Hari yang di tunggu telah tiba dimana seorang gadis mungil yang ingin pulang ke negara asalnya baru saja menaiki beberapa koper ke dalam mobil milik zee, keberangkatan menuju indonesia hari ini merupakan perpisahan bagi gracie dan fiony untuk mereka berdua
Terlihat dari raut wajah adik kakak itu sedih melepas flora dan zee, meskipun awalnya ada masalah pada akhirnya fiony bisa memaklumi toh yang menjalani hidup adalah diri mereka sendiri
Tidak hanya ada fiony dan gracie, di samping itu juga jinan bersama cindy hanya bisa mendukung keputusan dua gadis itu untuk melanjutkan pendidikan di indonesia
"Kalau kalian udah sampai sana kabarin kami" ucap jinan dengan suara berat, laki-laki itu sama seperti gracio memiliki aura tegas
"Iya om ji, makasih ya udah nampung kami di sini" sahut zee
"Makasih juga udah bimbing kami selama di sini harus bersikap seperti apa om, tante." ujar flora menambahkan
"Ka flora.." panggil gracie
"Iya?"
"Aku bakal kangen sama kakak, terima ini ya sebagai kenangan" remaja dengan lesung pipi itu menyerahkan satu kotak dengan hiasan pita berwarna ungu
"Wahh makasih ya gracie"
"Sama-sama, jangan di buka sekarang nanti aja. Ka zee gak boleh liat"
"Lohh terus gue gak di kasih gitu? buat gue mana?" cerca zee menampilkan wajah tidak terima, ini tidak adil
"Kamu beli aja sendiri, kan punya uang banyak" timpal fiony di tertawai semua orang yang ada di sana zee hanya bisa mendengus
Tidak di sangka dari arah sebrang jalan seorang remaja menghampiri mereka yang masih melakukan perpisahan, remaja itu membawa dua kotak hadiah mengetahui kabar jika flora dan zee akan pulang ke indonesia tidak lagi tinggal di jepang.
"Aku gak telat 'kan?" ucap alya saat sampai di hadapan mereka dengan nafas tersengal karena berlari
"Minum dulu nih" gracie menyodorkan botol minum yang di bawa dari minka untuk menemani perjalanan mengantar mereka ke bandara
"Makasih gracie.. Oh iya ini aku ada kenangan buat ka flo dan ka zee"
"Aduhhh baiknyaaa... Makasih ya alya cuma kamu deh yang sayang ka zee" ujar zee mendramatis saat menerima kotak dari tangan alya, tentu lirikan mata gadis tomboy itu mengarah pada gracie untuk menyindir
"Alay" guman gracie
"Kalian di waktu kayak gini masih sempet berantem? nanti kangen loh" tukas cindy melihat interaksi sepupuan itu
"Aku? kangen ka zee? nggak dulu"
"Gue juga gak bakal kangen bocah tengil kayak lo" sahut zee
~
Setelah melerai perdebatan antara zee dan gracie kini kelima gadis dengan perbedaan umur itu sedang menuju perjalanan menuju bandara, sedangkan jinan dan cindy tidak bisa mengantar karena ada pekerjaan
Zee melihat kaca spion mobil untuk melihat ke belakang, di bangku tengah ada flora terhimpit dua gadis remaja. Selama dari minka mereka tidak pernah melepas gandengan di kedua tangan flora seakan berbicara tidak sanggup untuk melepas kepergian gadis itu
"Kalian lucu banget sih" ucap flora
"Aku masih mau main badminton sama ka flora tau" sahut alya
"Nanti yang bantuin aku tugas sekolah siapa kalau bukan kakak?" ujar gracie masih nyaman menyandar di bahu kiri flora
"Gausah lebay, ada fiony" sahutan itu keluar dari mulut zee yang menyimak perbincangan mereka, sudah cukup sedari masuk mobil dua remaja itu selalu membicarakan kenangan bersama flora seperti barusan
KAMU SEDANG MEMBACA
Flora & Ruang
Fanfic{ON GOING update kalau ada waktu} "Ternyata tidak semua orang yg kita temui bisa menjadi alasan bahagia" -flora "Bahkan aku saja tidak menyangka, ternyata awal itu adalah cerita yg aku miliki sekarang" -zee "Sepantas apa aku jika kembali bersamanya...