Chanyeol mulai membuka matanya dan menatap sekeliling ia sangat tidak familiar dengan suasana dan tempat ini. Seingatnya ia berada di bandara terakhir kali dan mencoba untuk menahan Baekhyun agar tidak pergi.
"Bagaimana bisa kau berakhir disini?" Chanyeol mendengar suara yang sangat familiar itu. Chanyeol menoleh dan menatap kearah samping.
"Suho Hyung"
"Untungnya aku ada kunjungan kerja ke Busan dan saat aku menghubungi ponselmu seorang suster rumah sakit ini memberitahu kalau kau sedang dirawat makanya aku kesini"
"Aku sudah baikan" Chanyeol mencoba membuka infus namun ditahan oleh Suho.
"Dokter bilang setelah infus ini habis kau baru boleh pulang" Chanyeol memilih mengikuti saja karena kepalanya juga terasa pusing.
"Hyung dia sudah memaafkanku tapi dia pergi bahkan tidak ingin lagi bertemu denganku" Suho pun akhirnya mengerti mengapa Chanyeol begitu drop.
"Lalu sekarang bagaimana?"
"Aku akan menuruti kemauannya" Chanyeol memilih merelakan Baekhyun." Aku tidak ingin merepotkan dia dengan kehadiranku karena aku dia harus pergi meskipun dia memaafkanku tapi dia tidak akan lupa bagaimana perlakuanku dulu baginya aku trauma"
"Jika kalian berjodoh kalian pasti akan bertemu kembali" Chanyeol mengangguk ia tidak pernah sepatah hati ini hanya Baekhyun yang bisa membuat Chanyeol seperti ini.
"Istirahatlah aku urus administrasi dulu"
"Terimakasih Hyung"
Suho keluar dari ruangan Chanyeol untuk mengurus administrasi untuk kepulangan Chanyeol dari rumah sakit itu.
Chanyeol menutup matanya untuk beristirahat namun air mata itu mengalir melalui sudut matanya. Rasa sesaknya masih ada lebih baik Baekhyun membenciya daripada meninggalkannya. Chanyeol hanya butuh melihat Baekhyun namun Baekhyun memilih untuk membuat jarak yang bahkan tak ingin Chanyeol dekati.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari-hari demi hari berlalu semenjak hari itu Chanyeol tidak lagi pernah mendengar kabar Baekhyun. Seolah-olah ditelan bumi Baekhyun tak pernah lagi muncul bahkan didalam mimpinya.
Hari ini Wendy meminta Chanyeol untuk bertemu bagaimana pun urusan mereka belum selesai. Waktu itu situasi sangat kacau dan sangat tidak kondusif karena terpusat pada Baekhyun dan Sooyeon.
"Aku minta maaf karena telah menganggu waktumu" Wendy menatap Chanyeol yang berada dihadapannya. "Aku tau kau tidak mencintaiku tapi bagiku itu bukan masalah setidaknya beri aku kesempatan untuk bersamamu sekali saja aku janji akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi pendampingmu"
Chanyeol hanya menatap datar pada Wendy yang terlihat pantang menyerah.
"Aku tidak memintamu untuk membalas perasaanku tolong biarkan aku mencintaimu hingga aku nanti lelah jika sudah begitu aku akan mundur dengan sendirinya untuk itu tolong beri aku kesempatan"
"Wendy-si"
"Aku tau ini konyol dan sangat bodoh lalu aku harus bagaimana jika aku hanya melihat mu saja" Wendy menitihkan air matanya." Aku hanya mencintaimu"
Chanyeol tidak pernah memiliki perasaan apapun pada wanita selain Baekhyun. Entah bagaimana bisa hal itu terjadi Chanyeol tidak tau yang ia tau hanya Baekhyun wanita yang dicintainya.
"Kau tidak akan bahagia jika begitu Wendy"
"Aku bahagia jika bersamamu untuk itu tolong jangan tolak pertunangan kita" Wendy menghapus air matanya. "Tidak bisakah kau iba padaku sedikit saja?"

KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE HEART
Fanfic"Lawan dari cinta bukanlah benci melainkan ketidak pedulian" Bagaimana rasanya membenci seseorang yang dicintai? Itulah cara Chanyeol agar bisa menghilangkan rasa cintanya pada Baekhyun. Namun Chanyeol keliru akan itu semakin ia membenci maka cinta...