Paginya saat flora terbangun sudah tidak ada zee di samping flora melihat jam dinding 8.15 untung tidak kesiangan karna jam kuliah akan di mulai pukul 10.00
Masih ada waktu untuk flora membereskan minka mulai dari kamarnya setelah itu ruang tamu dan terakhir dapur, jika kamar mandi biarkan jadi tugas zee di hari weekend
Flora mencepol rambutnya menggunakan jedai lalu duduk di sofa ruang tamu untuk mengistirahatkan diri terlebih dahulu, baru lah nanti mandi dan bersiap...
Zee memasuki minka dengan 1 kantung plastik menghampiri flora yg masih di penuhi keringat dari wajah ke leher, selelah itu ya? sebenarnya jika flora meminta bantuan pasti akan zee bantu, tapi flora keras kepala ingin membereskan sendiri kecuali kamar mandi
"Nih sarapan" ucap zee menyodorkan 1 plastik di tangan nya
"Makasih"
"Hem"
"Zee soal semalem-"
"Jangan di bahas flo gue paham"
Hening
"Jujur gue belum siap, gue takut"
"Takut kenapa?"
"Takut nyakitin lo"
"Kenapa lo bisa mikir gitu, justru gue seneng bisa dapet kesempatan itu dari lo"
Zee mulai menarik lengan flora dan menatap gadis di depannya dengan intens, sontak flora juga tidak bisa mengalihkan pandangan dari wajah zee keduanya saling bertatapan
"Gue bakal bilang kalo lo nyakitin gue, setelah itu lo bisa putusin hubungan kita tapi..."
"Biarin kita coba dulu flo, lo mau gak?"
Tidak ada respon dari flora mereka masih saling tertatapan, tatapan mereka seakan ingin memastikan satu sama lain..
"Mau gak lo jadi pacar gue?" ucap zee
Setelah beberapa saat mereka hanya bertatapan flora mengalihkan pandangan ke samping dan menetralkan pikiran nya, flora masih butuh meyakinkan dirinya..
"Kasih gue waktu ya zee buat ngejawab pertanyaan lo" ucap flora
Perlahan gadis mungil itu menarik tangan nya dari genggaman zee, tapi dengan cepat zee menggenggam lagi
"Flo gue mohon jangan terus-terusan menghindar, gue butuh jawaban"
"Gue bakal jawab tapi gak sekarang zee, ngertiin gue"
"Okay" zee melepaskan tangan flora dan bangkit setelah itu pergi ke kamar meninggalkan flora yg kini menangis dalam diam di balik kedua tangannya...
Braggg
Zee menarik sprei kasurnya lalu melempar semua bantal dan juga guling ke sembarang arah, emosi nya tidak bisa terkontrol lagi dan lagi flora menolak...
Bukan menolak lebih tepatnya menghindar tapi bagaimana lagi cara zee meyakinkan flora? berbagai cara agar flora jatuh cinta pada nya sudah di lakukan, setiap hari zee selalu mengambil hati gadis mungil itu dengan berbagai perhatian tindakan dan ucapan tapi apa? sampai sekarang flora tidak menunjukkan sama sekali menyukainya
Zee sadar flora masih belum bisa move on dari seorang christy natio harlan.
~
Wanita dengan rambut tergerai bebas memasuki ruangan mengambil jas yg tersedia di kursi lalu di pakai pada tubuhnya yg hanya mengenakan kemeja ketat pas di badan langsingnya serta di padukan celana bahan berwarna putih khas dokter
Marsha pov
Hai apa kabar? iya itu aku marsha lenathea, ternyata pindah kerja tidak seburuk itu dan LA juga menyenangkan, tapi christy tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flora & Ruang
Fanfiction{ON GOING update kalau ada waktu} "Ternyata tidak semua orang yg kita temui bisa menjadi alasan bahagia" -flora "Bahkan aku saja tidak menyangka, ternyata awal itu adalah cerita yg aku miliki sekarang" -zee "Sepantas apa aku jika kembali bersamanya...