7

430 19 2
                                    


ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

     Sedari pagi Gisung terlihat lebih pendiam dengan raut wajah yang sangat terlihat kesal,ia dan kakaknya izin tak sekolah karena Arka,sepupunya bakal kesini makanya ia kesal dan memilih diam di dalam kamar sambil memainkan yayamnya yang tersisah 3 karena 2 lagi sudah mati di cekik olehnya.

      "Haha kak zy cantik banget kalau senyum".itu suara dari seorang remaja laki-laki yang berwajah manis dan tampan yang 16 tahun siapa lagi kalau bukan arka yang sedari tadi pagi mencuri perhatian Lizzy dari Gisung.

    "Em.. benarkah?".ucap Lizzy lembut sambil mengelus rambut hitam legam arka dengan lembut,ia sudah menganggap arka adiknya sendiri,arka terlihat menggemaskan sekarang,terakhir kali ia bertemu saat arka berumur 6 tahun kalau tidak salah,sekarang arka sudah remaja dan sangat manis dan tampan sama seperti adiknya Gisung.. ah iya,di mana adiknya itu ya..

    "Arka,kamu di sini aja main ponsel atau nonton televisi ya,kak zy mau ke Gisung dulu,kalau gak nanti adik kak Zy ngambek lagi".ucapnya lembut sambil mengelus rambut arka.

    Arka berenggut kesal,ia mencebikkan bibirnya lucu dan mengalihkan tatapannya ke arah lain tak mau menatap wajah kak Zy yang cantik itu.

      "Arka gak mau di tinggal,arka mau kak Zy ada di samping arka terus".ucap arka kesal,ia sudah sangat-sangat merindukan kebersamaan bersama kak Lizzy-nya.

    "Yaudah ayo kakak gendong,kita ke kamar kak Zy dulu ya,kakak mau masti'in Gisung lagi apa".ucap Lizzy sabar,ia melihat arka yang merentangkan tangannya dengan wajah manja,ia sedikit aneh saat menyadari arka yang  bertambah manja padanya dan seolah menghalanginya untuk memberikan perhatiannya ke adiknya Gisung,tapi ia tak mau ambil pusing,mungkin arka rindu kepadanya karena sudah beberapa tahun tak bertemu.

     Ceklek 'pintu kamar terbuka'

      Gisung yang tadinya jongkok memainkan yayamnya langsung menatap ke arah sumber suara,matanya memanas dengan dada bergemuruh dan ada sedikit rasa nyeri saat melihat kakaknya menggendong orang lain selain dirinya,harusnya ia yang sekarang di gendong kakaknya bukannya si arka bangsat yang malah di gendong.

     "Kakaaaak.. tulunin si Alka bangsat itu."sentak Gisung marah,ia berjalan cepat kepada kakaknya yang masih menggendong arka,terlihat arka mengeratkan lilitan kaki dan tangannya di tubuh langsing kakaknya,ia dengan kasar menarik kerah belakang arka membuat arka terjatuh ke bawah begitu saja.

    "GISUNG JANGAN GITU."Bentak Lizzy tanpa sadar saat melihat arka yang terjatuh dengan sedikit keras ke lantai,ia langsung memeluk arka yang sudah menangis sesenggukan,sementara Gisung tubuhnya bergetar mendengar bentakan kakaknya untuk pertama kalinya kepadanya dan itu di sebabkan oleh arka sialan,mata Gisung berkaca-kaca,hatinya terasa nyeri saat kakaknya membentaknya,ia menggigit bibir dalam bagian bawahnya dengan keras menahan isakan.

    "Hiks hiks k-kak Zyy hiks sa-sa-kit hiks.. ".Arka menangis di dalam pelukan Lizzy dan di balas Lizzy dengan lembut sampai melupakan keberadaan Gisung yang masih mematung di sana dengan tubuh bergetarnya.

   "Hiks.. ".satu isakan lolos keluar dari bibir peach Gisung yang bergetar membuat Lizzy sadar dan langsung menatap Gisung yang menatapnya sedih campur kecewa.

     "KAKAK JA-JAHAT HIKS A-AKU BEN-CI K-KAKAAAAK HIKS.. ".Gisung berteriak keras dan langsung berjalan pergi dari kamar menuju pintu apartemen dengan tangisan yang tak henti-hentinya.

     "Gisung.. Gisung tunggu,maafin kakak,kakak gak sengaja bentak kamu,Gisung dengerin kakak dulu".Lizzy dengan cepat menyusul adiknya itu,ia memang tak sengaja membentak adiknya,ia hanya terlalu panik saat melihat arka yang terjatuh di hadapannya dengan sedikit keras ia tak bermaksud memarahi adiknya,ia hanya terlalu panik berlebihan.

    Lizzy melepaskan pelukannya dengan arka begitu saja lalu berjalan meninggalkan arka yang masih menangis dan mencoba menahannya namun ia segera melepaskannya dengan sedikit keras,ia menyusul Gisung yang terlihat kesusahan membuka pintu apartemen,bahunya bergetar karena menangis terus menerus,bibirnya sedikit berdarah karena tadi Gisung menggigitnya,matanya sembab dan sedikit meras dengan hidung dan pipi yang juga memerah.

   "Gisung.. Gisung maafin kakak,kakak bukan bermaksud membentakmu".ucap Lizzy halus sambil membawa adiknya kedalam pelukannya,Gisung menangis lebih keras dan memberontak dalam pelukan Lizzy namun Lizzy tak menyerah dan tetap memeluk adiknya itu dengan erat,Gisung menangis dan dengan keras ia menggigit bahu sang kakak dengan keras dan mencengkram pinggang kakaknya tak kalah keras,ia mendengar kakaknya yang merintih kesakitan dengan tertahan,namun ia tak berhenti dan terus menggigit bahu kakaknya sampai sedikit mengeluarkan darah.

     Bugh

   "Maksud kamu apa bikin kak ZyZy kesakitan hah?".bentak arka yang baru saja melihat Gisung menggigit bahu kakak sepupunya sampai berdarah,itu membuat ia sangat marah dan tak terima dengan apa yang Gisung lakukan.

    Gisung tersungkur ke belakang saat bahunya di tonjok arka dengan keras membuat gigitannya ke bahu Lizzy terlepas,ia langsung menatap arka tajam yang sedang memegang bahu kakaknya yang terlihat berdarah,ia mematung melihat darah yang keluar dari bahu kakaknya,napasnya tiba-tiba terasa sesak, bayang-bayang di masa lalu mulai berputar seperti kaset rusak,ia mulai memanggil manggil nama kakaknya dengan bergetar.

    "Kak bahu kakak berdarah."ucap arka bergetar dan sangat khawatir,matanya berkaca-kaca melihat bahu mulus kakaknya berdarah dan terluka.

     "Tidak apa."Lizzy menjawab dengan singkat lalu menatap adiknya yang terlihat tak baik-baik saja,ia menghela napas menyadari adiknya kembali mengalami trauma masa lalu,dengan cepat ia menyeka darah di bahunya mengabaikan rasa sakit di bahu nya itu.

   Lizzy berjalan cepat ke arah Gisung,Gisung langsung menubrukan tubuhnya ke arah kakaknya dengan keras membuat Lizzy sedikit terhuyung ke belakang,Gisung menangis dengan suara yang bergetar.

    "Hiks hiks k-ka-kakak hiks i-icung ta-takut hiks hiks t-to-long ja-jangan pe-pelgi hiks hiks ja-jangan ning-galin i-icung hiks hiks.. "Gisung meracau dengan suara bergetar hebat,matanya sembab dan rambutnya berantakan,kepalanya terasa sakit saat mendapati bayangan masa lalu yang sangat ia takuti,ia mengeratkan pelukannya di tubuh sang kakak,merapatkan tubuhnya di tubuh kakaknya yang sangat nyaman.

      "Tenanglah,kakak di sini,semua baik-baik aja,lupakan masa lalu Gisung,jangan mengingatnya kembali,semua akan baik-baik aja,ada kakak di sini,kakak tidak akan pergi meninggalkan adik kakak ini."Lizzy memberikan kata-kata penenang kala trauma Gisung kambuh seperti ini,ia mengelus punggung Gisung yang terasa gemetar,hatinya terasa tertohok kala melihat adiknya yang masih saja terbayang akan masa lalu yang kelam.

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

    Maaf kalau lama update-nya 😓
   Aku ngerasa cerita ini kaya gak nyambung dan kaya terlalu bertele-tele 😭 jadi aku gak semangat buat lanjut imajinasi-nyaaaa 😭😭

     Tapi kalau ada banyak yang baca insyaallah aku lanjut ☺️

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

See you ☺️
   
1069 kata.

   

   

Adik Manja And ManipulatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang