𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭𝐥𝐲 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐫𝐚𝐜𝐭𝐞𝐝

280 29 2
                                    

Warning ⚠
-jangan meniru kata buruk dari book ini
-banyak hal buruk/kotor yang tercantum dalam book ini di harapkan jangan di contoh di dunia nyata.
-jikalau ada chapter yang mengandung unsur 18+ dan anda belum cukup umur tolong di skip karna tak bagus untuk pikiran yang belum tua.

═════════════════════════════════

POV Noya*

"Kenapa aku ada disini? Tempat apa ini? " bingung ku sambil melihat ke sekeliling, ruangan luas berwarna hitam bercorak merah dengan singgasana yang ditempati seseorang bersosok sama dengan gumpalan didada ku. siapa dia?

T-tunggu?! Kemana gumpalan hitam itu?! Gumpalan nya tak ada didadaku.. Atau, Jangan-jangan.. Orang yang berada di singgasana itu.. "Dewa Malik? "

"Wow, sudah sadar rupanya.. Hahah"

"Hey! Kau- tempat apa ini? Kenapa gua ada disini? " tanyaku tapi dia malah tertawa, sialan, apa yang lucu coba? Gak jelas dewa satu ini.

"Aku tidak berniat apa² denganmu Noya, cuman.. Bukankah dirimu menginginkan diri nya? "

"Aku.. Aku.. S-sudah melerakan nya.. " uh, hatiku sangat sakit saat mengatakan ini.

"Apa? Seorang Noya bisa menyerah ternyata! Hahaha, kalau begitu... Bukankah kita bisa menjalin kontrak? Hehhe. "

"Kontrak? Dengan orang jahat sepertimu? Apa untungnya! Jika berkontrak dengan mu hanya membuatku terjerumus kedalam kegelapan dan hanya akan kau bodohi. Lagi pula aku sudah melaksanakan beberapa misi untuk menjadi utusan. "

"Ayolah Noya, bukannya dirimu inginkan dirinya? Aku bisa membantumu. "

"Sudahku bilang, aku sudah merelakan nya! Aku sudah tak perlu untuk dicintai! Dan dia sudah punya kekasihnya yang baru. "

"Ck! Noya, kau benar-benar keras kepala. Sudahlah, kuharap kau tidak menyesal telah menolak kontrak ku. "

"Dih, siapa juga. "

•••

Noya lantas terbangun dari tidurnya lalu duduk di tepi kasur. Merenungkan sesuatu hal yang tak pasti, 'menyesal? Memangnya apa yang akan gua sesalin? " batin Noya bingung, kemudian meraba-raba dadanya.

Gumpalan hitam itu masih menempel, apa dia harus memberi tahu Dewi tentang ini? Tidak, sepertinya Noya akan mengurungkan niatnya terlebih dahulu.

Ia kemudian naik ke permukaan untuk melihat projek pembangunan Eclipse saat ini. Manik matanya menatap kagum patung Dewi Cahaya yang berada tepat didepan mata nya lalu melihat ke sekitarnya tak ada orang sama sekali, sepi.

"Akh-.. Apa-apaan ini? Ughh.. "

Semua yang Noya lihat menjadi menghitam, dan tiba-tiba ia tersadar disebuah ruangan luas dan singgasana sama seperti pertemuan nya dengan Dewa Malik. "Apalagi yang kau mau? " tanya Noya dengan nada yang sedikit kesal.

Malik menatapnya kesal dan berkata dingin namun mematikan, "Noya, lebih baik mati.. Atau, berkontrak dan mengabdi kepada ku. "

Noya melotot lalu berucap tak terima, "Hah?! Mengabdi kepadamu? Tunduk akan perintahmu? Oh, tidak² aku tak mau! " tolak Noya.

"Jadi... Dirimu memilih mati? Noya, jiwa mu berada digenggaman ku, kematianmu berada dibawah kekuasaan ku, aku bahkan bisa saja memakan jiwa mu disini.. Sekarang juga dan tubuhmu akan ku ambil untuk menjadi tubuh baruku. Jadiku beri satu kesempatan lagi, berkontrak dan mengabdi lah kepadaku. "

Noya terdiam sejenak, 'kematian mu berada di kekuasaan ku? Andai aku tak mati dihari itu. '

"Noya, Dewi bahkan masih dibawah kekuatan'ku, kau ingin meminta tolong kepadanya? Tidak bisa Noya! Kematian'mu dibawah kekuasaan ku! Dewi saja tak bisa apa²! Hahahah! Noya, jikalau kau mau berkontrak denganku, dan membebaskan diri'ku disegel Dewi maka aku akan mengambulkan semua yang kau minta. "

"Jikalau aku mengatakan 'iya' memang apa yang harus aku lakukan untuk membebaskan'mu? "

"Simpel Noya, kau hanya butuh sebuah jiwa, batu shappire, dan darah Dewi yang bisa kau dapatkan dari dirimu sendiri yang sudah menjadi seorang utusan. "

"Jiwa, Baru shappire dari mana mendapatkan nya? Lalu apa kegunaan'nya? " tanyaku penasaran.

"Jiwa orang lain berfungsi untuk memulihkan beberapa jiwaku yang telah hilang, dan jiwa itu bisa kau dapatkan dari membunuh seseorang siapapun itu, lalu batu shappire berfungsi untuk membangkitkan seseorang dengan diganti'kan oleh jiwa oleh sebab itu aku menyuruhmu untuk mencari jiwa, dan batu shappire bukanlah batu yang mudah untuk didapatkan.. Namun, batu itu berada digenggaman mu. "

Raut wajah Noya menjadi bingung, "Maksudnya? "

"Ya, batu itu berada ditangan'mu, namun dimensi lain. Tenang, aku bisa membantu'mu menembus dimensi itu, jadi bagaimana.. Mau berkontrak dengan'ku? Ini adalah kesempatan terakhir'mu Noya. "

Noya berpikir, jika ia menolak mata kematian sudah berada didepan matanya dan jika ia menyetujui nya maka ia mendapatkan suatu hadiah namun itu malah membuatnya terjatuh dalam kegelapan dan dianggap penghianat. 'Yasudahlah kehidupan no. 1 '

"Baiklah aku setuju. "

-Eclipse

Noya kini sedang duduk bersandar dibahu Sean, raut wajahnya nampak berpikir keras dengan kontrak yang ia setujui kemarin. "Salah gak sih? "

Sean menoleh, "Hah? Salah apa? " bingungnya.

"Hm.. Gak apa² kok.. Tapi Sean, jika kita berkontrak sama seorang penjahat dan diberikan sebuah permintaan, apakah salah jika kita menyetujui nya? " tanya Noya penasaran.

Sean semakin bingung dibuatnya, "Maksud lu apasih? Kontrak, emang lu kontrak sama siapa? Si Dewi? " Ucap Sena bertanya balik.

"G-gak.. Gua gak kontrak sama siapa² .. Hehe" ucap nya berbohong. melihat gelagat Noya yang agak aneh membuat Sean memincingkan mata kearahnya, tentu Noya menyadari hal itu. "Gak bohong? " Noya mengangguk dengan senyum paksa diwajahnya.

"Btw Noya, lu suka sama siapa? " tanya Sean, wajah Noya sedikit memerah. "Hm.. Pokok nya inisial depannya M trus belakangnya K. " Sean yang mendengarnya memalinglan wajahnya cemberut, ada rasa api cemburu dihati nya, namun ia menutup nya dengan sebuah senyuman palsu.

'Dewa Malik? Noya, apa gua harus bersaing sama lu..? Tapi, lu udah kontrak 'kan Noya? Gua udah tahu dari dia. '

═════════════════════════════════

Vemz!*

860 kata.

Tbc...
.
.

Secrets of the world || Brutal Legends || [yaoi] S1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang