Author POV
"Laki-laki gila ! Apa yang telah dia lakukan padaku ?" Teriak Catth sambil menutup wajahnya dengan bantal.
Tok..tok..tok
"Cathy sayang ? Apa yang terjadi padamu ? Maid bilang kau pulang dengan wajah merengut. Bisakah aku masuk ?" Tanya Damian hati-hati sekaligus cemas.
"Masuklah kak" jawab Catth masih menutup wajahnya dengan bantal.
"Ada apa denganmu sayang ?" Tanya Damian sambil mengelus kepala adiknya itu dengan sayang.Catth langsung membalikkan wajahnya dan luka di bibirnya itu tak dapat lagi di sembunyikan.
"Apa yang terjadi pada bibirmu ? Apa kau baru saja melakukan kissing he adik kecilku ?" Tanya Damian sambil memeriksa luka di bibir Catth.
Catth hanya bersemu mendengar kata kissing yang baru dilontarkan kakak tirinya itu."Jelaskan padaku sayang, atau jangan-jangan kau dipaksa melakukan itu ? Biar ku hajar orang itu !" Tanya Damian tidak sabar pada Catth.
"Tadi aku ke pantai kak dan ada seorang lelaki tampan yang tiba-tiba saja menciumku begitu saja dan aku..." Ucap Catth antusias.
Dan tiba-tiba salah seorang maid mengetuk pintu dan mengatakan bahwa sahabat karib Damian telah menunggunya di ruang tamu.
"Sayang, kau tunggu sebentar di sini ok ? Aku akan segera kembali" Kata Damian terburu-buru."Jason !!!" Teriak Damian sambil memeluk sahabat karibnya itu.
"Dami, long time no see brother !" Seru Jason membalas pelukkan Damian.
"Fucking awesome dude ! Kau berubah begitu pesat kawan dan mungkin aku akan mengenalkan kau pada adik kesayanganku yang cantik" ucap Damian begitu kegirangan karena melihat sahabatnya yang begitu tampan dan sangat berbeda dari yang dulu."Yah begitu lah, ini semua berkat kerja kerasku dan adikku Gio" jawab Jason santai. "Ahh ya, di mana Gio ?" Tanya Damian sambil memberi isyarat pada salah satu maid untuk membawakan 2 minuman.
"Besok ia akan datang dan membantuku untuk menyelesaikan mansionku yang di dekat pantai bersama arsiteknya" jelas Jason rinci.
"Besok akupun akan mengantar adikku untuk mengerjakan proyek barunya di dekat situ dan mungkin besok kita bisa makan siang bersama dan ajak adikmu juga" tukas Damian sambil menyesap espressonya.
"Ok,jam 12 di cafe the endermic" jawab Jason yang ikut menyesap espresso miliknya."Baiklah, mungkin aku harus pulang karena ada lukisan yang harus kuselesaikan" tukas Jason yang terburu-buru sambil melihat arloji di tangannya.
"Baiklah kawan, sampaikan salamku pada Gio" lanjut Damian.
"Baiklah" jawab Jason yang sudah mulai menghilang dari balik pintu.