𝐑𝐚𝐠𝐧𝐚𝐫𝐨𝐤

665 49 7
                                    

Warning ⚠
-jangan meniru kata buruk dari book ini
-banyak hal buruk/kotor yang tercantum dalam book ini di harapkan jangan di contoh di dunia nyata.
-jikalau ada chapter yang mengandung unsur 18+ dan anda belum cukup umur tolong di skip karna tak bagus untuk pikiran yang belum tua.

Vote nya dong :3

═════════════════════════════════
-Eclipse

Diruang bawah tanah, tempat dimana rapat sedang berlansung. "Gua sama sekali gak nyangka bahwa Voiz itu sebenarnya penghianat.. " ucap Kaguwir memijit-mijit kepala nya yang agak pusing.

"Yap, dan ternyata kita juga selama ini salah menuduh orang. " ucap Noya cukup menyesal.

"Huh, kita aja gak tahu ada musuh dalam selimut selama ini di Aliansi, Gw jadi agak gak percaya dengan terbentuk nya Aliansi.. " Ragu Maji, padahal dalam hati ialah mata-mata kali ini.

Noya menghela nafas pelan. "Ya.. Semoga aja gak ada penghianatan lagi sih dalam aliansi antar kelompok. "

"Oh iya Noya, bagaimana keadaan Sean? Mulai sembuh? " tanya Kaguwir.

"Sean udah mulai membaik, tapi gw gak tahu kenapa dia bisa kena racun, entar bakal gw tanyain ke dia. " Jawab Noya membuat mereka cukup lega.

Selesai rapat, Noya menemui Sean di kamarnya dengan membawa nampan seperti biasa. "Gimana keadaan lu? " tanya Noya.

"Uh, udah mulai membaik sih, cuman agak pusing aja gw.. " jawab Sean mulai memakan sup yang di berikan Noya.

"Oh iya Sean, gimana bisa lu kena racun? " tanya Noya penasaran.

Sean menghentikan acara makan nya. Dan menjawab. "Gw rada lupa, tapi yang pasti Voiz bawain gw minuman dan dia bilang itu dari lu, ya gw percaya-percaya aja gak curiga sama sekali. " jelas nya.

"Hah.. Lain kali lu jangan percaya pemberian orang lain sebelum lu tanyain ke gw " pinta Noya dan Sean hanya mengangguk kan kepala paham.

"Gw keatas dulu" pamit Noya.

"Oh, oke.. "

Noya pun keluar dari kamar Sean, dan menemui Evin, kekasih nya. "Lama banget sih? "

Noya menghela nafas, "hah.. Namanya juga nemenin Sean, kamu kenapa sih? Ngambek lagi? "

"Pake nanya! Dasar gak peka! Hmp! " kesal Evin, Noya terkekeh melihat tingkah imut nya, tangan nya perlahan mengelus pipi mulus milik Evin dengan lembut.

"Jangan ngambek lagi ya? Ntar ku cipok" senyum Noya.

"Ihh! Gimana aku gak ngambek, kamu nya yang nemenin Sean terus, aku nya di tinggalin, kamu itu sayang aku gak sih?! Aku cemburu tau! Kesel ih! " Evin mengembungkan pipi nya berbalik membelakangi Noya.

"Yaudh, kamu mau apa biar gak ngambek lagi? Ntar ku kasih" ucap Noya.

"Give me hug" minta Evin dengan muka yang memelas, Noya pun menuruti nya memeluk Evin hangat dan mencium pipi nya.

Dibalik tembok, terlihat raut wajah tak suka dan kesal, menahan rasa cemburu di hati nya, dia adalah Edib, ia juga merupakan mantan anggota dari Vallhala. Yang bisa dibilang.. Juga menyukai Noya namun tak berani menyatakan perasaan nya, karna ia tahu kalau cinta nya adalah cinta bertepuk sebelah tangan. Alias Noya tak ada perasaan terhadap nya.

"Ck!.. " Edib mendecak kesal, lalu pergi dari sana.

"Eh.. Itu suara siapa dibalik tembok? " tanya Evin yang mendengar suara.

"Gak tahu"

Edib keluar dari ruangan dengan emosi yang meluap-luap, dia pergi menuju hutan untuk melampiaskan emosi nya mungkin? Namun dalam perjalan ia bertemu dengan Naraendra yang kebetulan sedang mencari jamur.

Secrets of the world || Brutal Legends || [yaoi] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang