6

530 17 0
                                    

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

Bab sebelumnya (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

      "Gisung maafin kakak tapi kakak gak bisa ngabulin permintaanmu yang satu ini."sebuah suara di belakang Gisung membuat Gisung langsung menghadap ke belakang dan melihat kakaknya yang sedang berjalan ke arahnya,Gisung semakin kesal mendengar penjelasan kakaknya tadi... Gisung lalu berjalan cepat ke arah kakaknya lalu..

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

   "Ssth gi-gisung.. ".Lizzy merintih sakit saat pinggangnya di cengkram sangat kuat oleh Gisung apa lagi bahunya yang di gigit Gisung.

     "Eeng.. "Gisung menggigit bahu kakaknya dan mencengkram pinggang kakaknya dengan sangat kuat,ia marah saat kakaknya berkata begitu,kakaknya harus mengabulkan semua permintaanya terutama yang ini.

     "Gis-sung.. tenanglah."bisik Lizzy lembut lalu mengelus kepala adiknya perlahan mengabaikan rasa sakitnya ini.

    "Hiks.. i-icung kesel kak".rengek Gisung sambil melepaskan gigitannya namun cengkraman di pinggang Lizzy masih mengerat.Gisung menyembunyikan wajahnya di dada sang kakak dan menangis di sana.

      "Gak papa,sekarang Gisung tidur ya,ini udah jam 9 malem."ucap Lizzy sambil menggendong adiknya ala koala ke arah kasur mereka,mereka masih sekamar ya btw.

    "He'em.. icung udah ngantuk.. "rengek Gisung manja dan setelah berbaring di samping kakaknya,Gisung mendusel-duselkan kepalanya di celuk leher sang kakak yang harum susu vanila.

   "Kak Zy elus-elus kepala icungnya."rengek Gisung saat tak merasakan elusan yang biasa ia dapatkan dari sang kakak.

   "Iya-iya,udah tidur cepet".ucap Lizzy lembut sambil mengelus kepala adiknya lembut,Gisung tersenyum dan memejamkan matanya,ini yang selalu membuat Gisung nyaman,kakaknya adalah dunianya,kakaknya segalanya,semua perhatian kakaknya adalah miliknya hanya miliknya ingat itu.

    Baru juga 2 jam tertidur Gisung kembali membuka matanya sambil menatap kakaknya yang ternyata sudah terlelap.

   "Kak.. kakaak... Kak zyyyy ".Gisung mencoba membangunkan kakaknya,ia mengerucutkan bibirnya kesal lalu dengan perasaan kesal ia mendudukan dirinya di atas perut sang kakak membuat kakaknya terusik dan terbangun.

   "Ssth Gisung.. kenapa Gisung bangun?".tanya Lizzy serak namun lembut,sejenak Gisung terpaku mendengar suara kakaknya yang sangat errr.. ya yang sangat ia suka..

      "icung gak nyaman kalau tidulnya gak di atas tubuh kakak kak."rengek Gisung manja,ia masih duduk di atas tubuh kakaknya dengan manja,dan Lizzy terbiasa dengan sikap Gisung ini.

      "Yaudah cepetan tidur,nanti kesiangan bangunnya."ucap Lizzy sambil menatap Gisung yang terlihat mengantuk,ia sudah lelah dari siang mengurus adiknya ini,namun ia senang adiknya selalu bahagia.

     "Yaudah icung ngantuk".gumam Gisung imut lalu membaringkan tubuhnya di atas tubuh kakaknya dengan perlahan,ia meletakan kepalanya di atas dada kakaknya dengan manja dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping sang kakak dengan erat.

     Lizzy mendengar dengkuran halus dari adik kesayangannya ini,ia menatap langit-langit kamar yang bergantung bintang dan bulan yang bercahaya di kamar remang-remangnya,ia memejamkan matanya mengingat masa lalunya bersama Gisung.

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

Flash back

     Di sebuah mansion mewah,terdapat keluarga yang selalu bertengkar,dimana sang kepala keluarga selalu bersikap kasar kepada anak dan istrinya,kepala keluarga yang bernama Theo Smith Filiens seorang CEO yang kerjaannya selingkuh dan mementingkan pekerjaannya saja.

     Istrinya bernama Hera Distra Filiens yang selalu bertengkar dengan suaminya sendiri yaitu Theo tentang tak mau mengurus anak-anaknya.

    Anak mereka yang tak lain dan tak bukan adalah Lizzy dan Gisung,mereka berdua masih berumur 7 tahun dan 5 tahun,sedari kecil Gisung selalu mendapatkan kekerasan Fisik dari ibunya dan hanya Lizzy kakaknya yang selalu melindunginya.

   "DASAR ANAK TAK BERGUNA,MATI SAJA SANA.. ".bentakan selalu menggema di mansion keluarga itu,Theo yang baru pulang kerja mendekati sumber suara dan ia melihat kedua anaknya meringkuk di sudut ruang tamu sembari berpelukan dengan tubuh yang terlihat bergetar di ikuti suara tangisan dari kedua anaknya itu,namun ia tak peduli.

     "Mas lihat anak ini,dia sudah memecahkan Guci kesayanganku".pekik Hera marah sambil menjambak rambut Gisung keras membuat sang empu hanya bisa mengerang kesakitan dan menangis sejadi-jadinya dan Lizzy yang berusaha melepaskan tangan sang bunda dengan susah payah.

      "Hanya Guci sampah,mengapa setiap hari kau selalu saja berteriak seperti anjing yang menggonggong hah."perkataan suaminya tentu membuat Hera semakin marah,ia mendorong tubuh Gisung kecil kuat membuat Gisung kecil terhuyung dan untungnya Lizzy segera memeluk Gisung dan membuat Gisung jatuh di atas tubuh kakaknya.

     Gisung menangis tersedu-sedu,ia selalu ketakutan bila ada ayah dan bundanya,badannya bergetar ketakutan,matanya memerah dan sembab karena terus menangis,ia memeluk tubuh kakaknya dengan sangat-sangat erat tak mau melepaskan pelukan yang selalu membuatnya aman.
 
    "Kau bilang apa mas?,kau selalu berganti-ganti pasangan setiap harinya,kau murahan mas".sentak Hera kepada suaminya dengan kasar,ia berdiri tepat di hadapan suaminya yang terlihat menahan amarah saat ia mengatakan itu,namun ia tak peduli.

    Plak

"Jaga ucapanmu bitch."desis Theo kepada wanita yang sialnya adalah istrinya yang hanya bekerja menghamburkan uangnya saja,Theo menampar wajah Hera dengan keras membuat Hera mematung merasakan pipinya yang memanas dan sakit.

    Plak

"Itu balasan untukmu.. mulai sekarang kita bercerai".sentak Hera kasar setelah membalas tamparan Theo padanya dengan tak kalah kerasnya.

    "Okeh.. itu memang kemauanku sedari dulu,kau hanya benalu di sini bersama kedua anak itu,kau selalu menghamburkan uangku tanpa bekerja apapun,kau selalu pulang malam seperti wanita jalang di luar sana,kau yang murahan bitch.. mulai sekarang Angkat kaki dari mansionku ini".perkataan dingin yang menusuk dari Theo menggema di mansion sunyi yang hanya terdengar isakan Gisung saja.

   "Baik.. dan kedua anak itu.. aku tidak mau membawa benalu itu."ucap Hera dingin lalu berjalan pergi dari sana tanpa sepatah katapun lagi.

     "Huh.. anak sialan ini harus aku apakan".gumam Theo sambil memijat pelipisnya,ia mengalihkan pandangannya ke arah kedua anaknya yang meringkuk ketakutan di sudut itu,ia tak merasa kasihan sedikitpun,entah mengapa ia tak suka melihat kedua anak itu meskipun anak itu darah dagingnya sendiri,apa lagi Gisung.. anak laki-laki itu.. ia sangat benci dengan anak itu karena suatu alasan.

    Theo pergi dari sana dengan acuh,ia berencana membuang kedua anaknya ke adiknya saja yang tak lain adalah paman dari kedua anak itu.

       "K-kak zy i-icung a-kut hiks hiks.. i-cu-icung cu-cuma ma-mau hiks k-ka-kakak hiks.. "Gisung kecil bergumam dengan suara bergetar hebat akibat ketakutannya,semenjak itu Gisung memiliki trauma terhadap sesuatu yang terdengar seperti pecahan karena itu mengingatkannya pada saat ia tak sengaja memecahkan Guci kesayangan bundanya,dan ada satu trauma yang sangat jarang terjadi karena kakaknya yang selalu melindungi dan menjauhkan apapun trauma Gisung.

  Udah ya.. ini masa lalu Gisung and Lizzy..

ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿✿

See you ☺️
  
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15…⁠ᘛ⁠⁐̤⁠ᕐ⁠ᐷ

1076 kata ฅ⁠^⁠•⁠ﻌ⁠•⁠^⁠ฅ





   

Adik Manja And ManipulatifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang