3 | Curi-curi Pandang

4.5K 189 6
                                    

#Davina

Huaahh...hari aku bangun kesiangan mungkin karena semalam pikiranku melayang entah kemana gara-gara Bintang. Eh...tuh kan inget lagi

Sebenernya dia ganteng sih mapan juga tapi huftt sudahlah sikapnya yg nyebelin bikin ilfeel maksimal.

Hari ini aku kuliah seperti biasa dengan segudang tugas maklum lah ini adalah semester akhir jdi nugas sangat membebani.

"Dav..lo udah ngirim tugas yang kemarin belum?", tanya Vanya sahabatku

"Udah dong gila aja dosennya kiler gitu pasti gue ogah kalo kena semprot", jawabku bercanda

"Eh iya lo kenal bang Bintang ya?", tanya Vanya mengagetkanku

"Bintang mana?", tanya ku pura-pura tidak tau

"Bintang yg dokter muda itu loh dia kan sepupu gue jelas gue tau dong", jawab Vanya cuek

Setelah percakapan itu aku memilih diam. Dengan fakta Vanya sepupunya Bintang berarti aku ga boleh curhat tentang Bintang ke Vanya. Bisa geer parah tuh si Bintang, keluhku dalam hati.

Gilaaa cape parah hari ini. Perkuliahan hari ini ditutup tutorial yg bikin ngantuk parah.

"Hai...", sapa seseorang yang memakai jaket dan kacamata hitam

"Siapa ya?", tanyaku polos

Seketika seseorang itu membuka kacamatanya. Dan dia Bintang. Ya Bintang

"Ngapain lo disini?", tanyaku nyolot

"Wait...wait, jangan ketus gitu dong. Aku kesini ya jelas mau jemput calon tunangan lah", jawab Bintang terkekeh

"Gua ga minta dijemput!!", seruku

"Iya sih kamu emang ga minta dijemput kan ini kemauanku Davina", jawab Bintang percaya diri.

"Sejak kapan lo pake aku-kamu", keluhku jengah

"Sejak kamu jadi calon tunanganku", jawab Bintang tegas

Akhirnya karena malas berdebat, aku mengalah dan mau diantarkan Bintang pulang. Karena aku sudah resign dari cafe, ya mahasiswa tingkat akhir aku memutuskan untuk fokus kuliah.

#Bintang

Yes...yes perjuanganku untuk menjemput Davina ternyata tidak sia sia. Dia mau aku antar pulang, ya meskipun sepanjang perjalanan dia diam dan aku bingung memulai pembicaraan dari mana.

Dari kampus ke rumah Davina memang bisa dibilang lumayan jauh ya sekitar 30 menit kalau jalanan lancar.

"Davina kamu mau makan dulu ngga biar kita mampir dulu kalo kamu mau", tanyaku

Dan tidak dijawab

Saat aku melirik ternyata dia sudah tertidur pulas. Kasihan dia mungkin cape. Aku ngelus lembut rambutnya

"Ehmm...dimana ini?", tanya davina bangun aku kaget jelas dan langsung pura-pura fokus nyetir

"Bentar lagi nyampe kok tidur aja lagi", jawabku sambil tersenyum

"Apaan sih lo jangan so perhatian deh, gue tau lo curi-curi pandanh terus kan pas gue tidur", jawab Davina

"Idiih pede gila kamu, tapi kalo kamu mau aku curi-curi pandang jangankan curi-curi pandang, mandangin kamu terus juga aku mau kalo buat kamu", jelasku

" Gombal mode on deh", keluh Davina

Tak terasa pernyalanan kerumah devina pun sampai.

"Eh btw makasih ya", ucap Davina

"Iya sama-sama besok pagi aku jemput aja ya biar kamu ga telat", ujarku

"Terserah dah apa mau lo", jawab Davina

Ya walaupun dia masih ketus tapi aku yakin cepat atau lambat dia akan berubah. Ya aku ga akan pernah nyerah Davina

*Hoaah part 3 ini bener-bener ga ada ide nuliss
Yang punya ide bisa disampaikan idenya di comment.
Supaya alurnya makin menarik

*Jangan lupa vote dan comment
^^

Bintang untuk DavinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang