thirteen

485 27 6
                                    

Banyak typo harap maklum,,,,,

Sekitar jam 3 pagi Lengso terbangun, tenggorokannya terasa kering, namun dari tadi ia merasakan sesak seperti ada yang menghimpit nya. Dan benar saja ternyata ia sudah berada di sudut tempat tidur nya dengan badan besar Force yang terus menghimpit nya. Karena masih kesal ia mendorong sekuat tenaga badan besar itu agar menjauh darinya namun sialnya tenaganya hanya mampu menggeser sedikit saja.

"Hah,,,,hah,,,gila berat banget badan ni orang"

Ia mulai bangkit dari ranjangnya dan berjalan keluar kamar untuk mengambil minumnya.

Setelahnya ia duduk di kursi yang berada di dapurnya, memikirkan saat dimana ia bertemu dengan Ohm yang mengantarnya pulang dan membawa nya makan malam.

"Hmm,,dia ganteng sih,, keliatan nya baik juga,,,tapi gue kurang suka sama sifatnya yang sok keren."

Pikirannya kembali saat mengingat semalam Force yang marah kepada nya karena ia tidak menyukai Ohm, bahkan sampai membentak nya. Lengso tahu ia tidak sengaja tapi tetap saja itu membuat nya menangis.

"Malas ah besok, gue ngomong sama dia"

"Lagian yang gak suka kan dia bukan gue"

Lengso menggulir kontak handphonenya dan mencari nomor temannya yang aktif,

"Ah,,ini dia"

👤Phi papang

Anda
Phi, besok pagi jemput ya,, gue
nebeng ke kampus🤗

Phi papang
Oke 👍🏻🥰

Anda
Oke maaci phi😘

*Read

Karena masih ngantuk Lengso kembali ke kamar dan melanjutkan tidurnya, saat hendak tidur ia dibuat bingung karena ranjangnya telah dikuasai Force yang tidur dengan posisi merentangkan kedua tangan dan kakinya.
Karena terlalu ngantuk dan ia kehabisan tenaga untuk mendorong force, lengso memilih tertidur di sofa kamarnya.

***
Senin pagi sekitar pukul 07.02 Force baru bangun dari tidurnya dan tidak mendatangi Lengso di sampingnya.

Sial ia terlambat, seharusnya ia bangun lebih pagi dan meminta maaf karena kejadian tadi malam, karena ia tahu kalau adiknya sudah ngambek susah bujuknya apalagi kalau ia sudah mengadu ke mama pp nya.

Flashback on,,

PP adalah ibu tiri mereka, ia seorang laki-laki namun mereka tetap menganggap pp sebagai sosok ibu mereka. Ibu kandung mereka hilang tanpa kabar saat Lengso berusia 2 tahun, meski begitu mereka tidak merindukan ibu kandung mereka justru sebaliknya mereka sangat menyayangi pp selayaknya ibu kandung mereka. Walaupun ibu tiri wajah Lengso hampir mirip dengan pp,dan jangan tanyakan kedekatan mereka,mereka sangat dekat walau pp sedang tinggal di luar negeri mengikuti suami bilkin.

Dan jangan tanyakan betapa gilanya pp ketika mengetahui Lengso hampir di perk*sa, ia langsung terjun Belanda-Thailand malam itu juga bersama Daddy mereka bilkin. Ia bahkan tak henti nya menangis dan terus menanyakan apa ada yang sakit ke Lengso dan terus mengomel ke Force. Ia juga yang menyarankan psikiater terbaik untuk penyembuhan mental Lengso.

Flashback end..

Force tahu pasti Lengso sudah berangkat ke kampus lebih awal, biar lah mungkin ia bisa meminta maaf nanti malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BISAKAH KAMU KU PERCAYA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang