Bulan Mei, awal musim panas, dan Festival Duanwu* akan segera tiba.
(*Perayaan Perahu naga, jatuh pada hari kelima dan bulan kelima pada penanggalan Tiongkok, dirayakan dengan balapan perahau naga dan zongzi/bakcang)
Perintah kurungan rumah Ming Shu akhirnya dicabut setelah ia terus membujuk Lu Chang hingga dia mengizinkan. Kehidupan baru di rumah juara telah mulai berjalan lancar, dan Ming Shu mengalihkan energinya kembali ke toko. Toko baru telah memilih tanggal pembukaan yang baik, yaitu pada tanggal sepuluh bulan depan. Semua persiapan harus dilakukan dengan cepat dan teratur.
Selama waktu ini, dia pergi ke rumah keluarga Wei, menyerahkan surat permohonan yang telah disalin kembali kepada Du Wenhui. Tanpa perlu penjelasan lebih lanjut dari Ming Shu, karena berbagai alasan, Du Wenhui menerima surat itu dan bersedia membantu memperjuangkan kasus Lu Chunlian. Du Wenhui kemudian mencari bantuan dari Nyonya Xu dan Wangfei (Ibu Wen An), sehingga surat permohonan tersebut segera menyebar di seluruh kota Bianjing. Masyarakat merespons dengan sangat antusias, menunjukkan kemarahan mereka yang meluas hingga kalangan bangsawan. Dalam tiga hari, surat permohonan tersebut berhasil mengumpulkan seratus tanda tangan dan diserahkan ke Kantor Pengadilan Kaifeng. Akhirnya, kasus itu mencapai keputusan, dan karena pengaruh dari berbagai pihak, Lu Chunlian berhasil menyelamatkan nyawanya, meskipun harus dihukum pengasingan sejauh tiga ribu mil.
Nyonya Xu dan Wangfei juga mendapatkan pujian dari rakyat Bianjing, dianggap sebagai wanita berbudi luhur, dan reputasi mereka meroket, namun itu adalah cerita lain.
Cuaca sedang bagus, Ming Shu bangun pagi-pagi dan sedang sibuk merias Nyonya Zeng.
Hari ini adalah hari mereka menghadiri pesta di Kediaman Adipati.
Nyonya Zeng tampak sedikit cemas, menatap bayangannya di cermin, berkata, "Ming Shu, apakah riasan ini berlebihan?"
Wanita dalam cermin, dengan rambutnya yang disanggul tinggi, disematkan beberapa pin mutiara baru. Meskipun tidak terlalu mahal, pin-pin tersebut memiliki desain yang elegan dan cocok untuk Nyonya Zeng, semakin menonjolkan kecantikan kulit putihnya. Penampilannya anggun dan tidak kalah dengan nyonya bangsawan lainnya.
Pakaian dan aksesoris rambut semuanya dipilih oleh Ming Shu—warnanya lebih cerah daripada yang biasanya dipakai oleh Nyonya Zeng. Karena Nyonya Zeng bukan lagi seorang janda, tidak perlu selalu berpakaian sederhana. Lagipula, semua wanita suka berdandan cantik, dan Ming Shu ingin membuat ibunya terlihat cantik.
"Mana ada yang berlebihan, aku malah merasa aksesoris ini belum cukup megah," Ming Shu mengeluh lagi, merasa uangnya masih belum cukup untuk membeli barang yang lebih mewah.
Nyonya Zeng merasa tidak nyaman, melihat ke kiri dan ke kanan merasa kurang pas dengan penampilannya. Karena latar belakangnya yang sederhana, dia tidak terbiasa dengan situasi seperti ini dan merasa agak enggan.
"Ming Shu, aku belum pernah bergaul dengan nyonya bangsawan ini, aku khawatir..."
"Jika Ibu merasa tidak nyaman dan tidak ingin bergaul dengan mereka, kita tidak perlu pergi. Lagi pula, ini bukan undangan yang harus kita hadiri," kata Ming Shu dengan santai. Dalam pikirannya, Nyonya Zeng sudah cukup menderita dan seharusnya bisa menikmati hidup tanpa merasa tertekan untuk bersosialisasi. "Tetapi, karena aku sudah mendandani Ibu dengan cantik, kita bisa pergi ke sungai untuk melihat perahu naga."
Mendengar itu, hati Nyonya Zeng hangat, dia buru-buru berkata, "Sudah terlanjur berdandan, demi kalian, aku tidak boleh merasa takut."
Ia memang menyukai kehidupan yang bebas dan tanpa beban, tetapi dalam hidup, ada banyak urusan sosial yang tidak bisa dihindari. Demi Lu Chang dan Ming Shu, dua anak ini, ia tidak bisa terus berdiam diri di rumah. Mereka harus keluar dan bergaul dengan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity/Bang Xia Gui Xu(榜下贵婿)
Romance(NOVEL TERJEMAHAN) (Not Mine, Sepenuhnya Milik Penulis) -Mei 2024- Title : Serendipity/ Bǎng Xià Guìxù/榜下贵婿 Author : Luòrì Qiángwēi (落日蔷薇) Chapter : 131 bab + 5 ekstra Keluarga Jian di Kota Jiangning telah mengelola perhiasan emas secara turun temu...