Catthleya POV
Aku segera turun dari pesawat jet terbaru milik perusahaan Greg. Nampaknya kakek sudah mengasingkan pesawat jet yang lama di museum keluarga Greg. Akhirnya aku sampai juga di Virgina . Pantai di Virginia memang yang paling indah di dunia menurutku. Sewaktu kecil Mom selalu mengajakku ke pantai dan laut di bagian selatan Virginia. Aku dan Mom akan menikmati sebuah kelapa hijau di Gazebo pantai dan kami akan bercerita apa saja semalam suntuk tanpa berhenti sambil menunggu matahari terbit. Dan semua itu berakhir begitu saja karena sebuah tragedi, kecelakaan yang tidak dapat dihindari
Flashback
"Mom apakah kita akan menunggu matahari terbit ?" Tanyaku pada Mom sambil mulai menguap. Kami bercerita mengenai masa kuliah Mom yang sangat menarik. Ia di kejar-kejar oleh ribuan lelaki yang mengagumi kecantikkannya itu dan dalam sehari ia akan menerima 5 pernyataan cinta dan dalam waktu 3 hari ia akan meninggalkan semua lelaki yang sudah dimabuk cinta Mom. Pada awalnya, Mom hanya iseng menanggapi pernyataan cinta mereka. Hingga pada suatu ketika Mom bertemu Dad. Dad yang penuh jutaan pesona itu mencoba merayu Mom. Dad berpura-pura menjadi lelaki sederhana agar Mom tidak berpikir bahwa Dad akan membuat Mom jatuh cinta dan pada awal mulanya Mom memang tidak takluk pada pesona Dad hingga suatu hari Dad menyelamatkan Mom dari usaha penculikkan Mom yang dilatarbelakangi mantan kekasih Mom yang terobsesi dan tergila-gila pada Mom. Dad rela tertusuk pisau ketika mantan Mom ingin berusaha menjauhkan Mom dari pelukkan Dad. Mom seketika itu juga segera mengambil pisau lain dan menancapkannya pada kaki lelaki itu agar dia tidak bisa mengejar Mom dan Dad yang langsung pergi meninggalkan tempat mengerikan itu. Mereka langsung pergi menuju rumah sakit dan Mom menangis meraung-raung takut akan keadaan Dad. Dia baru menyadari bahwa ia tak ingin kehilangan Dad. Dad yang sederhana dan mempesona. Meskipun Mom bilang kalau Dad punya aura yang mendominasi dirinya. Tak ingin kehilangan Dad yang setiap hari menggodanya dengan kelakuan jailnya. Segala tentang Dad yang membuat harinya tampak lebih berwarna. Hingga ketika Dad sadar dari koma yang membuat Mom setengah gila menunggu Dad hingga tidak tidur 3 hari dan Dad mulai menceritakan semua. Tentang siapa Dad dan tentang penyamaran Dad. Dan pada akhirnya Dad menyatakan pernyataan cintanya pada Mom. "Begitulah sayang cerita singkatnya, sungguh aku baru menyadari perasaanku pada Dadmu ketika hampir saja aku kehilangan dirinya" ucap Mom. "Ayo sayang kita harus kembali ke mansion sebelum Dadmu kelaparan karena menunggu 2 perempuannya" lanjut Mom lagi sembari menarik pergelangan tanganku perlahan. Pada mulanya aku cukup curiga pada supir baru Dad yang selalu melirik aku dan Mom lewat spion kaca sambil tersenyum sinis. Dan perasaanku terbukti benar ketika supir baru itu mulai mengebut dan pergi ke arah berlawanan dari apa yang telah di perintahkan Mom. Sialnya supir itu adalah kakak dari mantan kekasih Mom. Dia ternyata ingin balas dendam atas kelakuan Mom yang membuat adiknya lumpuh dan kehilangan semua mimpinya. Mom tercengang mendengar pengakuan supir palsu itu dan ia membawaku dan Mom menuju arah jurang yang di bawahnya langsung terpampang lautan luas. Mom segera membuka paksa pintu mobil sebelum mobil itu semakin mengebut dan akupun terjatuh ke arah padang rumput di sekitar jalan. Aku cukup tersontak dengan dorongan Mom dan cukup membuat kepalaku sangat pusing karena darah yang mengalir cukup deras dari dahiku. Namun aku masih dapat melihat apa yang terjadi berikutnya. Mobil itu terjatuh ke arah jurang itu. Mom dan supir sial itu jatuh bersamaan ke jurang curam yang mengerikan itu. Setelah itu aku langsung tak sadarkan diri lagi dan tidak tau apa yang terjadi lagi berikutnya.
"Sudah lama sekali rasanya aku tidak menginjakkan kakiku di sini" ucapku sambil mulai berjalan ke arah ferrari hitam yang sudah siap mengantarku ke mansion.
"Pak,tolong ke pantai di selat Virginia bagian selatan sebentar"ucapku pada supir. Supir tua itu hanya menganggukan kepala dan tersenyum penuh rasa hormat padaku.
"Mom,aku merindukanmu" ucapku dalam hati dan 2 butir air mata telah jatuh membasahi kedua pipiku.