Kabut hitam mulai memenuhi langit yang tadinya cerah. Seorang gadis yang mengenakan pakaian sekolah tengah berdiri di depan makam kedua orang tuanya. Gadis itu tersenyum namun air matanya menetes dengan sendirinya."Eomma aku tidak menangis hanya saja air mata ini jatuh sendiri" Gadis itu menyengka air matanya.
"Appa sekarang aku mengerti mengapa appa meninggalkan rumah harabeoji maaf kalau aku selalu menuntut untuk bertemu keluarga appa maafkan aku"
Gadis itu merindukan sosok kedua orang tuanya, ia sangat kesepian.
"Eomma Appa aku pulang dulu ya hari ini aku kerja sore karena bos ku ada acara lain kali aku akan kesini lagi"
Gadis itu pun pergi meninggalkan makam kedua orang tuanya. Meskipun rindunya tak begitu terobati setidaknya ia masih bisa mengadu di makam itu. Ia masih beruntung masih punya tempat pengaduan.
Gadis itu sampai di sebuah rumah mewah ia memasuki rumah mewah itu lewat pintu belakang. Gadis itu mengganti pakaiannya dan menyempatkan diri ke dapur.
"Baekhyun Agashi kapan pulang? "
"Tadi ahjumma, oh iya menu diet Lulu eonni ada di kulkas aku sudah siapkan semalam tapi nanti tolong disajikan ya ahjuma hari ini bosku meminta datang lebih awal"
"Tenang saja serahkan pada ahjuma"
"Terimakasih Ahjuma"
Baru saja Baekhyun akan keluar namun seseorang datang dan membuat Baekhyun menghentikan langkah kakinya.
"Mau kemana?! "
"Aku mau kerja bibi"
"Apa? Kerja kau bilang? "
Baekhyun hanya menundukkan kepalanya ia takut kepada bibinya.
"Kau tidak bisa bekerja sebelum menyelesaikan tugasmu di rumah ini"
"Sekali ini saja bibi aku mohon, besok aku janji tidak akan terulang lagi"
"Dengar Baekhyun kau disini tidak gratis kau harus membayar nya meskipun appaku memungutmu"
"Baiklah bibi"
Soo-yeon adik kandung dari ayah Baekhyun ia memang tinggal di rumah mewah itu karena ia yang membantu menjalankan bisnis kakek Baekhyun semenjak ayah Baekhyun keluar dari rumah karena lebih memilih hidup bersama wanita pilihannya yaitu ibunya Baekhyun.
Baekhyun segera menyiapkan menu makanan Luhan. Luhan seorang model jadi untuk makananya khusus dan itu merupakan tangung jawab Baekhyun. Sejujurnya Baekhyun risau dengan waktu yang terus berjalan. Hingga jam makan malam pun tiba dan Baekhyun menghidangkan makanan itu pada Luhan.
"Eonni apa masih butuh sesuatu jika tidak aku boleh pergi?"
"Pergilah" ketus Luhan dan Baekhyun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Baekhyun bergegas menuju sebuah mini market yang berada tidak begitu jauh dari rumah mewah itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Kau darimana saja aku hanya sekali ya meminta bantuanmu Baekhyun! "
"Maafkan saya sajangnim" Baekhyun membungkuk berkali-kali dengan perasaan bersalah.
"Pulang saja aku akan cari pengantimu! " Baekhyun pun menunduk dan memohon agar tidak dipecat. Ia butuh pekerjaan itu.
"Jangan sajangnim aku sangat membutuhkan pekerjaan ini tolonglah sajangnim" Baekhyun memohon kepada pemilik minimarket itu.
"Ini kesempatan terakhirmu tapi gajimu bulan ini aku potong 50% karena kau sudah mengacaukan acaraku"
"Baik Sajangnim Terimakasih sajangnim"
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE HEART
Fanfiction"Lawan dari cinta bukanlah benci melainkan ketidak pedulian" Bagaimana rasanya membenci seseorang yang dicintai? Itulah cara Chanyeol agar bisa menghilangkan rasa cintanya pada Baekhyun. Namun Chanyeol keliru akan itu semakin ia membenci maka cinta...