2

7.9K 202 12
                                        

Kini ia sudah selesai mandi, ia sudah memakai celananya hanya sajaa bagian atas nya masih belum mengenakan sesuatu karena saat haeca ingin memakai kaosnya tiba-tiba pintu kamar mandi itu dibuka dan itu berhasil membuat haeca terkejut.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaa....". Suara teriakan nyaring milik haeca itu mampu membuat orang yang membuka pintu kamar mandi itu membekap mulutnya.

"Sttt, diem jangan teriak". Ucap laki-laki itu.

Haeca mengigit tangan laki-laki itu membuatnya meringis.

"Loo siapa anjingg??? Bisa-bisanya lo masuk kesiniii, maling yaa loo??". Tanya haeca dengan menatap tajam orang itu.

"Harusnya saya yang tanya ke kamu, kamu siapa kenapa ada dirumah nenek sayaa???". Tanya laki-laki itu.

"Nenekk???". Tanya haeca.

"Iyaaa, apa Jangan-jangan kamu itu anak majikan si mbok saya yang katanya mau dikirim kesinii, tapi kok ga kaya yang diomongin, katanya si mbok orangnya cantik, tapi kok ini yang dateng laki-laki tapi cantik sihh". Ucap laki-laki ituu.

"Lo ngatain gue jelek gituu???, kenapa kalo emang gue laki hahh?? Masalah buat loo??". Tanya haeca.

"Santai dong, kamu galak banget". Jawab laki-laki itu.

"Oh iyaa nama saya junaedi, panggil juna ajaa biar keren". Ucap laki-laki itu.

Haeca hanya membalas uluran tangan juna tanpa mau memberi tau namanyaa, lalu ia pergi masuk kedalam meninggalkan juna di sana.

"Lohh?? Nama kamu siapaaa???". Teriak juna tapi haeca sama sekali tidak menanggapi.

"Haduhh dasar anak kotaaaa". Guman juna lalu ikut masuk kedalam.

Kini haeca sedang merebahkan tubuhnya di kasur lantai yang menurut nya ini sangat keras, dan bagaimana ia bisa tidur jika kasurnya tidak nyaman seperti ini.

Dan akhirnya haeca memutuskan untuk keluar, ia duduk di teras rumah bi itaa, menikmati pemandangan yang menurutnya ini sangat indah karena sangat alami tidak seperti di kota yang hanya berisi bangunan² tinggi dan polusi udara.

Haeca duduk sendiri disana namun tiba-tiba juna ikut duduk disana, menemani haeca. Haeca yang sadar pun lantas ia bertanya.

"Ngapain ikut duduk disinii??". Tanya eca.

"Yaa ndak papa atuh mbak, kan mau nemenin kamu biar ndak sendirii". Jawab juna.

Haeca hanya menghela nafasnya panjang.

"Gue gabisa tidur, kasurnya keras, terus gimana gue bisa tidur nanti malem, huwaaaaaaa". Ucap haeca.

"Namanya juga di desa mbak, kita ndak ada yang punya kasor empuk, lama-lama juga nanti terbiasa kann?? Sabar ajaaa". Jawab juna.

"Kok lo manggil gue mbak sihh??, kan gue masih muda, lagian gue juga laki bukan perempuan". Ucap haeca.

"Yaa soalnya saya belum di kasih tau namane siapaa, dan jugaa mbak e ayu, makanya saya pangilnya mbak ae biar mudah". Jawab juna.

"Gue haeca panggil eca aja tapi jangan mbak, kaya aneh ajaa di panggil mbak sama orang yang lebih tua kaya lo". Ucap haeca.

"Namanya cantik kaya orang e, kalo gitu saya panggil kamu dek ajaa yaaa??". Tanya juna.

/deg

Entah kenapa jantungnya tiba-tiba berdetak sangat amat kencang dan juga cepat. Haeca langsung gugup dan malu.

"Heyy, kenapa dek??". Tanya juna.

"Ck, gapapaa tapi gue belum kebiasaan di panggil kaya gituuu, pelan ajaa panggilnya". Jawab haeca.

"Oh jadi saya harus panggil kamu pelan gituu, tapi nanti takut e kamu ndak kedengeran". Ucap juna.

"Ihhh, ya ga gituuu, udah ah males mau tidur". Ucap haeca lalu berlari masuk kedalam kamarnya.

Junaedi hanya tertawa melihat sikap anak ini, sangat lucu pikirnya, ia juga sangat cantik, sama seperti perempuan, dan juga dadanya agak besar, bokongnya juga montok, ehhh mikir apasih juna ini dasar anak desa mesum.







****






Hari sudah berganti sore, dimana sekarang haeca sedang asik tertidur, dan terlihat sangat nyenyak, setelah 1 jam ia membiasakan dirinya di kasur ini akhirnya ia bisa tertidur.

Bi ita yang tau jika haeca belum bangun pun menyuruh juna untuk membangunkan haeca.

"Lee, coba bangunin nduk ecaa nya". Suruh bi ita.

"Inggih mbok, sebentar, juna kesana". Jawab juna.

Setelah itu ia langsung masuk menuju kamar haeca yang tidak terkunci, bagaimana mau di kunci, kuncinya saja tidak adaa.

"Dekk, bangun dulu, kamu belum mandiii". Ucap juna.

Haeca yang masih seperempat sadar pun menarik tangan junaa, dan mengira jika itu adalah abang sandi.

"Abang, dedek masih ngantukkkk, Nanti duluu, mending abang boboo sama dedek". Ucap haeca dengan suara khas nya.

Juna yang masih terkejut karena tarikan haeca pun masih terdiam, dan beberapa menit setelah itu ia pun tersadar.

"Dekk, ini sayaa mas junaa buka abanggg". Jawab juna sambil menarik tangannya yang di dekap oleh haeca.

"Mbok nyuruh bangun duluu, mandii, ndak apik tidur sampe surup kaya gini, ayoo bangun duluu". Ajak juna.

Dan lagi-lagi haeca menjawab seolah-olah jika juna adalah abangnya. Ia lalu menarik juna dan berkata sesuatu sampai akhirnya ia membuka matanya.

"Aaaaaa, abanggggggggg ishhh, kan dedek udah bilang dedek mau bobo dulu abang mending sini bobo samaa ded-". Ucapannya terpotong kala ia membuka matanya.

Dan kemudian ia terkejut kala kini wajah juna sudah berada di depan matanya jaraknya mungkin sekitar 2 centi sajaaa, dan setelah ia haeca langsung mendorong tubuh juna menjauh.

Dan ia tersadar, kenapa bisa ia menganggap jika juna adalah abang ya padahal abangnya itu jarang pulang dan juga sangat betah disana, apa mungkin karena haeca sangat merindukan abang nya itu makanya ia sampai menganggap juna seperti abangnya.

"M-maaff, gue ga sengajaa". Ucap haeca.

"Ndakk papaa, yasudah sana mandi dulu, keburu dingin airnyaaa". Ucap juna lalu ia keluar.

Haeca masih terdiam disana, apa yang sudah ia lakukan tadii?? Jangan sampai  ia malah melakukan kesalahan, dan berakhir yang tidak-tidak.

Disisi lain juna berlari ke wc, karena kamar mandi dan wc itu terpisah jadi ia bisa masuk kedalam tanpa ada yang menganggu nyaa, dan kalian pasti tau apaa yang dilakukan juna setelah itu, hanya karena melihat bibir dan kaos haeca yang sedikit terbuka yang hampir memperlihatkan dada berisinya itu membuat adik juna yang selama ini tertidur pulas harus bangun tiba-tiba.

Kini setelah kaza sudah menyiapkan mentalnya untuk keluar dan mungkin bertemu dengan junaa, akhirnya ia memutuskan untuk keluar dan mandi.

Didepan kamar mandi, ia mendengar suara erangan laki-laki, dan itu mampu membuat dirinya merinding, ia takut, karena jarak kamar mandi dan wc tidak terlalu jauh jadi suara-suara laknat juna masih bisa didengar, karena haeca tidak berfikir yang aneh-aneh akhirnya ia pun langsung cepat-cepat mandi.

Selama ini juga tidak pernah bermain seperti ini karena selama ini tidak ada yang bisa membuat adik kesayangannya itu terbangun, tapi mengapa melihat haeca sebentar sajaaa adiknya ini bangun???.















































Okeyy udah dulu sampe disini yaaaaaa...

See you next partt yaaaaa...

Jangan lupa vote nyaa...

Thank you and babayyy....

Anak Desa (Jaehyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang