"Chanyeol-si" Panggil Wendy yang akhirnya ia berhasil menemukan Chanyeol. Chanyeol menghapus air matanya dan mencoba bersikap netral.
"Kau sudah selesai?" Wendy mengangguk menanggapi pernyataan Chanyeol.
"Apa terjadi sesuatu seperti nya kau tadi sangat tergesa-gesa?" Chanyeol tidak menjawab pertanyaan Wendy ia memilih berjalan.
"Jika kau masih mau tinggal disini silahkan"
"Aku ikut denganmu antarkan aku ke hotel" Wendy pun mengikuti Chanyeol.
Wendy menatap Chanyeol sesekali sambil berjalan ia sangat penasaran kenapa tadi Chanyeol pergi begitu cepat bahkan Chanyeol tidak sengaja menjatuhkan gelas wine nya. Namun Wendy berusaha untuk tidak terlalu ingin tahu bagaimana pun ia tidak ingin Chanyeol merasa risih.
.
.
.
.
.
.
.
."Apa kau yakin tidak apa-apa? Bagaimana jika aku antar ke rumah sakit?"
"Aku tidak apa-apa Sonu aku hanya kelelahan saja setelah istirahat aku pasti baik-baik saja"
"Aku benar-benar minta maaf jika kau kelelahan karena aku"
"Bukan begitu aku sangat senang jadi jagan merasa bersalah begitu ya"
"Lain kali kalau kau lelah bilang ya aku tidak ingin kau sakit" Baekhyun mengangguk sambil tersenyum. "Sekarang masuklah dan istirahat"
"Kau juga Sonu selamat beristirahat" Sonu mengangguk sambil tersenyum.
"Masuklah" Baekhyun mengangguk kemudian melambaikan tangannya kepada Sonu dan Sonu juga membalas lambaian tangan Baekhyun.
Setelah memastika Baekhyun masuk kedalam rumah Sonu pun kembali ke rumahnya. Sonu sangat khawatir pada Baekhyun namun ia harus berusaha agar Baekhyun tidak risih padanya.
Baekhyun pun masuk kedalam rumah ia disambut oleh halmeoni nya.
"Cucuku sudah pulang"
"Halmeoni" Baekhyun memeluk wanita tua itu erat.
"Ada apa? Apa jalan-jalan nya tidak menyenangkan? Atau apa Sonu itu menyakiti mu?" Baekhyun menggeleng kemudian melepaskan pelukannya.
"Aku hanya rindu padamu" Baekhyun tersenyum ia hanya membutuhkan pelukan.
"Kau ini" Halmeoni itu memukul pelan bahu Baekhyun. "Apa kau sudah makan?" Baekhyun mengangguk ia bahkan tidak berselera untuk makan.
"Aku makan sangat banyak tadi"
"Baguslah kalau begitu istirahatlah"
"Baik Halmeoni"
Baekhyun pun berjalan ke kamarnya ia Menganti pakaiannya dan beristirahat. Ia merikuk ketakutan setelah melihat Chanyeol tadi.
"Ya Tuhan kenapa dia disini aku benar-benar takut"
Chanyeol adalah trauma terbesar dalam hidup Baekhyun. Baekhyun sangat ingin menghindari Chanyeol dimana pun. Baekhyun hanya ingin hidup tenang tanpa bayangan masa lalunya.
Baekhyun mencoba menutup matanya namun ia teringat perlakuan Chanyeol dan Chaeyoung yang sangat kejam padanya. Hingga ia kesulitan untuk tidur Baekhyun pun bangkit dari tidurnya dan memeluk kedua kakinya. Bayangan masa lalu mulai menghantuinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chanyeol sekarang berada disebuah Bar setelah mengantar Wendy ke hotel. Chanyeol meneguk begitu banyak whisky dengan kadar yang tinggi. Ingatan tentang Baekhyun selalu muncul yang menimbulkan rasa bersalahnya.Chaeyoung yang baru saja datang mengambil gelas Chanyeol dan melempar gelas itu hingga pecah. Managernya langsung turun tangan untuk masalah gelas yang dipecahkan Chaeyoung dengan sengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE HEART
Fiksi Penggemar"Lawan dari cinta bukanlah benci melainkan ketidak pedulian" Bagaimana rasanya membenci seseorang yang dicintai? Itulah cara Chanyeol agar bisa menghilangkan rasa cintanya pada Baekhyun. Namun Chanyeol keliru akan itu semakin ia membenci maka cinta...