𝗧𝘂𝗷𝘂𝗵 𝙼𝚎𝚗𝚊𝚛𝚒𝚔

92 5 0
                                    

"Cahh.. Sekarang masuklah ke kamar dan beristirahat, aku ada di kamar sebelah. Jika membutuhkan bantuan langsung ketuk saja pintunya, " Jelas Serena beranjak berdiri.

"Nona tidak menanyakan siapa diriku? Kewaspadaan Nona terhadap orang asing sangat rendah, kau terlalu payah untuk menjadi seorang manusia, " Sinis pria itu.

Hari sekilas menoleh dan menggeleng-gelengkan kepala.

"Menanyakan siapa dirimu? Entahlah, aku tidak yakin jika kau akan memberitahu. Sikap mu yang tadi telah membuktikannya, " Kata Serena tersenyum tipis. Ia pun pergi.

'Heh. Menarik juga, sayang! Aku tidak bisa berlama-lama di sini.. 'Batinnya.
___

Malam kian berlalu. Sang surya kini terbit menampakkan sinar hangatnya yang menyinari setiap sudut kota.

Tok.. Tok..
Ketukan pintu terdengar.

"Pria tampan, kau masih tidur yah? Sekarang sudah saatnya perban mu di ganti! Apakah aku boleh masuk.. " Ujar serena.

Aneh! Tak ada jawaban dari penghuni kamar, Serena pun langsung masuk dan mendapati kamar tersebut kosong, tak terlihat siapapun. Sepertinya pria tersebut telah pergi tanpa berpamitan.

"Huft! Apa dia tidak menganggap lukanya itu? Jika sampai terbuka jangan salahkan aku.. " Pasrah nya tak dapat berbuat apa-apa lagi.

Hendak berjalan keluar, netra Serena tidak sengaja melihat sebuah catatan kecil yang tertempel di cermin bertuliskan 'Jasa mu ini pasti akan ku balas. '

Tersenyum tipis. "Aku tidak mengharapkan balasan apapun dari dirimu pria tampan, " Gumam Serena terkekeh.

✦✦✦

Universitas Kedokteran di Kota Seoul.

Di kelas-

"Selamat pagi Serena, "

"Ohayou gozaimasu, Serena-senpai, "

ℝ𝕒𝕥𝕒𝕣𝕒 ℂ𝕚𝕟𝕥𝕒 𝕊𝕒𝕟𝕘 𝕄𝕒𝕗𝕚𝕒 𝕂𝕖𝕛𝕒𝕞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang