8

446 14 0
                                    

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿
   Bab sebelumnya ʕ⁠ ⁠ꈍ⁠ᴥ⁠ꈍ⁠ʔ

"Tenanglah,kakak di sini,semua baik-baik aja,lupakan masa lalu Gisung,jangan mengingatnya kembali,semua akan baik-baik aja,ada kakak di sini,kakak tidak akan pergi meninggalkan adik kakak ini."Lizzy memberikan kata-kata penenang kala trauma Gisung kambuh seperti ini,ia mengelus punggung Gisung yang terasa gemetar,hatinya terasa tertohok kala melihat adiknya yang masih saja terbayang akan masa lalu yang kelam.

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

     3 hari berlalu,selama tiga hari itu Lizzy amat sangat lelah menjalani hari-harinya karena kedua bayi besarnya siapa lagi kalau bukan adiknya Gisung dan sepupunya Arka yang selalu ingin bermanja-manja kepadanya dan selalu bertengkar memperebutkan hal yang sepele sepanjang waktu.

     Jam menunjukan pukul 7 malam,Lizzy memegang pelipisnya yang pusing mendengar pertengkaran yang ada di hadapannya ini.

   'iiih yayam itu punya icung,itu punya icung ngelti gak,sini'in.. ".sentak Gisung kesal karena anak ayamnya yang tinggal 1 sedang di mainkan arka dengan cara di beri pewarna makanan di sayap ayamnya.

     "Aku cuma minjem sebentar kok,pelit banget,lagian ini udah jadi milik aku karena anak ayamnya selalu ngintilin aku,jadi ini anak ayam aku."ucap arka tak mau kalah sambil memeluk anak ayamnya dengan keras membuat anak ayamnya berteriak seperti kegencet beban dosanya arka.

            "itu punyanya icuuuung,icung yang beli belalti itu milik icung,sini'in gak?.. kalau gak mau nanti icung tendang kamu kelual Dali apaltemen kakak aku".teriak Gisung geram,ia dengan tak sabarannya menjambak rambut arka dan arka yang tak mau kalah segera menyubit tangan Gisung kuat membuat jambakannya terlepas dan berakhir Gisung yang mengandu kesakitan kepada Lizzy yang hanya diam memperhatikan pertengkaran tak berpaedah di depannya.

    "Huaaa ka-kakak hiks ta-tangan i-icung sa-kiiiiiit hiks a-alka na-kal cu-cubit i-cuuung hiks".Gisung mengadu sambil menangis di pelukan Lizzy,Lizzy membalas pelukan Gisung dengan lembut.

    "Udah jangan nangis,kamu juga salah,kenapa rebutan terus hm?,arka kan cuma minjem sebentar,Gisung kan bisa main yang lain".ucap Lizzy berusaha memberikan pengertian kepada adiknya yang malah mengeraskan tangisnya sekarang.

     "Huaaaa k-kak Zy Ndak sa-sayang i-icung lagiiii.. ka-kak ma-lah hiks be-la hiks hiks alkaa hiks.. i-icung Ndak su-kaaa .. ".Gisung menangis kejar dan melepaskan pelukannya,ia duduk di lantai sambil menendang-nendang udara dengan mata sembab dan hidung merah,sesekali terbatuk-batuk karena tangisannya sendiri.

      "Kamu cengeng banget huuu.. ".sorak arka sebal mendengar tangisan melengking Gisung,di tangannya sudah ada yayam yang udah sakaratul maut di gencet tangan arka.

    Lizzy menatap yayam di tangan arka dengan miris 'ganas bener sepupu aku Ck Ck' batin Lizzy,tangisan Gisung mengeras saat melihat kakaknya yang malah diam menatap ke arah arka.

   "Eh eh Gisung.. udah jangan nangis,nanti dada kamu sesek,udah ya.. jangan nangis terus,kamu mau sakit?".tanya Lizzy lembut sambil menggendong adiknya ala koala 🐨,terasa gelengan ribut di celuk lehernya serta tangisan yang sudah mulai mereda.

    "icung Ndak mau sakit.. nanti kak Zy pelgi ninggalin icung kalau icung sakit".gumam Gisung,kepalanya di letakan di celuk leher kakaknya yang sangat nyaman dan harum susu vanila kesukaannya.

    "Hm??  Kata siapa kakak bakalan ninggalin icung kalau icung sakit?".tanya Lizzy bingung,perasaan ia tak pernah berkata akan meninggalkan Gisung kalau adiknya ini sakit,ia malahan akan khawatir dan tentunya akan merawat adiknya sampai sembuh bukannya pergi meninggalkan adiknya yang sedang keadaan sakit.

       "Em.. kata icung sendili,kan tadi icung yang bilang".ucap Gisung polos sambil menatap mata kakaknya yang sangat teduh dan indah dengan polos dan ada pancaran err Obsesi mungkin?????

     "Hah.. sudahlah lupakan saja,sekarang Gisung mau apa hm?"tanya Lizzy melupakan pertanyaannya tadi,ia tak menyadari tatapan adiknya yang mengartikan sesuatu yang berbahaya untuknya..

     Sedari tadi arka menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan,ia bisa melihat tatapan Gisung pada Lizzy,ia bisa mengartikan tatapan itu,tatapan yang sama dengan dirinya bila menatap kakak sepupunya Lizzy,tatapan obsesi...

       "Kak Zy.. arka juga pengen di gendooong".rengek arka yang sudah berada di samping Lizzy membuat Lizzy sedikit kaget karena tak merasakan adanya pergerakan dari arka sedari tadi,em.. mungkin ia yang terlalu pokus menggendong Gisung.

       "Yaudah gantian gendongnya,nah Gisung kamu duduk di sopa,kakak gendong arka nanti gendong Gisung lagi oke?".ucap Lizzy lembut sambil mendudukan Gisung di sopa,Gisung terlihat memberenggut kesal namun ia tak bisa melawan saat ini karena satu hal,ia hanya menatap arka yang berada di belakang kakaknya dengan tajam di balas sang empu tak kalah tajam.

      "Kak Zyy yang terbaik,arka sangat senang sekali bisa di gendong kakak hehe,kak Zy kakak arka yang arka sayang".saat ini arka yang berada di gendongan Lizzy ala koala tersenyum lebar merasa senang dan sangat nyaman dengan posisinya ini,posisi yang membuatnya betah berlama-lama di gendongan Lizzy-nya.

       "Kak Zy kakaknya icung bukan kakak kamu".perkataan penuh penekanan keluar dari mulut imut Gisung,suaranya terdengar dingin dan bernada yang jelas terdengar tak suka.

     "Kak Zy juga kakaknya arka".ucap arka santai sambil bergelayut manja di gendongan Lizzy-nya.
   Sementara Lizzy hanya bisa menghela nafas sabar,ia hanya bisa mengelus rambut arka refleks karena itu kebiasaannya bila sedang menggendong Gisung,sementara Gisung sudah kepanasan melihat kakaknya mengelus rambut Arka begitu lembut.

    "KAKAAAAK.. JANGAN ELUS LAMBUT ALKAAA."Teriak Gisung penuh amarah,ia segera memisahkan arka di gendongan kakaknya dengan kasar.

      "Eh kamu jangan kasar-kasar dong,ini masih giliran aku di gendong kak Zy".ucap arka tak terima,ia mengeratkan lilitan kakinya dan tangannya di pinggang dan leher Lizzy yang terlihat tertekan dengan tingkah mereka,Lizzy memiliki kesabaran sebesar lautan ya..

       "Kak Zy milik icung,jadi telselah icung mau apa,dan sekalang icung mau di gendong kakak dalam waktu lama".ucap Gisung keras sambil mencoba melepaskan kaki arka di pinggang Lizzy.

     "iiih aku baru di gendong kak Zy,ini masih giliran aku yang di gendong kak Zy kamu harus ngalah sama aku,kamu yang sering di gendong kak Zy dan sekarang giliran aku".ucap arka tak terima dengan apa yang di ucapkan Gisung,sedari dulu sedari ia kecil yang paling sering di gendong oleh Lizzy adalah Gisung membuatnya kesal dan merasa tak adil.

      Icung gak pe-"

    "BISA DIAM"

       perkataan Gisung terpotong oleh bentakan keras dari kakaknya.

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

Tolong vote nya.. aku enggak semangat buat lnjtnya😅
See you ️☺️

Adik Manja And ManipulatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang