Jason Pov
Sungguh aku sangat bahagia hingga ke langit ketujuh. Teman kecilku sekarang berhasil kutemukan. Di tambah lagi, ia sekarang tumbuh menjadi gadis dewasa yang bisa saja membuat seluruh makhluk adam di dunia bertekuk lutut padanya.
Mata yang dari dulu selalu berhasil memikatku. Aroma buah-buahan dari tubuhnya selalu terpancar dan membuat hidungku terasa nyaman. Seluruhnya yang melekat pada diri Catthy selalu membuatku memujanya.
Awalnya, kami bertemu karena hubungan bisnis Dad dan Paman Darren. Bisa dikatakan orang tua kami saling membutuhkan. Mereka selalu bekerja sama membangun perusahaan atau menanamkan modal investasi pada berbagai perusahaan bersama. Hanya saja Paman Darren memiliki koneksi lebih banyak dari Dad, sehingga Paman Darren selalu berhasil meraih keuntungan berlipat ganda pada akhir bulan. Selain itu, berkat Paman Darren juga yang selalu membantu Dadku kini keluargaku bisa mencapai kejayaan hingga saat ini.
Dulu, Dadku adalah seorang pengangguran yang entah bagaimana sudah seperti orang luntang lantung. Melihat hal itu, paman Darren tak tega karena sahabatnya seperti kehilangan nyawa dan akhirnya paman Darren memberikan modal besar pada Dad dan selalu menginvestasi modal lagi pada perusahaan Dad hingga jadinya seperti ini.
Belum lagi, Mom sangat dekat dengan Mom Martha. Iya, aku memanggil bibi Martha dengan Mom. Itulah yang dititahkan Mom Martha setiap hari. Mom kami sangat dekat karena mereka adalah sahabat sejak semasa SMA hingga sekarang sekaligus partner dalam segala macam tentang fashion.
Tak heran bukan bila kami seperti satu keluarga.Ehm. Apa kabar ya Mom Martha ? Aku juga sangat merindukan Fettucini dan hot chocolate buatannya. Karena hubungan orang tua kami yang sangat dekat, tak heran bila aku dan Catthy sangat dekat. Kemana-mana selalu bersama dan bahkan kami dulu sering mandi berdua.
Aku begitu menyukai bibirnya yang kecil dan manis itu. Setiap akan berpisah atau bertemu pasti akan aku kecup dan ia selalu merona tentunya.
Tak lama kemudian, aku pindah ke rumah nenekku yang di spanyol sehingga aku harus berpisah dengannya.Setelah hari perpisahan kami, aku tak pernah lagi melakukan komunikasi dengannya karena aku yang sudah sibuk dengan pekerjaan sekolahku dan mungkin ia juga sama denganku.
Terakhir yang aku dengar, ia menjalankan akselerasi sekolah sehingga ia dengan cepat bisa menyongsong perguruan tinggi di inggris. Dan setelah itu aku sama sekali tidak pernah mendengar kabarnya.Aku melanjutkan studi bisnisku di UK dan di sanalah aku bertemu sahabatku Damian. Bisa dibilang kami dulu adalah playboy kampus. Dan entah kenapa sejak aku melanjutkan studi S2 ku di UK, aku jadi punya kebiasaan buruk seperti itu. Main hati dengan ribuan gadis yang pada akhirnya berakhir di ranjang.
Sungguh. Aku rasa seorang gadis hanyalah sebuah pelampiasan napsu saja. Aku belum pernah mencintai seorang gadis dengan sungguh-sungguh.
Tapi anehnya, ketika aku berada di dekat Catthy rasanya denyut nadiku sangat cepat dan rasanya seperti mau lepas.Apa benar aku menyukai atau bahkan mencintainya dari dulu ?
Mungkin ini yang disebut orang cinta karena terbiasa. Padahal kebersamaan kami hanya sesaat tapi rasanya seperti membekas selamanya.Aku hanya ingin dia ada di dekatku. Bukan didekat pria lain bahkan Gio sekalipun. Rasanya aku hanya ingin bila aku yang mendominasi dihidupnya. Aku berjanji dan bersumpah. Sejak hari ini. Sejak aku berjumpa dengannya lagi. Aku akan menjaganya dan membuatnya menjadi milikku apapun caranya.
Aku akan merengkuhnya dipelukkanku dan segalanya hanya untuk malaikatku yang satu ini. Catthleya Hezvany Greg."Sampai di mana tadi ?" Tanyaku sambil mengemudikan mobil dengan santai.
"Kau menjadi playboy akut di kampusmu. Sungguh. Apa kau semesum itu hingga pada akhirnya hubunganmu selalu berakhir di ranjang ?" Tanya Catth sambil menatap ngeri padaku sehingga wajahnya menjadi sangat lucu.
"Itu karena aku belum menemukan cinta sejatiku. Tapi aku sudah melupakan itu. Aku sudah berhenti dari kegilaanku yang satu itu" jawabku sambil tertawa melihat sekali lagi ekspresi Catthy yang menggemaskan itu.