4

766 22 1
                                    

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

Bab sebelumnya (⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

"Yaudah gue pergi dulu ya,salam buat adik Lo yang ganjen itu."ucap Daren di akhiri kalimat yang terucap di batinnya,lalu Daren pergi dari sana dengan gemuruh api cemburu di hatinya,namun ia tak boleh cemburu karena laki-laki di pangkuan gadisnya nanti adalah adik iparnya bukan eh.. calon adik iparnya.

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

Saat ini sudah satu jam berlalu dan sekarang waktunya pulang sekolah namun adiknya masih tertidur di pahanya,sepertinya adiknya kelelahan di hari ini.

"Gisung ayo bangun kita pulang sekarang."Lizzy dengan lembut membangunkan adiknya,semua teman sekelasnya sudah pulang duluan dan di kelas itu tersisa dirinya dan adiknya saja.

"Eeung 5 menit lagi"suara serak khas bangun tidur terdengar,Gisung malah semakin menduselkan wajahnya di perut sang kakak yang nyaman.

"Ini udah hampir sore Gisung,ayo bangun.. mau kakak tinggalin?".ancaman Lizzy berhasil membuat Gisung membuka mata namun masih tak beranjak di posisinya,Gisung mengerang kesal dan dengan perasaan kesalnya ia menggigit perut kakaknya sedikit kencang membuat kakaknya merintih kesakitan namun ia tak melepaskan gigitannya dan masih menggigit perut kakaknya.

Beberapa menit berlalu,Lizzy merasakan gigitan di perutnya mengendur dan di susul isakan tangis yang mulai terdengar.

"Hiks hiks.. ma-maafin.. hiks i-icuung .. hiks,k-kak zy nya.. ma-malah hiks nge-ngeselin hiks.. ".Gisung menangis sambil duduk di kursinya dan memeluk Kakaknya erat,wajahnya di sembunyikan di celuk leher kakaknya dengan erat,bibirnya bergetar dengan isakan yang terus keluar,matanya memerah karena habis bangun tidur langsung menangis.

"Iya,jangan nangis dong,mata kamu merah tuh,udah jangan nangis,ayo kita pulang.. nanti kakak beli'in yayam"bujuk Lizzy dan langsung membuat Gisung menghentikan tangisannya saat mendengar kakaknya akan membelikannya 'yayam' sesuatu yang Gisung suka sedari kecil sampai sekarang.

"Benelan kak?".mata Gisung berbinar senang,ia menatap wajah kakaknya dengan binar di matanya,memang kakaknya yang paling tau apa kesukaannya,melihat anggukan kakaknya membuat Gisung memekik senang.

"Yeey tapi-tapi icung mau yayamnya yang banyak ya kak,halus walna-walni.. "rengek Gisung manja,Lizzy tersenyum sambil mengecup kening Gisung lembut dan mengiyakan keinginan adiknya ini.

Dan sekarang mereka ada di sebuah pasar yang sering mereka datangi,pasarnya terlihat bersih dan higienis tak seperti pasar pada umumnya.

Mereka masih mengenakan seragam sekolah,Gisung mengaitkan jarinya ke jari sang kakak yang lentik,Gisung tersenyum senang bisa membeli yayam lagi,waktu itu ia dan kakaknya pernah membeli yayam namun yayamnya mati saat ia masukan kedalam bak mandi bersamanya karena ia ingin mandi bersama yayamnya eh yayamnya malah metoy membuatnya sedih dan menangis..

"Permisi pak,saya mau beli anak ayamnya 5,warnanya tanya'in aja sama adik saya ini.. ".ucap Lizzy kepada penjual anak ayam yang ayamnya warna-warni itu loh yang gemes banget.

"Oh iya neng,ini adeknya yang mana?"tanya di penjual sambil celingak-celinguk mencari adik pembelinya yang di maksud,tapi kok gak ada anak kecil di sini..

"Hehe ini adik saya pak,yang mau beli anak ayamnya".terang Lizzy menunjuk ke arah Gisung yang terlihat berjongkok melihat anak ayam yang warna-warni berlarian kesana-kemari di wadah lumayan besar itu.. iiih gemas banget ia melihat anak ayam itu,rasanya pengen di gencet pake ban mobil.

"Oawalah ini toh,saya kira anak kecil hehe,maaf ya,mau warna apa?"tanya penjualnya ke arah Gisung yang sedari tadi diam menatap anak ayam itu.

"icung mau yang pink,ungu,ijo,sama emm.. ".gisung ingin mengatakan warna merah dan biru namun ia malu karena ia cadel tak bisa berkata merah dan biru,iya lalu hanya menunjuk ke arah anak ayam yang warna merah dan biru itu.

Setelah semuanya selesai sekarang Lizzy dan Gisung sedang berada di dalam mobil,ya saat berangkat sekolah Lizzy memang membawa mobil,ia sudah bisa menyetir sendiri,mobil ini hasil kerjanya di sebuah cafe milik bibi nya yang baik,ia tak tau bahwa gajinya di lebihkan oleh sang bibi,lagi pula karyawan lainnya ramah-ramah semua.

Di malam harinya,di dalam kamar,Gisung sedang berbaring tengkurap sambil menonton animasi brave si beruang dan si gadis rambut keriting yang merah itu.

"iih selem banget beluangnya.. "gumam Gisung sambil menyipitkan matanya saat melihat beruang yang muncul di layar ponselnya.

"Ck.. kak Lizzy mana sih.. kok lama banget pulang keljanya."gerutu Gisung,selepas pulang sekolah ia mandi dahulu dan setelah keluar dari kamar mandi ia tak mendapati keberadaan kakaknya,awalnya ia ingin menangis namun melihat sebuah surat yang tak lain dari kakaknya yang bertuliskan bahwa kakaknya sedang terburu-buru ke pekerjaan kakaknya,jadi ia menunggu kakaknya kembali dengan kesabaran sekecil air.

Di pekerjaan Lizzy,saat ini Lizzy sedang berada di ruang ganti karyawan,pekerjaannya sudah selesai,ia mengganti baju khusus pelayan cape menjadi baju kasual biasa seperti kaos oversize putih dan rok hitam selutut.

"Kak Nana aku duluan ya,takutnya adik aku nangis".terang Lizzy sopan sambil tersenyum ramah ke arah pelayan lainnya yang bernama Nana yang selalu membantunya di sini.

"Ah iya liz,kakak juga sebentar lagi pulang. ".ucap Nana tak kalah ramah,ia suka dalam Lizzy bekerja,Lizzy selalu bekerja keras dan selalu ramah kepada siapapun.

"Bang satria Lizzy duluan ya"pamit Lizzy kepada pemuda yang tak lain sama seperti Nana,Lizzy menganggap pemuda itu abangnya sendiri karena kebaikan satria kepada Lizzy,satria awalnya suka Lizzy namun melihat Lizzy yang menganggapnya sebatas Abang membuatnya mau tak mau mengubur perasaannya itu dan akan berusaha menganggap Lizzy adik kesayangannya.

"Iya hati-hati ya,atau mau Abang antar?".tanya satria lembut.

"Enggak usah bang,aku pulang sendiri aja.. "ucap Lizzy sambil tersenyum,lalu pergi dari sana menuju taksi yang ia pesan tadi.

Di apartemen,Gisung berdiri di depan jendela menatap ke arah lobby apartemen menunggu sosok kakaknya,ini sudah jam 7 malam dan kakaknya belum pulang,tak lama dari itu ia melihat kakaknya berada di lobby menuju ke lift,ia segera berdiri di depan pintu apartemen yang masih tertutup menunggu pintu itu terbuka oleh sang kakak.

Ceklek 'pintu apartemen terbuka'

Grep...

Lizzy sedikit terhuyung ke belakang saat merasakan pelukan yang begitu erat dari adik manjanya ini,Lizzy yang tadinya lelah menjadi tak lelah lagi saat berhadapan dengan adiknya,adiknya adalah sumber energi Lizzy bila ia lelah.

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

Makasih masih baca ini ya hehe 😅

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15...⁠ᘛ⁠⁐̤⁠ᕐ⁠ᐷ

See you☺️

1046 Kata. ฅ⁠^⁠•⁠ﻌ⁠•⁠^⁠ฅ

Adik Manja And ManipulatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang