𝐃𝐞𝐚𝐝!

369 30 4
                                    

Warning ⚠
-jangan meniru kata buruk dari book ini
-banyak hal buruk/kotor yang tercantum dalam book ini di harapkan jangan di contoh di dunia nyata.
-jikalau ada chapter yang mengandung unsur 18+ dan anda belum cukup umur tolong di skip karna tak bagus untuk pikiran yang belum tua.

═════════════════════════════════

Perhatian!

Agak sorry kalau gw lagi jarang up, karna lagi buat fan-art buat beberapa karakter... Ya mungkin buat cerita lebih terkesan dan bagus lah.

Dan satu lagi dari author, gw bakal tambahin karakter lain yang bukan dari Brutal Legends. Yang bisa dibilang buatan karakter dari gw sendiri lah dan tentu udah ada fan-art nya yaitu karakter cwe 2 hehe. Kalo kalian mau protes silahkan kalau gak suka ada karakter yang bukan dari brutal legends itu sendiri.

Dan author bakal urungin niat buat nambahin dua karakter itu.

Zz**zz*z

[Lanjut]

Berminggu-minggu telah berlalu, banyak konflik yang terjadi hinga bangkitnya seorang Dewa jahat yang mengaku sebagai pemilik asli dari semua senjata Legendaris.

Dan siapapun yang memegangi senjata legendaris akan diburu dan dibunuh jikalau orang itu berusaha kabur atau tak mau menyerahkan senjata legendaris itu. Tentu Noya sangat berhati-hati jika sedang mengeluarkan senjata milik nya, sekali ia dilihat memakai senjatanya maka tamat lah riwayat nya.

Pada hari ini, Noya dan Marvel sedang berada di sebuah temple kuno tempat Evo senjata legendaris milik Noya. Tentu Noya ingin meng-evolusi senjata nya dengan tujuan ingin mengalahkan sang Dewa agar dunia kembali damai itu pun kalau ia berhasil melakukannya. Namun itu adalah hal yang sangat mustahil dilakukan manusia.

"Ini cara ngevolusi gimana? " bingung Noya.

"Lah, emang di buku itu gak ada cara nya? " Marvel balik bertanya, Noya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Coba letakkin aja di dua batu itu mungkin aja bisakan. " ujar Marvel. Noya mengangguk mengerti kemudian meletakkan kedua senjata legendaris nya diatas dua batu yang tersusun bersebelahan tersebut.

Secara tiba-tiba muncul sebuah tornado yang mengelilingi menutup bulat disertai mendung yang mendatangkan petir dan kilat yang menyambar ganas di sekeliling temple dan senjata nya, hingga akhirnya senjata itu seperti di selimuti sebuah aura yang sangat pekat dan perlahan menghilang terhisap oleh senjata.

Dan terlihat wujud bentuk Evolusi yang menyatukan kedua senjata legendaris menjadi satu dengan Effect support yang meningkat 2× lipat dari biasanya, sungguh membuat Noya dan Marvel sangat takjub.

Noya lalu mengambil senjatanya kembali dan sedikit mencoba skill baru nya yang bisa teleport. 'Jadi ini alasannya kenapa dewa itu ingin mendapatkan semua senjata nya kembali? Sungguh kekuatan yang tak terbayangkan. ' batin Noya.

"Hm, Noya gua lupa satu hal. Inikan udah hampir sore tadi siang kita disuruh buat balik sebelum malem, sekaligus ada pertemuan dengan seseorang. " ucap Ubi.

"Oh, oke. Lu bakal jalan kaki ni? Gua sih teleport aja hehe" kekeh Noya, "lu yakin bakal nyampe rumah sebelum malem tiba? "

"Gua punya ender fearl ama trident lu duluan aja. " jawab Marvel.

•••

Noya berhasil sampai di Kerajaan dengan sekejab, disusu Marvel agak lama. Mereka lalu memasuki Kerajaan dengan di sambut oleh Wanita yang merupakan anak buah dari Dewa jahat itu.

Tentu membuat Noya kaget berbeda dengan Marvel yang nampak biasa saja melihat kehadiran wanita itu, namanya Vania. "Apa kita berangkat sekarang Vania? " tanya Marvel membuat Noya semakin bingung. Maksudnya apa-apaan ini? Kenapa Marvel nampak seperti tak ada rasa benci atau kesal dengan Vania? Sungguh aneh. Padahal wanita itulah yang membunuh pak GM.

"Ya, kita bakalan berangkat sekarang. Tapi, ingat kalian berdua harus pakai potion dan jangan sampai kehadiran kalian terlihat. " Jawab Vania. Marvel menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Vania berjalan keluar di ikuti oleh Marvel yang tangannya tiba-tiba ditahan oleh Noya. "Vel, maksudnya apa? Lu kok ngobrol santai banget sama tu wanita. " tanya Noya menatap Marvel.

"Hm? Oh, iya gua lupa bilang kalo kita bakalan ketemu dia. " Jawab Marvel, "sebenarnya Vania juga gak suka sama tu Dewa dan dia berniat untuk bantu kita bocorin informasi lokasi mereka. " Noya ngangguk paham.

"Begitu ya.. Tapi kenapa lu malah pihak ke yang jahat Ubi...? " Noya bergumam, Marvel dapat mendengar nya namun suara nya tak jelas.

"Lu ngomong apa tadi Yon? " Noya menggelengkan kepala, "Gak ada kok. Yuk ah lanjut. " ajak Noya mengalih topik.

-Laut Merah

"Kita sudah sampai, ku harap kalian jangan bersuara sama sekali. " ucap Vania. Mereka bertiga lalu berjalan mengendap-endap masuk ke dalam markas Dewa Malik dengan hati-hati.

Melihat kedatangan Vania, Malik lalu berkata "Wow, sudah lama tidak bertemu Vania. Bagaimana kabar mu? Apakah baik? "

"Ya, aku baik² saja Malik. " jawab Vania.

"Lalu apa yang membuat mu kesini Vania? Ada urusan apa kau, apakah kau datang untuk memberi tahu informasi baru? " Malik bertanya.

"Hm, ad-.. Ayon! " Vania berteriak, karna tiba-tiba Ayon menampakkan diri secara tidak sengaja. Lebih tepat nya tidak sempat meminum Potion membuat nya panik dan tanpa pikir panjang mengeluarkan Senjata Legendaris nya dan kabur memakai skill teleport.

Namun, nasib sial menimpa dirinya karna tiba-tiba SL nya yang secara tidak lansung terkena cooldown dikarenakan terlalu banyak menggunakan skill teleport yang alhasil diri nya yang tak sempat menghindar dari serangan Malik yang membuat nya mati seketika.

***zzx*

"Kau gagal Ayon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau gagal Ayon.. "

═════════════════════════════════

Vote nya.. Aaa..

837 Kata.

Tbc..
.
.
.

Secrets of the world || Brutal Legends || [yaoi] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang