Karte 31

308 36 3
                                    

" Oke semuanya mohon perhatiannya, kali ini kita akan melakukan rapat penting tentang rencana untuk meruntuhkan perusahaan yang sudah ayahku masuki. Untuk kamu chika, mungkin kamu udah denger sedikit detailnya dari aiko. Karna menurut gw lu udah bisa dipercaya, gw akan bawa lu kerapat ini. Jadi lu siap² sama aiko untuk ikut gw ke tempat bokap gw." Ujar mayori panjang lebar.

" Ah baik, suatu kehormatan bagiku untuk bisa ikut dalam rapat penting tersebut. Kalo boleh tau, dimana tempatnya? " Tanya chika.

" Oh iya gw belum ngasih tau lu ya, tempatnya gak jauh dari sini kok. Tempat kumpulnya ada di pelabuhan deket sini, lu siap² aja dulu bareng aiko sana" Jawab mayori.

" Ah oke, kalo gitu gw ama aiko pamit dulu. Mau ngambil tas gw, biar nanti kalo dah kelar langsung balik. " Sahut chika.

" Iya² gak bakal lama juga, lu bisa langsung balik nantinya" Ucap mayori.

Setelah berpamitan, chika pun langsung menarik tangan aiko untuk pergi mengambil tas miliknya. Ya sebenarnya selain itu, chika juga ingin memberitahu zean tentang hal ini.

" Ko, kamu masih mau bareng mayori apa mau berhenti? " Tanya chika dengan serius.

" Ya kalo bisa aku mau keluar dari gengnya mayori chik, tapi gimana caranya? Kamu kan tau aku dan keluarga ku udah terikat banget ama keluarga si mayori" Jawab aiko.

" Huft, sebenernya aku agen khusus yang dikirim buat nangkap geng mayori dan ayahnya. Kalo kamu emang mau keluar, aku bisa bantu. Tapi kalo kamu sampe khianatin aku, aku bakal buat yang lebih kejam dari mayori ke keluarga kamu" Ucap chika.

" Hah?! Kamu serius chik? Jadi kamu itu ke jepang bukan karena sekolah tapi karena tugas? Gitu? " Ujar aiko tak percaya.

" Iya aku serius, jadi? Kamu mau tetep bareng mayori atau aku bantu keluar dari lingkaran setan ini? " Tanya chika kembali.

" Ya pasti aku mau keluar chik, aku udah capek jadi orang jahat. Tolong aku" Jawab aiko dengan antusias.

" Oke kalo gitu, aku mau nelp rekanku dulu. Aku bakal kasih lokasi rapat kita, dan mungkin akan ada baku tembak antara kelompokku sama gengnya mayori. Tapi kamu tenang aja, selama aku ada kamu bakal aman. Dan mungkin kamu bakal dipenjara tapi gak bakal lama, aku dan rekanku akan berusaha buat bebasin kamu lebih cepat." Tutur chika panjang lebar.

" Iya aku mau chik, penjara sementara mungkin bakal jadi penebus dosaku. Jadi aku gak keberatan" Tanpa sadar air mata aiko mengalir deras.

" E-eh jangan nangis, udah ya. Hapus dulu, takutnya mayori curiga sama kita. Ayok ke sana, sehabis aku nelp." Ucap chika.

Aiko hanya mengangguk sebagai jawab, setelahnya chika langsung merogoh ponselnya dan menelepon zean.

SKIP

" Udah yok ko, si mayori udah nunggu dari tadi. " Ajak chika setelah menutup teleponnya yang tadi memberitahu lokasi rapat geng mayori dan juga ayah dari mayori bertemu.

" Ayok, eh ini mataku udah gak keliatan sembab kan? " Tanya aiko sambil menunjukkan wajahnya yang sudah dipakaikan make up untuk menutupi mata sembabnya.

" Udah kok, dah yok. Ntar ngomel lagi si mayori kalo lama" Ucap chika.

" Yaudah yuk" Jawab aiko.

Akhirnya mereka berdua pun langsung kembali ke tempat mayori dan yang lainnya berkumpul.

" Lama banget sih, ngapain dulu kalian? " Sewot mayori.

" Sorry yor, tadi gw kebelet. Gw minta aiko buat temenin dulu, sekali lagi gw say sorry" Sahut chika.

Nobody Knows Who We AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang