eps 31

9 1 0
                                    

Ely baru saja pulang dari luar, ruangan sangat sepi, ia juga baru saja kembali dari room secret untuk membereskan bekas teman²nya main

Ceklek....

Ely pergi keluar dari room secret, ia pergi menuju ke dapur, mengambil satu cawan wine tidak lupa juga wine. Kedua orang tuanya melarang meminum-minuman alkohol, wine yg ia beli merupakan jus anggur dan soda, non alkohol jd ia bisa meminumnya.

Tappp.... Tap....

Drekkk....

Belakang rumah....

Cling....

Ely meletakkan gelasnya dan menuang minumannya

Currr....

Sett....

Ely duduk di kursi dengan meja yang berisi gelas cairan berwarna merah, botol dan juga vape, wait vape?, ya Ely jika pikirannya sedang kacau ia akan nge vape, ia lebih suka aroma cappucino dibanding dengan nikotin.

Fyuhhh...

Hembusan udara putih yang keluar dari hidung dan mulut Ely, ia menikmatinya dengan minumannya.

Ia menatap langit malam yang indah, mengingatkan seseorang yg sangat ia sayangi.

"Jess, lu pasti ngeliat gw kacaukan?, selama lu gak ada semua gw yang mengurusnya, bahkan gw masih mengingat hal buruk yang dulu lu alami, sakit jess, sakit.. Kenapa lu pergi begitu saja"

Huffff...

Fyuhhh...

Ely kembali menghembuskan asap yang ia hisap "klo gw pergi juga pasti dunia makan kacau dan lu makin benci sama gw klo gw juga pergi, thanks lu dulu selalu ada buat gw, semoga lu tenang, orang yang dulu ngebunuh lu masih di markas sebagai mainan gw, klo gw lagi mood" suara lirih dari mulut Ely

Jessica stiviona merupakan sahabat Ely yang berada di negara Indonesia, bahkan Ely dan jessica hanya beda setahun mungkin seumuran dengan Rudi. saat malam hari jessica sedang tertidur ia juga tidak menyadari ada yang berniat jahat padanya.

Flashback on

"Kau akan mati, maka semuanya yang kau miliki termasuk teman² mu"

Srett....

Pukk....

"A-apa, ba-bagaimana bisa" ucapnya gadis itu karena tidak percaya jessica masih bisa menangkis nya

Gadis tsb merupakan teman jessica dan juga orang kepercayaan Eris, jessica meskipun tertidur tapi dia bisa merasakan sekitarnya jika ada bahaya dia akan berwaspada lagi.

Jessica bangun dari tempat tidurnya, berdiri dihadapan gadis tadi.

"Tina coba saja kau bunuh ku, maka aku juga tak akan segan² membunuh mu juga" ucap tegas jessica

Tina merupakan orang kepercayaan Eris sekaligus teman.

"Kau!, kau telah membuat ku di anggap remeh sedangkan kau!, kau selalu dibanggakan" ucap kesal tina

"Tina kau salah, mereka bukan meremehkan mu"

"Halah bulshit" tina mengambil pistol dari dalam sakunya lalu menodongkan nya kearah jessica.

Jessica tidak percaya temannya rupanya iri dan bersedia untuk membunuhnya

"Tina! Jangan gila kau!"

"Aku gila karna aku iri pada mu! Kau mengambil semuanya dan satu lagi kita bukan lagi Teman!" ucapnya penuh dengan penekanan

"Tina kau boleh benci pada ku, tapi tidak dengan cara ini tina"

"Arghh! Berisik"

Dorrr...

Cleppp..

"Arhhhggg..."

"Jika kau mati maka aku merasa senang jika kau tidak ada disini selamanya"

"Kau, uhuk, kau sungguh jahat" ucap jessica yang sudah mengeluarkan darah dari mulutnya, tembakan itu mengenai jantung jessica"

Brakkk...

"Jessica!"

Tina melihat siapa yang baru saja masuk dengan cara mendobrak pintu.

"E-ely"

Sedangkan Ely membantu jessica bangun lalu menyuruh keempat temannya untuk kerumah sakit.

Setelah mereka semua pergi hanya menyisakan Ely dan tina di kamar jessica.

"Rupanya kau menusuk kami dari belakang, ku kira kau baik rupanya lebih keji dari yang kukira, kau dengan berani membunuh teman mu, karena kau iri padanya"

"E-ely"

"Maka bersiaplah kau akan menjadi tawanan ku, sampai kau mati secara sendirinya"

Bruukkk...

"Tidak ku mohon Ely, beri aku kesempatan lagi, aku mohon aku juga teman mu kn" ucap tina sambil bershujud didepan Ely.

"Aku tidak bisa mentolerir masalah ini" ucap ely dengan suara nan dingin

"Aku mohon ely, beri aku kesempatan lagi"

"Ck, baiklah"

"Benarkah, terimakasih ely terimakasih"

"Tapi satu syarat, jika jessica mati maka aku akan menjadikan mu tawanan ku, jika jessica masih bisa bertahan aku akan membebaskan mu dengan cara kau akan ku buang ke pulau yang jauh dari sini"

Ely memberikan syaratnya tapi sepertinya tina sama saja akan mati kelaparan di pulau tsb, yang dimaksud pulau yang jauh dan sulit di akses orang lain adalah pulau kematian, dimana disana banyak hewan buas, banyak orang yang berkhianat pada Ely mereka siap dibuang ke pulau kematian tsb.

"Tak apa, asal aku masih bisa hidup"

Seringai iblis terukir jelas diwajah Ely yang mengerikan

"Baiklah"

Takdir berkata lain, jessica tiada 5 menit saat ditangani rupanya peluru tsb sudah dilumuri racun Succubus, racun yang mematikan, sedangkan penawarnya belum ditemukan.

Tina akhirnya menjadi tawanan Ely selamanya, siksaan demi siksaan yang diberikan oleh ely.

Flashback off

"Semoga lu tenang, tungguin gw ya jess"

🖤THE DARK DEVIL🖤 || The End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang