Karte 32

230 26 3
                                    

SKIP

Zean dan Chika pun sudah sampai di markas yg menjadi tempat introgasi kepada para mafia yg mereka tangkap tadi.

" Siapa yang mengirim kalian untuk membantu si tua shanka? " Tanya zean dengan nada yang mengintimidasi.

"....."

Tak ada jawaban dari orang itu, ia menutup rapat² mulutnya agar tidak membocorkan informasi yang zean ingin tahu.

" Huftt sepertinya akan lama, bawa alat itu kemari." Titah zean.

" Baik tuan." Jawab bawahan zean.

Orang suruhan zean pun membawakan kursi ekseksekusi yang dialiri listrik bertegangan tinggi.

" Dudukkan keduanya disana" Titah zean kembali.

Para bawahannya hanya mengangguk dan melakukan apa yang zean perintahkan.

Setelah meletakkannya dikursi tersebut, zean pun kembali menginterogasi shanka dan juga salah satu anggota mafia tadi.

" Jawab atau kalian akan merasakan kematian yang begitu menyakitkan, siapa dalang dari operasi ini" Tanya zean.

"...."

Lagi² tak ada jawaban dari keduanya, zean pun langsung mengisyaratkan pada bawahnnya untuk menyalakan listrik yang ada dikursi keduanya.

" Arghhhhhhhh, sialan. Mau sampai kapanpun aku tak akan pernah memberitahu kalian" Teriak anggota mafia 1 tersebut.

Zean pun kembali memberi isyarat mematikan mesinnya.

" Hooo, kita lihat apa kalian masih akan menutup mulut setelah aku kuliti dan sengat dengan aliran listrik yang ada dikursi ini? Hahaha. Kamu, ambilkan belati milikku. Sepertinya aku memiliki telinga yang baru untuk aku koleksi." Ucap zean sambil tersenyum psikopat.

" Tu orang serem banget anjir, jadi takut gue." Batin chika.

" Ini tuan belati milik anda." Ucap salah satu bawahan sambil menyodorkan belati yang ada ditangannya.

" Terimakasih, oke kita mulai dari siapa ya? Dan untuk sekedar info. Aku hanya akan mengambil 1 telinga dari masing² kepala kalian, jadi kalian masih memiliki 1 lagi. Ya, meskipun percuma sih. Karna kalian juga nantinya akan mati. Tapi sebelum itu, aku akan menguliti kalian terlebih dahulu. Sebelum nantinya aku aliri listrik untuk membunuh kalian. Hahahaha" Ujar zean sambil tertawa layaknya psikopat.

" Apa aku jujur aja ya? Meskipun nantinya bakal mati, tapi aku tidak ingin merasakan sakit terlebih dahulu. Aku hanya ingin mati dengan cepat" Batin mafia 2.

" Sepertinya ada seseorang yang ingin mengatakan sesuatu. Hey tua bangka, cepat katakan. Apa yang ingin kau sampaikan sebelum aku memotong salah satu telingamu itu." Ucap zean

Glek..

" Ka- kami adalah para anggota mafia dari omorfos. " Jawab mafia 2 dengan nada ketakutan.

" Oi, sialan. Kenapa kau beritahu iblis ini?! " Teriak mafia 1

" Omorfos? Siapa ketua kalian? " Tanya zean kembali.

" A-aku tidak tau pasti siapa ketuanya, tapi yang aku tau dia dijuluki Callidus." Jawab mafia 2.

" Bagus, terimakasih sudah menjawab. Tapi, apakah hanya segitu saja informasi yang kau tau? " Tanya zean.

" Aku bersumpah demi dewa, hanya itu yang aku ketahui. Jadi aku mohon, jangan sakiti aku." Jawab mafia 2.

" Bagus, aku tidak akan mengulitimu atau memotong telinganmu. Tapi– "

Nobody Knows Who We AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang