MBA - 37

224 5 0
                                    

Beberapa bulan pun berlalu...

Sekarang kandungan Melody sudah menginjak usia 9 bulan, dan sedang was-was setiap kontraksi palsu

Seperti sekarang ini Melody terus menerus meringis, karena merasa perutnya sakit

Melody meraih handphone nya, dan menghubungi sang suami beserta keempat anak nya tetapi tidak ada yang menjawab telepon nya

"Sshh Ody mohon angkat"ringis Melody sambil mencoba menelpon sang sahabat yang merangkap sebagai kakak ipar nya

Melody langsung berbicara kepada sang sahabat, dan mampu membuat Anin di seberang sana panik

Setelah memutuskan sambungan telepon nya Melody terduduk di lantai sambil terus berdoa

Beberapa menit kemudian Anin juga Erkana datang, dan langsung membawa Melody ke rumah sakit

"Jangan lupa kabarin yang lain Nin"titah Erkana di sela-sela menyetir nya

Anin pun langsung menuruti perintah sang suami, dan langsung mengabarkan keluarga nya yang lain

Setelah sampai di rumah sakit, Melody pun langsung di bawa ke ruang bersalin untuk melakukan beberapa pengecekan

*****

Erkana juga Anin hanya mondar-mandir di depan ruang bersalin tidak lupa mulut nya terus menerus berdoa untuk keselamatan Melody juga bayi nya di dalam sana

Tidak hanya pasangan pasutri itu tetapi semua keluarga Naufal juga Melody pun melakukan hal yang sama, apalagi keempat anak Melody juga Naufal

"Abang, Ziva takut Buna sama adik bayi kenapa-kenapa"ujar Ziva membuat Kenzo memeluk nya. Sebenarnya Kenzo pun melakukan hal yang sama tetapi ia harus kuat untuk ketiga adik nya

"Sssttt Buna sama adik bayi nggak bakal kenapa-kenapa. Percaya sama Abang ya"ucapan Kenzo hanya di angguki oleh Ziva

Sedangkan Aca juga sama seperti Ziva yang takut sang Buna juga calon adik nya kenapa-kenapa

"Aca takut"lirih Aca yang berada di pelukan King membuat King terus menerus memeluk tubuh mungil itu sambil mengelus punggung nya pelan

"Buna sama adik nggak bakal kenapa-kenapa. Aca nggak perlu khawatir"bisik King membuat Aca sedikit tenang

Setelah menunggu akhirnya pintu ruang bersalin itu terbuka, dan menampakkan Naufal dengan wajah yang sulit di artikan

"Al gimana kondisi Ody sama bayi nya?"tanya Anin langsung tetapi Naufal diam, dan hanya melangkah ke arah sang ibu

Tanpa ba bi bu Naufal langsung memeluk sang ibu, dan menumpahkan air mata nya membuat mereka semua terkejut

"Hey anak mama kenapa?"tanya Silla

"Ody mah hiks Ody kritis"jawaban dari Naufal langsung membuat mereka lemas

Habib juga Sarah langsung menghampiri sang menantu, karena tidak percaya dengan omongan nya itu

"Naufal apa-apaan kamu"hardik Habib membuat Naufal mengatur nafas nya sebelum menjawab pertanyaan sang ayah mertua

"P-papa maaf Naufal nggak bisa jaga Melody dengan benar"hanya itu yang bisa Naufal berikan

"N-nggak mungkin anak aku kritis. NGGAK MUNGKIN"teriak Sarah sambil menggelengkan kepalanya. Habib yang mendengar itu pun langsung memeluk sang istri untuk menenangkan nya

Ketiga Abang Melody pun sama hancur nya saat mendengar adik kesayangannya terbaring tak berdaya di dalam sana

Istri dari ketiga nya pun hanya bisa mencoba untuk menenangkan, karena mereka pun masih belum percaya

Kenzo yang mendengar itu pun langsung menghampiri sang Daddy, dan memberikan bogem mentah membuat ketiga sodara nya terkejut

BUGH

BUGH

BUGH

"BANGUN LU ANJING LAWAN GUE. SIAPA YANG MINTA LU BUAT NYAKITIN BUNA GUE HAH?! UDAH GUE BILANG JANGAN BERANI-BERANINYA BIKIN BUNA HAMIL LAGI. TAPI LU DENGAN BRENGSEK NYA MALAH BIKIN BUNA GUE BEGINI!"murka Kenzo sambil terus memberikan bogem mentah ke Naufal tanpa peduli bahwa yang sedang ia pukul itu adalah Daddy kandung nya

"Abang stop"pinta Ziva pelan sambil menahan tangan sang Abang yang hendak memukul Naufal

Kenzo pun langsung memeluk sang adik, dan menumpahkan air mata nya di sana

"Buna dek hiks Buna nggak sadar gara-gara laki-laki itu"adu Kenzo sambil menangis membuat Ziva mengelus punggung nya

"Kita banyakin berdoa ya bang biar Buna cepat sadar"ujar Ziva sambil melepaskan pelukan nya, dan menuntun sang Abang untuk duduk di kursi tadi

Ceklek

Pintu ruang bersalin itu terbuka, dan menampakkan dokter yang menangani Melody

"Untuk suami ibu Melody silahkan masuk ke dalam ruangan untuk mengadzani buah hati nya"ujar dokter sambil menunggu Naufal yang menghampiri nya dengan susah payahnya akibat pukulan sang anak

"Dokter"panggilan itu membuat dokter yang hendak masuk kembali pun terhenti

"Iya?"tanya dokter itu ramah sambil menatap wajah Aca yang memanggil nya

"Buna bisa selamat kan dok? Buna nggak bakal ninggalin kita kan dok?"pertanyaan Ziva membuat dokter tersenyum

"Saya tidak tahu pasti kapan ibu Melody akan sadar dari masa kritis nya tapi saran saya terus banyak berdoa supaya ibu Melody beserta buah hati nya sehat-sehat"setelah menjawab pertanyaan Aca, dokter pun kembali memasuki ruangan itu

"Ayo kita ke masjid dulu"ajak ayah Naufal yang di angguki oleh mereka semua

*****

Setelah melaksanakan shalat berjamaah, kini mereka semua berada di depan kaca yang langsung memperlihatkan bayi mungil yang baru lahir

Mereka semua tersenyum, karena melihat bayi mungil itu menggeliat di box bayi

"Cucu aku"lirih kedua Oma juga kedua opa dari bayi itu

"Ini mah plek ketiplek Ody"ujar Anin

"Iya sangat cantik"puji Vivi yang benar ada nya, karena bayi mungil itu memiliki hidung yang mancung, kulit yang putih mulus walaupun ada sedikit kemerahan di tubuh nya, dan jangan lupa rambut yang lebat

"Adik kita Ziva"ujar Aca sambil terus memandangi bayi mungil itu

"Iya sangat lucu"balas Ziva sambil tersenyum

Mereka semua terus memandangi bayi mungil itu bahagia tanpa tau ada Naufal yang sedang terpukul sendirian atas kabar sang istri tercinta yang sedang kritis

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang