1

1.9K 35 0
                                    

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

Seorang gadis cantik berumur 12 tahun baru saja pulang dari rumah temannya karena kerja kelompok bersama di sana,gadis itu berjalan ke arah apartemennya yang berada di kawasan elite.

Ceklek 'pintu apartemen terbuka'

Hap..

"Eh.. ".gadis itu terkejut mendapatkan pelukan yang terasa sangat erat memeluknya,ia menunduk untuk melihat sang empu yang memeluknya begitu erat,tangannya perlahan membalas pelukan erat itu sambil mengelus kepala sang empu,ia tersenyum tipis saat mendengar isakan kecil yang imut mulai terdengar dan di susul rengekan manis.

"Hiks hiks.... K-ka-kakak ke-kenapa la-maa hiks hiks.. i-icung ta-takut.. ".suara anak laki-laki yang memiliki wajah tampan dan sangat-sangat manis terdengar,anak itu berumur 10 tahun,tinggi badannya sebatas leher si gadis yang bernama Lizzy,wajahnya memerah karena menangis,ia sangat khawatir dan sangat takut kakaknya kenapa-napa karena ini sudah jam 8 malam,ia sangat takut sekali kakaknya pergi meninggalkannya sendirian,di dunia ini di dalam hidupnya hanya ada kakaknya saja yang ia punya,yang selalu menjaganya bila di ganggu,selalu memperhatikannya,selalu ada di sampingnya.

"Maafin kak zy ya,kakak tadi kerja kelompok dulu di rumah Mia."ucap Lizzy lembut,perasaan bersalah menyeruak di hatinya,ia sadar ia salah karena telah meninggalkan adik satu-satunya ini sendirian di apartemen,apa lagi adiknya masih kecil.

"Hiks.. i-icung ta-takut hiks k-kakak napa-na-pa hiks".anak laki-laki itu mencengkram seragam sekolah Lizzy yang masih terpakai dengan erat,hidung kecil nan mancungnya memerah dengan ingus yang keluar bahkan nafasnya sedikit tak beraturan karena menangis terus.

"Maafin kakak karena buat gisung takut,kakak masakin makanan kesukaan gisung ya,asal gisung berhenti nangis,nanti sesek loh kalau nangis terus". Lizzy membujuk adik laki-laki imut nan manis yang bernama gisung Smith Filiens dengan lembut,agar adik manisnya itu berhenti menangis,huh... Adiknya kalau menangis pasti akan sangat sulit di hentikan.

"I-iya kak.. hiks...".gisung mulai berhenti menangis dengan pipi chubbynya yang merah tomat karena kelamaan menangis,ia lalu melingkarkan kedua tangan mungilnya di sekitar leher jenjang Lizzy dan melingkarkan kedua kakinya di pinggang ramping Lizzy dan dengan manja gisung meletakan kepalanya di celuk leher Lizzy yang harum susu vanila kesukaan gisung.

"manja banget".ucap Lizzy lembut sambil berjalan ke arah kamarnya,kamar yang ada di apartemen ini hanya ada satu jadi mereka selalu tidur satu kamar bersama,saat sudah masuk ke kamar ia menurunkan Gisung di kasur namun gisung malah mengeratkan lilitan kaki dan tangannya pertanda tidak mau di turunkan,Lizzy pasrah saja,ia haus sedari tadi,lalu ia berjalan ke arah dapur dengan Gisung yang nemplok di tubuhnya... Huh adik manja ya gini,lihatlah wajahnya yang malah menampilkan ekspresi polos yang sayangnya sangat imut cekaliii.

Apartemen ini di tanggung oleh sang paman yang adalah CEO terkenal di negara ini,sebenarnya pamannya sudah berkali-kali membujuknya dan Gisung untuk tinggal di mansion sang paman,namun adiknya ini selalu tak mau tinggal di sana,ia pun bingung kenapa,namun karena tidak mau adiknya menangis jadi ia meminta pamannya untuk mengijinkan mereka tinggal di apartemen milik pamannya ini.

"Gisung udah makan?".tanya Lizzy sembari berjalan ke dapur yang berjarak lima langkah lagi.

"Icung belum makan kak kan icung gak bisa masak".ucapan polos Gisung membuat Lizzy merasa tambah bersalah karena lupa tak menyediakan dahulu makanan untuk adiknya ini,pasti adiknya ini kelaparan dari sore tadi.

"Yaudah kakak masak dulu,Gisung diem ya."ucap Lizzy,ia mendudukan Gisung di kursi makan dengan perlahan lalu menepuk pelan pucuk kepala Gisung lembut,Gisung hanya mengangguk patuh sambil tersenyum polos membuat mata bulatnya menyipit bagaikan bulan sabit.

Lizzy mulai memasak dengan telaten,di umurnya yang bisa di bilang sangat muda ia sudah bisa memasak beberapa masakan yang enak dan tentunya menggugah selera,ia selalu bangun pagi setiap hari,membuat sarapan,membersihkan piring kotor,membersihkan kamar,menyapu,mengepel dan semua pekerjaan di apartemen ini ia yang buat, keadaan yang membuatnya harus begini harus memiliki pikiran lebih bijak dan dewasa di usianya ini,ia tak masalah,sebenarnya pamannya sudah menawarkan agar memperkerjakan pembantu tapi Lizzy menolak,ia tak mau membebani pamannya ini lebih jauh.

"Gisung ayo makan".Lizzy membangunkan Gisung yang ternyata ketiduran di meja makan,ia sebenarnya tak tega membangunkan adiknya ini,tapi adiknya belum makan dari tadi sore,ia tak mau adiknya sakit,makanan sudah tersedia di meja makan di tambah dua gelas susu vanila kesukaannya dan adiknya.

"icung ngantuk kak".Gisung merengek sambil mengucek kedua matanya namun sebelum itu terjadi tanganya di tahan kakak cantiknya dan membuatnya membuka mata lebar-lebar menatap wajah kakaknya yang cantik dengan polos.

"Jangan di kucek matanya,nanti mata Gisung perih."ucap Lizzy lembut,ia lalu duduk di sebelah Gisung.

"Kakaak.. icung maunya makan di suapin kakak,telus mau duduk di pangku kakak,telus kepala icungnya halus di elus-elus."Gisung merengek dengan alis menukik lucu dan bibir mengerucut beberapa centi,terlihat sangat menggemaskan di mata Lizzy,adiknya ini memang sangat menggemaskan dan sangat imut.

"Yaudah sini.. ".Lizzy mengangkat tubuh Gisung lalu mendudukan Gisung di pangkuannya,ia segera menyuapi Gisung dengan lembut,tangan satunya lagi menahan punggung Gisung karena posisi Gisung yang duduk miring ke sebelah kiri,Gisung sedikit kesal karena kepalanya tak di elus tapi melihat tangan kakaknya yang menahan tubuhnya dan satunya lagi menuapinya membuatnya harus mengerti.

Lizzy tersenyum melihat pipi Gisung yang chubby tambah chubby saat mengunyah makanan buatannya, jari-jemari Gisung yang lucu memainkan kancing seragamnya Lizzy,Lizzy mencium pipi Gisung gemas dengan tingkah Gisung.

"iiih kak zyyy.. icung lagi makan tau.."Gisung berenggut lucu,ia mengembangkan pipinya kesal,lagi enak-enaknya makan malah di ganggu,kan icung lapar batinnya kesal.

"Hehe.. maafin kakak, abisnya kamu gemesin banget tau."ucap Lizzy sambil terkekeh pelan melihat adiknya kesal,kadang ia senang melihat adiknya kesal karena ulahnya,ia sangat suka membuat adiknya kesal karena terlihat sangat menggemaskan,ia kembali menyuapi adiknya yang di terima si empu dengan ekspresi yang masih kesal membuat Lizzy menggigit pipi dalamnya menahan gemas dengan satu adiknya ini.

"Kak zy,nanti icung mau tidul di atas tubuh kakak ya".icung mengatakan itu dengan wajah polos dan imutnya,ia sudah tak kesal lagi karena ingin tidur di atas tubuh kakaknya yang empuk dan sangat nyaman,dan agar bila pagi ia bisa tahu kalau kakaknya bangun,kan ia ada di atas tubuh kakaknya hehe... icung emang pinter.

Maaf kalau ada kesamaan tokoh,nama dan alur.. tapi ini real pemikiran aku kok ☺️,soalnya kalau hasil orang lain nanti gak dapet perasaan bangga dan senang karena itu ide orang lain bukan ide diri sendiri hehe 😅

Di bab selanjutnya umur kedua tokoh ini bakalan nambah besar,Lizzy 17 tahun,Gisung 15 iya gak sih hehe

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

see you ☺️

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15...⁠ᘛ⁠⁐̤⁠ᕐ⁠ᐷ

1130 kata. ฅ⁠^⁠•⁠ﻌ⁠•⁠^⁠ฅ

Adik Manja And ManipulatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang