Karte 17

528 55 4
                                    

 Keesokan harinya zean pun tiba di kantor miliknya, ia sengaja tidak langsung pergi ke kantor cabang karena masih ada beberapa urusan yang harus ia kerjakan sebeum nantinya ia harus pergi ke negeri sakura.

Seperti yang dilakukannya saat ini, zean tengah fokus menandatangani yang sudah menumpuk di meja kerjanya. 

" Ci Celine, apa cuman ini dokumen yang tersisa?" tanya zean

" Iya tuan, itu sudah semua dan sudah saya periksa semua. Tinggal tanda tangan tuan saja dan tugas semuanya akan selesai sampai minggu depan." Jawab celine

" Huffft...yasudah terimakasih, setidaknya saya bisa tenang untuk seminggu tanpa memikirkan dokumen." Ucap zean.

" Saya dengar dari tuan keynal bahwa tuan zee akan ke jepang ya? Tuan bisa mengandalkan saya disini, jadi tuan bisa melakukan misi dengan tenang." Ujar celine

" Ya saya percaya sama kamu, yasudah kamu boleh istirahat dan tolong kamu sampaikan pada pak deden untuk buatkan saya kopi. Lagi pula sudah tidak ada pekerjaan yang bisa kamu kerjakan lagi disini." Sahu zean

" Baik tuan, kalo begitu saya permisi dulu. Mari" Pamit celine dan hanya diangguki zean sebagai jawaban.

" Hah bisa selesai jam 2 an ini mah, telp dady dlu dh biar gak nunggu lama." Monolog zean.

Ia pun langsung merogoh kantong jasnya dan mengambil ponsel miliknya lalu mencari nomor keynal.

Tuuutttt....

Tuuutttt....

Tuuutttt...

" Halo kenapa zee?" tanya keynal.

" Ini dad aku cuma mau bilang kalo aku kayaknya bakal telat ke kantor cabangnya, soalnya kerjaanku disini numpuk banget." Jawab zean

" Ouh yaudah, kapan kira-kira kamu selesai?" Tanya keynal.

" Kayaknya jam 2 juga udah selesai, soalnya dokumennya juga udah dibaca sama ci celine." jawab zean

" Yasudah kalo gitu sehabis selesai kamu ke kantor dady aja, kalo kesana kelamaan+ pastinya macet." Ujar keynal

" Yaudah kalo gitu aku matiin dulu, dah dad." Ucap zean dan langsung mematikan telpnya secara sepihak.

Tuuttttt.....

" Huffttt... Dah mari kita lanjut." Gumam zean sambil menghela nafas dan mengambil dokumen yang akan ia tanda tangani,sesekali ia juga membaca beberapa dokumen yang ia rasa penting.

Disisi christy, tepatmya di Antero school. Semua murid mulai sungkan untuk mengajaknya berbicara setelah mengetahui bahwa christy adalah anak bungsu dari keluarga terkaya se antero raya.

" Kok yang lain kayak ngehindarin kita ya?" Tanya marsha.

" Ya gimana gak ngehindar sha, kita aja temenan sama christy. Kita kalo dari awal gak tau kalo dia anak bungsu alfa juga, mungkin bakal sungkan kayak mereka." Jawab freya.

Tak..

" Aduh ngapain aku dijitak sih sha, sakit tau." Ringis freya

" Ya lagian ngomongnya, kita lagi depan orangnya loh." Tegur marsha

" Hehe maaf chris, tapi apa yang aku omongin bener kok. Kalo dari awal gak tau mungkin kita berdua bakal kayak mereka, lagian kamu juga pernah ngeliat reaksi kita pas dirumahmu juga kan?" Bela freya

" Iya-iya aku ngerti kok fre, mereka cuman merasa lebih rendah dari aku aja, padahlkan aku gak pernah mandang kasta. Jadi aku berutung banget punya temen kayak kalian yang gak sungkan meskipun udah tau aku yang sebenarnya dan gak memanfaatkan hubungan kita." Ujar cristy panjang lebar.

" Huhuhu...Kok jadi sedih gini sih." Ucap marsha.

" Kamu mah cengeng sha." Sarkas freya

" Dih emang kamu gak sedih apa? Mata kamu aja uda berkaca-kaca huuu." Sahut marsha

" Udah ah, yuk ke kelas kita ada ulangan matematika hari ini." Ajak christy.

" Yaudah yuk, aku juga mau belajar dikit." Ucap marsha.

Akhirnya ketiganya pun beranjak dari kursi kantin dan melenggang pergi ke kelas mereka untuk mempersiapkan diri agar mereka bisa menjawab jawaban dari soal ulangan yang akan diberikan oleh guru.

.

.

.

Kembali lagi ke sisi zean, saat ini ia baru saja menyelesaikan semua tugasnya dengan baik dan sebelumya juga celine ada memberikan lagi beberapa dokumen yang harus diperiksa langsung oleh dirinya. Karena cekatan dan memang sudah ahli dalam bidang perusahaan seperti ayahnya, zee pun hanya butuh menyelesaikannya kurang dari 15 menit untuk mengecek 1 dokumen dari 3 dokumen penting dengan teliti.

" Akhirnya ya tuhan, pegel banget pinggang saya. Ci celine tolong kamu bawa dokumen yang sudah saya tanda tangani dan saya juga akan langsung pamit karena tuan keynal sudah banyak kali mencoba menelpon ku." Ujar zean

" Ah baik tuan, tuan bisa langsung berangkat saja. Soal dukumen biar saya saja yang urus." Sahut celine.

" Ya maaf merepotkan, kalo begitu saya pamit pulang lebih awal. Setelah menyelesaikan tugas, kamu juga bisa langsung pulang dan suruh yang lain juga menyelesaikannya dengan cepat agar bisa pulang lebih awal." Ujar zean

" Baik tuan akan saya sampaikan pada yang lainnya." Ucap celine

" Yasudah saya pergi dulu, mari" Pamit zean

" Iya mari, hati-hati dijalan." ucap celine

Zean pun melenggang pergi meninggalkan celine dan tak lupa ia juga memasang wajah yang dingin dan juga sangat menyeramkan bagi para pekerja baru yang belum mengenal zean sepenuhnya.

Zean terus berjalan hingga keluar kantor dan pergi ke parkiran  dan menghampiri mobil miliknya. Setelah mengabari keynal soal ia akan berangkat ke kantornya yang tak jauh dari kantor zean, zean pun langsung melajukan mobilnya meninggalkan parkiran dan pergi ke arah kantor pusat yang dikelola oleh Keynal.

SKIP

Zean sudah sampai diparkiran kantor pusat milik keynal, ia pun langsung turun dan berjalan masuk ke dalam kantor tersebut. Banyak karyawan dan satpam yang menyapanya sambil menunduk dan diselingi senyuman, sedangkan zean hanya berjalan dengan muka datar. Para karyawan sudah biasa akan hal itu, karena keynal juga sama persis seperti yang zean lakukan saat ini.

" Permisi, apakah tuan keynalnya ada diruangan?" Tanya zean pada resepsionis

" Ah tuan zean, tuan keyalnya ada didalam. Tuan sudah menunggu anda daritadi, Mari biar say antar tuan keruangannya." Ucap resepsionis tersebut. Zean hanya mengangguk dan mengikuti resepsionis tersebut untuk pergi ke ruangan mlik keynal.

Tok...

Tok...

Tok...

" Permisi tuan, Tuan zean sudah sampai disini. Silahkan masuk tuan." Ucap resepsionis tersebut.

" Baik terimakasih kamu tolong suruh OB buat bawakan es teh saja buat dia, saya tau dia sudah minum kopi sebelumnya." Titah Keynal

" Baik tuan, kalau begitu saya pamit undur diri." Ucap resepsionis tersebut.

" Mana orangnya dad?" tanya zean karena ia tak melihat orang lain selain kynal diruangan tersebut.

" Dia lagi dikamar mandi, kamu tunggu aja bentar lagi" Titah keynal dan diangguki oleh zean.

Ceklek...

Suara pintu terbuka dari arah kamar mandi dan atensi mereka berdua pun seketika langsung beralih ke arah suara tersebut. Dan alangkah terkejutnya zean ketika melihat siapa yang akan menjadi partenernya dalam menjalankan misi yang akan ia jalani di negeri sakura.

" Dia orangnya dad?" Tanya zean dan diangguki oleh keynal

To be continue

Kira² siapa tu yang jadi partner zean, wkwk. Dah segitu dulu guys, kita lanjut lagi nanti ya. Jangan lupa vote dan follow akun author, babay guys 👋🏃‍♂️

Nobody Knows Who We AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang