Author Pov
"Hai Catth, kakakku ingin bertemu dan membahas rancangan mansion denganmu" ucap Gio dari iPhonenya.
"Aku kosong hari ini, silahkan saja. Aku bisa jam berapapun" jawab Catth sambil meraih beberapa desain di atas nakasnya dan memasukkannya ke dalam tas chanelnya yang berwarna merah."Yap, hari ini jam 2 di cafe estrebulous. Di sana kakakku akan menunggumu. Jangan telat oke" ucap Gio kemudian.
"Hey,aku bukan tipikal gadis yang suka mengulur waktu" jawab Catth dengan agak sedikit tersinggung.
"Hahahaha iya baiklah" ucap Gio sambil tertawa dan Catthpun langsung mengakhiri panggilan dari Gio.Karena merasa ini adalah pertemuan yang formal, Catth segera mengambil rok pensil sepaha berwarna hitam dan blouse merah darah dari almari putihnya.
Kemudian ia mengambil heels 11 cm berwarna senada dengan blousenya, menggunakan make up tipis yang memberikan kesan natural pada wajahnya dan sebagai sentuhan terakhir, Catth mengcurly rambut bagian bawahnya.
Setelah selesai bersiap diri, Catth segera masuk ke kamar Damian sekedar untuk berpamitan. "Kak, aku harus pergi untuk mengerjakan proyek" ucap Catth sambil mencium kedua pipi kakak kesayangannya itu.
"Sweety, kau selalu pergi meninggalkanku sendiri" ucap Damian manja. "Oh ayolah kak, tujuanku ke Virginia tentu saja untuk bekerja. Aku akan bawakan kakak espresso dan peanut toast nanti" jawab Catth yang masih menunggu jawaban kakaknya itu.
"Ehm, kau berusaha menyogokku ? Tapi baiklah adikku sayang. Jangan pulang malam-malam ya" jawab Damian sambil mengacak-ngacak rambut adiknya itu.
"Kakakkkkk !!" Teriak Catth karena Damian telah membuat rambut Catth berantakkan."Pergilah cari seorang kekasih sana !!" Tukas Catth sambil melempar kakaknya dengan boneka anjing di sampingnya.
"Lebih baik aku mencari boneka anjing untuk koleksi tambahanku" jawab Damian sambil tertawa.
"Terserahlah" balas Catth pasrah.
Dan Catthpun keluar dari kamar Damian.----------------------------------------------------
From : xxxxxxxxxxxx
To : CatthleyaNona, aku menunggumu di meja no 8.
Sebuah pesan masuk ke ponsel Catth setelah ia membuka pintu cafe estrebulous.
Catthpun segera mencari sebuah meja bertuliskan angka 8 dan Catth langsung tercengang melihat siapa yang sedang duduk di meja itu."Hai Nona cantik" ucap seorang pria yang sebenarnya masih menjadi sebuah pertanyaan besar untuk Catth.
"K..kau ! Mana clientku ?!" Tanya Catth sambil menatap tajam pria di depannya.
"Aku adalah clientmu,yang menciummu di pantai dan perlu kau tau aku juga teman kecilmu" jawab pria itu yang sudah pasti Jason."Kau pria gila ! Aku mau pulang !" Ucap Catth dengan nada dan tatapan tajam pada Jason.
"Sayang, kau tak mau mendengar penjelasanku ?" Tanya Jason sambil tersenyum santai."Sayang ? Kau sakit ! Lebih baik aku pulang" ucap Catth kesal.
"Perlu aku cium lagi agar kau lebih tenang hm ?" Tanya Jason sambil meraih lengan Catth."Apa maumu ?!" Tanya Catth dengan emosi yang sudah mencapai di ubun-ubun.
"Dengarkan ceritaku dan jadilah milikku. Mudah bukan ?" Jawab Jason sambil mencium tangan Catth."Oh shit ! Kau pria gila ! Lepaskan atau aku akan berteriak ?!" Tukas Catth yang sedang berusaha melepaskan tangannya dari tangan Jason.
"Kau berteriak atau aku akan..." Jawab Jason setengah-setengah dan Jason langsung mendekatkan wajahnya dengan Catth sehingga sekarang hanya tersisa jarak yang tak lebih dari 5 cm.Catth hanya bisa menutup mata dan Jason tersenyum melihat kesan yang diberikan Catth. "Duduklah dan dengarkan ceritaku" ucap Jason kali ini dengan aura yang beribu kali lipat mengeluarkan aura dominasi dari pada Gio dan mereka berdua saling bertatapan.
"10 menit." Ucap Catth sambil melipat kedua tangannya dan duduk di meja no 8 tersebut.
Setelah duduk, Catth hanya memalingkan wajahnya ke arah jendela yang langsung bertatapan dengan jalan raya.
"Tataplah aku dan jangan palingkan wajahmu begitu" titah Jason yang masih menatap wajah cantik di hadapannya."Sebelumnya aku minta maaf atas kejadian kemarin lalu. Aku...aku..." Ucap Jason terpatah-patah.
"Apa ?" Tanya Catth dengan ketus.
"Mencintaimu sejak lama" jawab Jason kemudian."Jangan bercanda. Bisakah kau bicara hal lain ?" Tukas Catth mencoba untuk mengalihkan pembicaraanmu.
"Kau benar-benar tidak mengingatku ?" Tanya Jason."Aku tidak tau siapa kau dan hey berhentilah membuang waktuku dengan pertanyaan aneh seperti ini" jawab Catth yang mulai pusing dengan tingkah laku Jason.
"Aku milo. Teman kecilmu Catthy, yang senang mengganggumu dan kita selalu bersamamu dulu" jawab Jason langsung pada intinya."Aku tidak percaya. Kau sangat berbeda dengan milo teman kecilku. Ia dulu sangat kurus" jawab Catth apa adanya.
"Oh ayolah Catthy, apa kau perlu bukti ?" Tanya Jason yang mulai gemas pada Catth karena Catth yang sangat keras kepala."Aku selalu mencium bibirmu saat kita berjumpa ataupun saat kita akan berpisah, kau selalu acuh padaku ketika kau sedang bermain dengan boneka sialanmu itu dan ketika aku mengambil bonekamu itu kau langsung menangis, kita juga pernah membuat janji mithy bukan ? Kita akan membangun istana di mana hanya ada kita berdua. Kau sebagai putri dan aku sebagai pangeran. Dan oh sungguh masih banyak lagi Catthy" tutur Jason yang membuat Catth kaget setengah mati.
"K..kkau benar-benar milo ?" Tanya Catth kali ini sambil terus menerus menatap wajah Jason.
"Absolutely sayang" jawab Jason mantap.
"Oh milo, kau kemana sajaa ???" Jawab Catth kali ini yang langsung memeluk Jason mantap."Finally you can remember me" jawab Jason sambil membalas pelukan Catth.
"Aku sungguh tak mengenalmu, karena kau berubah drastis dude" jawab Catth sambil tertawa."Ya begitulah. Spanyol dan London berhasil merubahku sayang" jawab Jason sambil mencium puncuk hidung Catth.
"Milo, hentikan itu. Kita bukan anak-anak lagi" jawab Catth yang langsung menjauhkan bibir Jason dari hidungnya."Oh sayang. Itu bukan masalah besar kan ? Kita bahkan sudah sering mandi bersama." Jawab Jason yang membuat beberapa pengunjung melihat ke arahnya.
"Milo, kau jangan berbicara begitu frontal. Lihat. Semua orang melihatmu" ucap Catth sambil mengajak Jason keluar dari cafe."Sayang, kau tidak merindukanku ?" Tanya Jason sambil menaikkan salah satu alisnya seperti biasa.
"Tentu aku rindu, tapi kau berhutang penjelasan padaku. Kenapa kau mencium bibirku begitu intim di pantai waktu itu ? Apa kau sudah tau sebelumnya bahwa aku Catthy ?" Tanya Catth yang menuturkan pertanyaan begitu panjang."Satu-satu dear. Ayo masuk ke dalam mobilku dulu." Ajak Jason pada Catth.
"Baiklah" jawab Catth setuju.
Catth segera masuk dalam maybach putih milik Jason."Jadi apa ? Cepat ceritakan" ucap Catth setelah masuk ke dalam maybach Jason.
"Entah aku harus cerita dari mana. Sungguh. Aku terlalu bahagia bisa bertemu denganmu lagi." Jawab Jason sambil tertawa."Sudah hampir belasan tahun kita tidak bertemu dan aku tak menyangka kau bisa bertumbuh menjadi gadis menawan yang mengalahkan kecantikkan ratu manapun" lanjut Jason sambil tersenyum manis kali ini.
"Oh ayolah Milo, berhentilah memujiku. Ayo ceritakan padaku." Ucap Catth manja pada Jason."Kalau begitu, mari ku ajak kau ke mansionku" jawab Jason sambil menstater maybachnya.
Dan mereka berdua pergi ke mansion Jason yang ada di bukit dekat perkebunan bunga milik Jason sendiri.