskipun Sasuke tidak datang, Hinata tetap tersenyum cerah saat putri cantiknya naik keatas panggung. Hinata juga sangat antusias mendukung Lili.
Berharap kalau dukungannya yang tak seberapa ini, bisa sedikit mengobati rasa kecewa dihati anaknya.

Hinata bisa melihat bagaimana kedua mata Lili yang memerah menahan tangis.
Hinata tidak tahu kenapa Sasuke mengingkari janjinya. Saat dihubungi pun ponsel pria itu tidak aktif.

Sungguh dunia seperti janjian ingin mengerjai Sasuke. Semua kesialan berkumpul dihari yang penting ini.

Lama Lili terdiam.
Gadis kecil itu masih berharap kalau ayahnya ada dan duduk dibarisan para penonton bersama mamanya.
Namun nyatanya, Lili hanya bisa memaksakan bibirnya tersenyum untuk membalas senyuman mamanya.

Setidaknya Lili tidak boleh membuat mamanya bersedih. Lili harus pura-pura bahagia agar mama tidak ikut bersedih.

"Lili?"

Lili menoleh dan tersenyum lemah kepada sensei yang bertugas sebagai pembawa acara.

Pentas yang Lili bawakan adalah pentas sederhana. Hanya sebatas pertanyaan seputar keluarga, yang nantinya akan dijawab oleh Lili sesuai dengan isi hatinya.

Anak-anak lain juga melakukan pentas yang sama. Mereka juga menjawab dengan manis semua pertanyaan sensei dan berakhir menyatakan perasaan mereka terhadap orangtuanya.

NothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang