𝗘𝗻𝗮𝗺 𝙿𝚊𝚝𝚞𝚑

91 5 0
                                    


Grep! Cengkraman erat dari sang pria pun menghampiri pergelangan tangan milik Serena. "Siapa yang memberimu izin untuk menyentuh ku! " Tatapanya begitu tajam dan menepis kasar tangan Serena.

"💢Patulah... Masih untung aku menolong mu!! Jika tidak kau mungkin sudah di lenyapkan oleh mereka yang mencari mu... HUH! Kenapa orang baik selalu bernasib sial seperti ini! " Kesal Serena mencentil jidat pria tersebut.

"Ka-kau! "

"Apa!.. Sudah, pergilah ke sofa dan tunggu aku siapkan sup. Untung saja kau memiliki wajah yang tampan, jika tidak aku bisa saja langsung membuang mu ke tong sampah💢, " Umpat Serena yang terlihat telah kehilangan kesabaran.

Di sofa. Pria itu langsung duduk dengan patuh sesuai permintaan Serena.

✦✦✦

Setelah makan.

"Minum obatnya, "

Lagi-lagi pria itu hanya bisa patuh pada Serena. Senyum tipis dari Serena kini terlihat kala menatap pria tampan di hadapannya.

"Jika patuh seperti ini sejak tadi aku tidak perlu repot mengocehi mu, "

Lirik dingin. "Giliran mu, " Ucapnya.

"Apakah di pikiran mu orang yang menolong itu memiliki tujuan lain? Tujuan ku hanyalah untuk menyelamatkan mu, aku sempat ragu untuk itu, kerena dari situasi yang terlihat masalah mu itu tidak sesederhana yang aku terlihat, "

"Aku takut ketika menyelamatkan mu konsekuensi apa yang akan kudapatkan. Tapi aku kembali berfikir, sebagai mahasiswa dari Universitas Kedokteran aku tidak boleh mengabaikan seseorang yang terluka, "

"Dokter macam apa yang mengabaikan pasien yang membutuhkan? Entah dia seorang buronan, orang jahat atau baik, orang asing ataupun seseorang yang di kenal itu tetap tugasku untuk menolong, mengobati, dan merawat, "

Serena kini selesai menjelaskan, dan pria itu hanya terdiam.

"Dan.. Siapa juga yang tega mengabaikan pria tampan seperti dirimu, " Sambung Serena tersenyum.

ℝ𝕒𝕥𝕒𝕣𝕒 ℂ𝕚𝕟𝕥𝕒 𝕊𝕒𝕟𝕘 𝕄𝕒𝕗𝕚𝕒 𝕂𝕖𝕛𝕒𝕞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang