Baekhyun bergegas meninggalkan hotel mewah itu. Ia berjalan menuju halte bis yang jaraknya cukup jauh dari hotel mewah itu. Sepanjang perjalanan ia menghapus air matanya yang terus mengalir.
Tak lama setelah Baekhyun keluar Chanyeol juga meninggalkan hotel itu. Ia mencoba mencari keberadaan Baekhyun. Chanyeol mengendarai mobilnya ia sambil mencari keberadaan Baekhyun. Hingga ia melihat Baekhyun Chanyeol pun memarkirkan mobilnya dan mengejar Baekhyun.
"Baekhyun" Chanyeol menarik tangan Baekhyun. Baekhyun pun berbalik dan mendapati Chanyeol yang menarik tangannya.
"Lepas!"
"Aku akan mengantarmu pulang!" Tegas Chanyeol ia tidak mau melepas tangan Baekhyun.
"Lepas! Lepaskan tanganku!"
Chanyeol tidak mendengarkan ia menarik tangan Baekhyun menuju mobilnya. Chanyeol tidak peduli meski Baekhyun meronta-ronta. Hingga sampai di mobilnya Chanyeol memaksa Baekhyun masuk.
Baekhyun tidak punya pilihan akhirnya ia masuk kedalam mobil itu. Chanyeol pun bergegas menuju kursi pengemudi. Mobil itu pun melesat pergi menjauh dari tempat itu.
"Apalagi yang kau inginkan dariku?"
"Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya kau bisa membela dirimu tadi"
"Kenapa aku harus membela diriku"
Chanyeol meremas stir mobilnya ia sangat tidak suka jika Baekhyun berbicara seperti itu.
"Apa kau tidak punya harga diri?!" Chanyeol sedikit menaikan nada bicaranya.
"Apalah arti harga diri orang sepertiku di mata kalian"
Chanyeol terdiam mendengar ucapan itu. Chanyeol mengusap kasar wajahnya dengan sebelah tangannya ia sudah menahan air matanya sejak tadi.
Baekhyun tidak lagi menangis ia menahannya ia tidak ingin terlihat terlalu lemah. Ia bukan remaja seperti dulu yang menangis hingga air matanya kering. Begitu banyak air mata yang ia keluarkan saat itu.
Mobil Chanyeol pun terparkir didepan rumah Baekhyun. Baekhyun pun bergegas turun dari mobil itu. Begitupun juga dengan Chanyeol.
"Baekhyun tolong pertimbangkan lagi" Baekhyun pun berbalik dan menatap Chanyeol. "Kau bisa menjatuhkan mereka dengan memanfaatkan ku"
Baekhyun menggeleng.
"Apa kau akan melawan keluarga mu demi diriku?" Baekhyun menatap tajam Chanyeol yang terdiam. "Sangat tidak masuk akal"
"Kenapa tidak" Baekhyun terdiam di tempat saat Chanyeol menjawab pertanyaan. "Jika kau mau aku akan lakukan bahkan aku sudah menyerahkan diriku padamu waktu itu"
"Kau pikir aku akan mempercayai mu? Aku bukan lagi bahan leluconan mu seperti dulu jadi TOLONG TINGGALKAN AKU SENDIRI!!" Baekhyun berteriak dihadapan Chanyeol. Chanyeol memilih mendengarkan Baekhyun ia tau situasi ini membuat Baekhyun sangat frustasi.
Baekhyun mengatur napasnya yang tak beraturan. Kemudian ia kembali bicara dengan menurunkan nada bicaranya.
"Ini terakhir kalinya kita bicara bukankah aku sudah meminta padamu agar kita menjadi asing jadi tolong jangan pernah muncul lagi dihadapanku!"
Chanyeol pun membuka suara ketika Baekhyun sedikit lebih tenang.
"Kenapa? Kenapa kau selalu mendorongku untuk menjauh darimu?" Satu hal yang tidak pernah Chanyeol mengerti mengapa Baekhyun tidak mau memanfaatkan dirinya. Kenapa Baekhyun memintanya pergi begitu saja.
"Aku sangat membencimu bukankah itu cukup untuk menjawab pertanyaan mu" Baekhyun pun memilih masuk ke rumahnya dan menutup pagar rumah itu.
Chanyeol terdiam bukankah jawaban itu sangat tidak logis. Jika memang Baekhyun sangat membenci dirinya mengapa Baekhyun tidak membuatnya menderita. Bukankah Chanyeol sudah menyerahkan dirinya pada Baekhyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE HEART
Fanfic"Lawan dari cinta bukanlah benci melainkan ketidak pedulian" Bagaimana rasanya membenci seseorang yang dicintai? Itulah cara Chanyeol agar bisa menghilangkan rasa cintanya pada Baekhyun. Namun Chanyeol keliru akan itu semakin ia membenci maka cinta...