MBA - 15

402 7 0
                                    

Setelah memastikan Melody sudah tidak bersedih lagi sekarang Naufal, dan Melody sedang berjalan berdampingan menuju kantin untuk menemui Anin, kedua Abang kembar Melody, dan juga kedua sahabat Naufal

"Aku anterin sampai sini aja ya? Kamu ke sana sendiri bisa?"tanya Naufal memastikan

"Iya makasih Fal"jawab Melody sambil berjalan santai menuju meja yang masih ada 5 manusia yang sedang menunggu nya sedangkan Naufal menghampiri meja Risa dkk

*****

Setelah mengintrogasi Melody di kantin tadi sekarang Anin, kedua Abang kembar Melody, dan sahabat Naufal berjalan di lorong sekolah. Tiba-tiba saja Melody berhenti membuat mereka semua ikut berhenti

"Hehe Ody mau ke toilet sebentar kalian langsung ke kelas aja"ujar Melody membuat mereka semua menggeleng cepat

"Ih kenapa? Ody udah kebelet nih"ujar Melody membuat Arkana maju

"Eits Abang Ar jangan deket-deket ya! Ody lagi marah sama Abang!"peringatan Melody membuat Arkana menghela nafasnya kemudian kembali ke tempat nya semula

Kini giliran Erkana yang maju, dan mencoba berdiskusi dengan Melody agar ia tidak ke toilet sendiri tapi tetap saja usaha nya sia-sia, karena Melody yang bersikeras untuk pergi sendiri

"Udah biarin Ody pergi sendiri nanti kalau belum ke kelas kita susul"usul Rey yang di setujui mereka semua, dan membiarkan Melody ke toilet sendiri. Lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju kelas Melody, dan Anin

Sedangkan di toilet Melody sudah selesai dengan panggilan alam nya. Sekarang ia sedang mencuci tangan nya tanpa menyadari ada 2 sosok perempuan yang menatapnya tajam. Yap Queen, dan Clara

"Ups ada Ade kelas songong nih"ejek Queen sambil memutari tubuh Melody sedangkan Clara hanya bersandar di dinding toilet menunggu bagian nya

"Rambutnya bagus Cla. Gimana kalo kita potong acak-acakan aja?"tanya Queen sambil memainkan rambut Melody yang memang terurai

Melody yang merasa bahaya di depan nya pun perlahan-lahan mundur tapi naas Queen sudah menahan tangan Melody dengan kuat

Tanpa ba bi bu Clara langsung memotong rambut Melody dengan kasar

"AKH JANGAN. JANGAN POTONG RAMBUT ODY JANGAN"teriak Melody sambil menahan tangan Clara yang hendak menggunting rambut nya lagi

Queen dan Clara yang sudah puas melihat Melody yang berantakan pun pergi meninggalkan Melody yang terduduk dengan penampilan yang kacau

"Jangan potong rambut Ody jangan"gumam Melody terus menerus

Sedangkan di kelas Anin, dan kedua Abang kembar Melody mulai gelisah karena sudah 1 jam Melody dia demam

"Kita susul Ody sekarang Nin"ajak Erkana yang langsung berlari ke kamar mandi sekolah di ikuti Anin dan yang lainnya

BRAK

"ODY"teriak mereka bertiga saat melihat kondisi Melody yang sudah kacau

*****

Saat melihat keadaan Melody yang berantakan pun tanpa aba-aba Erkana langsung menggendong sang adik ala bridal style, dan menuju mobilnya dengan terburu-buru

"Arkana jalanin mobil nya cepetan"suruh Erkana setelah masuk ke kursi belakang mobil dengan Melody di pangkuan nya

"Ody sabar ya sebentar lagi kita sampai di rumah sakit"bisik Erkana membuat Arkana menambah kecepatan mobil nya

Beberapa menit kemudian mereka bertiga sampai di rumah sakit di susul oleh Anin, dan kedua sahabat Naufal yang memang memakai mobil milik Rey

"Ody gimana bang?"tanya Anin menghampiri Erkana yang menundukkan kepalanya

"Lagi di periksa. Kita berdoa aja semoga Ody nggak ada luka serius"jawab Arkana yang tau sang kembaran sedang kalut, ia pun tapi ia tidak mau membuat semua orang khawatir

"Queen, dan Clara yang bikin Melody begini Ar Er"ujar Rey sambil melihat handphone nya yang berisi sebuah video rekaman yang di kirim oleh suruhan nya

"Cewek sialan"umpat Anin sambil berdiri ingin menghampiri duo perempuan itu tetapi langsung di tahan oleh Ian

"Wet wet wet tahan emosi lu Nin. Jangan gegabah kita harus pikirin strategi nya dulu"ujar Ian

"Gimana gue gak emosi Yan? Ody sahabat gue yang selalu gue wanti-wanti biar dia nggak terluka. Tapi apa? Cewe sialan itu malah berani bikin sahabat gue masuk rumah sakit!"teriak Anin

Erkana yang mendengar teriakkan itu bangkit kemudian menarik tangan Anin membuat Anin menubruk dada bidang nya

"Nangis kalo lu mau nangis. Jangan teriak-teriak gitu, kasian orang-orang yang denger nya Nin"ucapan Erkana langsung membuat Anin menangis kencang sambil meremas baju bagian belakang Erkana, sedangkan Erkana hanya mengelus rambut panjang Anin

"Jangan ada yang ngasih tau Naufal"

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang