eps 33

8 2 0
                                    

"Gimana bos udah selesai?" tanya temannya itu.

"Udah, tapi si bos langsung bunuh si cewenya, mana kepalanya dipenggal lagi, hii.. Bos yang ngelakuin kok gw yang merinding sih"

"Lu, yang ceritain kita juga pada merinding nih, mana tempat ini kan tengah-tengah hutan trus sekarang lagi malam"

"Bener tuh, bener" balas semuanya

Ceklek....

Mereka melihat siapa yang masuk, saat orang itu kelihatan rupanya Ely yang masuk. Akhirnya mereka bisa bernapas lega.

"Bos"

"Hmm, ada berita apa hari ini?"

Drekkk...

Ely menarik salah satu kursi yang tak jauh dari mereka semua.

"Ada bos, tadi para bandit yang ditugaskan di pelabuhan mereka bilang ada beberapa narkotika yang di kirim dari Mexico" ucap salah satunya dari mereka.

"Lalu"

"Lalu para bandit menyuruh kapal yang mengirim barang tersebut untuk dikembalikan lagi, tapi mereka tetep ngotot ingin di edarkan di negara ini, bahkan mereka tidak ada surat izin sama sekali"

"Iya bos, bahkan mereka juga mengirim ke pelabuhan cina untuk diedarkan disana bos"

"Narkotika seperti permen yang sangat mirip, saya ada fotonya bos"

"Hmm... Kirimkan saja lewat nomor biasa"

"Baik bos"

"Apa ada lagi?" tanya Ely

"Tidak ada bos"

"Baiklah, oh ya jangan lupa bilang kepada para bandit yang berada di pelabuhan, cari mereka yang berani mengedarkan narkotika ke negara ini, bagi mereka yang tidak mendapatkan surat izin dan kalian harus lihat surat izin mereka jangan sampai kelewat"

"Baik bos"

Sett...

Ceklek...

Ely keluar dari tempat tersebut untuk kembali ke mansion.

•••••

Pagi hari yang indah, sang mentari menyingsingkan sinarnya yang menyelinap di salah satu kamar, seorang gadis cantik yang masih bergelumung di tempat tidurnya.

Tok... Tok...

Tok... Tok...

"Eughh... " gadis itu melenguh karena mendengar suara ketukan dari balik pintu.

Sedangkan yang mengetuk itu adalah....

"Ely belom bangun?"

"Belom, ini gw udah ngetok pintunya tapi gak ada jawaban"

"Mungkin masih tidur?"

"Udah yuk biarin aja, nanti juga bangun sendiri"

"Yodah yok, gw juga laper nieh"

Ely dkk memang masih menikmati liburnya, karena orang tua mereka mengizinkannya untuk libur selama 3 hari sedangkan hari ke 4 saat hari sabtu mereka juga libur, jadi mereka akan masuk kembali dihari senin.

Sedangkan dibawah sudah ada para mamak² dan bapak² yang sudah duduk manis dengan sarapannya.

"Wah, udah pada turun ya, sini² sarapan dulu"

"Iya mah"

Mereka semua menghampiri meja makan dan duduk bersama disana.

"Ely belom bangun ya?" tanya mama kaila

"Iya nih mam, mungkin kecapean jadi tidurnya lama" balas eris

"Yaudah biarin aja dia istirahat"

"Mom, joshua dimana?" tanya yuki

"Dia udah berangkat sedari tadi" balas mommy zahra

"Ohh"

"Memangnya ada apa?"

"Hehe gpp kok mam"

"Yaudah ayo makan dulu"

Mereka semua menikmati sarapan paginya

••••

Sedangkan di tempat lain

"Hancurkan mereka"

"Baik tuan"

Mereka semua pergi meninggalkan seorang pria matang disana

"Joandra tak akan ku biarkan kau hidup tenang, akan ku buat kau menderita seperti ku dulu joandra"

Ceklek...

"Ada apa ayah memanggil ku" ucapnya nan dingin

"Anak ku, ada misi yang ayah berikan untuk mu"

"Apa itu?"

"Bunuh anak perempuan joandra"

"Maksud ayah axely?"

"Memangnya siapa lagi, buat keluarga mereka hancur, sehancur hancurnya, mereka yang telah membuat ibu sekaligus adik mu tiada" ucapnya mengeratkan rahangnya.

"Memangnya ayah sudah pastikan itu semua, aku tidak ingin salah sasaran"

"Maksud mu kau meragukan ku?"

"Tidak, tapi aku ingin buktinya juga"

"Tidak perlu bukti!, bukti hanya untuk orang-orang lemah saja"

"Jika tanpa bukti aku tidak akan melakukannya"

Brak...

"Kau membantah ucapan ku hah!"

"Tidak, aku hanya ingin bukti saja, jika benar Ely dan keluarganya yang membunuh adik dan ibu ku, maka aku akan melakukannya, jika tidak aku tak akan melakukannya"

"Kau!, kau mulai membangkang ku kevan!" ucapnya sambil menodongkan pistol kearah kevan.

Ya kevan memang tinggal bersama ayahnya sedangkan ibu nya telah lama tiada dan ia juga memiliki seorang adik laki-laki yang juga tiada.

Kevan tetap santai di tempat meski ayahnya sudah menodongkan pistolnya.

"Aku tidak akan membunuh mereka jika mereka tidaklah bersalah, aku sudah memikirkan ini berulang kali" ucap kevan dengan suara dinginnya.

"Jika tidak ada lagi aku pergi" kevan meninggalkan ayahnya sendirian di ruangannya.

Ceklek....

"Arghh... Anak itu sudah membuat ku kesal"

🖤THE DARK DEVIL🖤 || The End ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang