Marsha membaca satu pesan dari ponsel yang christy sodorkan "Besok azizi pulang ke indonesia" gumam si gadis mengulang isi pesan tersebut
"Mau temenin aku ke bandara gak?" ucap christy yang di tanya hanya diam tanpa menyimak, kesadaran marsha entah pergi kemana otaknya sekarang hanya memikirkan satu kalimat dari pesan tersebut
"Sha!.."
"Ehh! hah? apa?"
Christy mengernyit heran dengan tingkah dokter di sampingnya, tumben sekali gadis itu blah bloh alias bengong "Kamu lagi ada masalah sha?" monolog christy mengalihkan pembicaraan untuk menanyakan keadaan marsha
"Ohh itu gak ada kok, tadi kamu bilang apa? ke bandara?"
"Iya, sibuk gak? kita jemput kembaran aku"
"Emm boleh, tapi-"
Dering ponsel christy berbunyi nyaring sehingga membuat ucapan marsha terpotong, sialnya sekarang gadis itu tidak bisa menolak ajakan christy, telpon tersebut dari chika.
"Iya ka chika aku anterin" sahut marsha dengan ponsel christy yang sudah ada di genggamannya, ternyata tujuan chika menelpon adalah untuk meminta marsha menemani christy ke bandara berhubung sang empu yang di bicarakan ada di samping jadilah christy memberi ponsel itu pada marsha
Sambungan telpon tersebut berhenti setelah chika mengucapkan terimakasih pada marsha, sebenarnya tidak masalah toh hanya menjemput tapi bisakah marsha bersikap biasa saja nanti setelah bertemu zee?
"Makasih ya sha hehe aku repotin kamu terus ya? kalau gak mau aku bisa sendiri kok" ujar christy tidak enak di posisi sekarang, selalu dan selalu merepotkan marsha
"Gak masalah, setelah itu aku bakal di traktir selama satu bulan bukan?"
"Aman uang ku banyak"
"Sombong"
Christy hanya terkekeh mendengar gerutu dari marsha setelah itu berdiri dan beranjak menemui si penjual untuk membayar sate, sudah terlalu lama mereka di sana bahkan matahari yang terik mulai membakar kulit orang-orang di pinggir pantai
Ternyata semakin siang sampai sore pantai tersebut sering di kunjungi oleh beberapa orang untuk sekedar menikmati suasana atau menghabiskan waktu santai
"Ini mau langsung pulang?" tanya si gadis mata belo yang pokus menyetir dengan kecepatan sedang, christy masih menyesuaikan jalanan jakarta dengan google maps maklum saja gadis itu masih belum hafal seluk beluk jalanan di indonesia yang ternyata sering terjadi kemacetan
"Anterin aku ke rumah sakit" sahut marsha setelah mengingat ada janji bertemu dengan seseorang
"Siap bosss"
Marsha berdecih dengan satu kata terakhir yang christy ucapkan "Tapi gak jadi deh, pulang aja"
"Loh? kenapa?"
"Aku ada janji ketemu temennya sore bukan jam segini" sanggah marsha, memang benar ternyata setelah di ingat gadis itu akan bertemu teman sesama dokter di jam 15.00
"Yaudah kalau gitu mampir dulu ke rumah ku yah? makan siang di sana mama udah masak banyak suruh ajak kamu nyobain" ujar christy menengok sekilas pada marsha
"Asiiikkk boleh juga, ayo deh"
~
Setelah memakan waktu hampir 30 menit kedua gadis yang sudah beranjak dewasa itu baru saja sampai di kediaman natio, sang wanita yang tidak lagi muda keluar dari pintu dengan senyum mengembang
"Kalian ini lama banget"
"Maaf ya tante shani, christy nih nyetir mobilnya lambat" sanggah marsha menyahuti keluhan shani
KAMU SEDANG MEMBACA
Flora & Ruang
Fiksi Penggemar{ON GOING update kalau ada waktu} "Ternyata tidak semua orang yg kita temui bisa menjadi alasan bahagia" -flora "Bahkan aku saja tidak menyangka, ternyata awal itu adalah cerita yg aku miliki sekarang" -zee "Sepantas apa aku jika kembali bersamanya...