Beberapa bulan berlalu,tingkah Gisung dan Arka tak berubah sama sekali,sebenarnya kedua orang tua arka sudah pulang,namun Arka meminta kepada ayahnya untuk tinggal bernama Kakak sepupunya,dan ayah arka mengijinkannya.
Sekarang jam menunjukan pukul 2 malam,Gisung terbangun dari tidurnya lalu menatap ke sebelahnya yang terdapat kakaknya sedang tertidur lelap dengan wajah cantik yang ayu.
"Icung sayang kakak... Hati icung selalu gak tenang kalau gak ada kakak"bisik Gisung lirih,perasaannya tiba-tiba terasa tak enak,ia bangun dari tidurnya dan memegang dadanya yang tak tenang.
"Apakah sikap icung terlalu berlebihan ya,icung udah pura-pura polos di depan kakak dan selalu nyusahin kakak"gumam Gisung lirih.
Note:satu bulan yang lalu Gisung udah bisa bicara R ya.
Gisung termenung dalam diam,dan rasa kantuk kembali menyerangnya,ia kembali tertidur sambil memeluk kakaknya erat.
(Di pagi harinya)
Arka tadi malam tidur di ruang tamu di atas kasur mini,sekarang Lizzy Gisung dan Arka sedang sarapan bersama,namun anehnya kedua adik imutnya itu tumbenan sekali banyak diam dan tak terlalu bertingkah.
"Kalian kenapa hm?,apakah ada masalah? Kalau ada bicara sama kakak ya.. jangan di tutup-tutupi"ucap Lizzy lembut tak tahan melihat keterdiaman keduanya.
Gisung dan arka saling tatap dan lalu menatap Lizzy secara bersamaan.
"Aku gak kenapa-napa kok kak"
"Icung juga"
Mereka berdua kembali makan dengan tenang.
Dalam diam arka sedang begelut dalam pikirannya tentang mimpi buruk yang barusan ia mimpikan,ia tak akan biarkan mimpi itu terjadi.
Lizzy termenung sekejap merasa ada yang aneh,namun ia tepis dan kembali memakan sisa makanannya yang tinggal sedikit.
Gisung memakan makanannya dengan tak berselera,hatinya kembali merasakan perasaan yang tak tenang,seperti kakaknya akan pergi jauh darinya.
Sama halnya dengan arka,ia merasa kakaknya akan pergi jauh darinya,dan ia seperti tak bisa menggapainya."Ayo berangkat,keburu kesiangan"ucap Lizzy lembut,Arka sudah pindah sekolah ke sekolah yang sama dengan Lizzy dan Gisung.
"Iya kak"ucap mereka serentak,Gisung berjalan duluan tanpa menghampiri kakaknya dahulu,begitu pun dengan arka.
Lizzy menatap sendu kepergian Gisung dan arka,ia merasa tak di anggap sedari tadi namun ia harus bersikap bijak dalam segala hal.. mungkin kedua adiknya sedang ada masalah.Di dalam mobil hanya ada keheningan saja,Lizzy menyetir mobil dengan sedikit tak pokus,di sampingnya ada Gisung dan di kursi penumpang ada arka.
"Kak.. "Gisung bersuara dengan pelan.
"Hm.. ada apa hm?"tanya Lizzy sambil menatap lurus ke depan.
"Berjanjilah kalau kakak jangan pernah pergi dari sisi icung"ucap Gisung serius,Lizzy sedikit terhenyak mendengar perkataan aneh adiknya namun ia hanya tersenyum dan menggangguk.
Tiba-tiba tiiitttttttttttttt
"AWAS KAAK"teriak Gisung kaget saat di depan sana ada sebuah truk yang melaju ugal-ugalan ke arah mobil yang mereka tumpangi.
"PEGANGAN YANG KUAT"seru Lizzy cepat dan ia kemudian membanting stir ke arah jurang sebelah kiri karena kalau di sebelah kanan hanya ada kendaraan lainnya lagi.