20

2.3K 178 1
                                    

"Kau benar ingin berangkat bekerja Injun-ie?"

Tanya Haechan dengan kopi di tangan kanan nya, saat ini ia dan Jaemin masih berada di apartemen Renjun setelah semalam menginap dan tidur di sofa.

"Hm, aku tidak sebodoh itu untuk bolos bekerja hanya karena seseorang. Heol, bukan aku sekali. Apa semalam Jeno menghubungi ku?"

Tanya Renjun sembari menyiapkan segala keperluan nya untuk bekerja, mengambil ponsel nya yang masih tergeletak di atas meja ruang tamu dengan Jaemin yang masih tertidur tampan.

"Hm, beberapa kali. Wae?"

"Apa dia mengirimkan e-mail pekerjaan?"

"Tidak rubah kecil, berangkatlah bekerja sebelum terlambat."

Ucap Haechan sembari mengusap kepala bagian belakang Renjun, tidak berani merusak tatanan rambut Renjun yang sudah sangat rapi.

"Baiklah, bangunkan Nana Chanie, aku sudah memasak sarapan. Nanti tinggal hangat kan saja, bisa kan? Aku berangkat kerja dulu, bye!"

Setelah itu pintu apartemen tertutup meninggalkan Haechan yang menatap malas Jaemin.

"Untung dia tampan."

Gumam Haechan sebelum menendang tubuh Jaemin agar terguling dari sofa dan terbangun.

.

Saat sudah sampai di Perusahaan, Renjun bisa melihat Lia yang menatap nya dengan tatapan sedih. Renjun hanya dapat terkekeh melihat wajah sahabat nya itu.

Renjun yakin, Yangyang dan Lia akan mengajak nya berkumpul saat makan siang nanti kemudian membahas bagaimana kelanjutan dirinya dan Jeno, apa yang mau di lanjut? Memulai saja tidak.

Renjun melangkahkan kaki nya menuju lantai di mana ruang kerja nya berada. Saat sudah sampai sana, Renjun bisa melihat pintu ruangan Jeno masih tertutup rapat, Renjun yakin jika penghuni nya tidak akan berangkat hari ini.

"Tentu saja untuk menikmati hari ulang tahun nya bersama calon tunangannya itu"

Gumam Renjun dengan nada mencibir, kemudian melangkahkan kaki nya menuju ruang tempat biasanya ia bekerja. Rasanya sudah lama ia tidak bekerja di sana, karena ia lebih sering bekerja di dalam ruangan Jeno, atas perintah sang empu nya tentu saja.

"Sekretaris Huang?"

"Ne? Tuan Jaehyun —?"

Jaehyun tersenyum kemudian menganggukkan kepala nya untuk meyakinkan Renjun jika itu memang dirinya.

"Ah, ada yang bisa saya bantu Tuan?"

"Aku hanya ingin memberi tau jika Jeno tidak berangkat bekerja hari ini, dia ada photo shoot dengan Jin Young di Busan."

"Ne, Tuan Jaehyun. Terimakasih atas informasi nya, maaf saya belum mengetahui informasi apapun mengenai Presedir Lee hingga anda datang kemari untuk menyampaikan nya."

"Tak masalah Sekretaris Huang. Lagipula aku juga ingin berkunjung di Perusahaan adik ku."

Renjun tersenyum, Jaehyun ini sangat ramah seperti Mark. Tidak seperti Jeno yang menyebalkan, arogan, pembohong, tapi Jaehyun juga keturunan Lee.

"Apa perlu saya antar Tuan Jaehyun?"

"Boleh? Jangan panggil aku Tuan Renjun-ie, kesan nya aku terlihat sangat tua."

"Eoh? Maaf Tuan —— eh? Maksud saya, maaf Jaehyun hyung?"

"Begitu lebih baik?"

"Hehe, baiklah mari saya antar berkeliling Jaehyun hyung."

SECRETARY HUANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang