17

2.3K 197 3
                                    

"1 minggu lagi Presedir Lee ulang tahun yang ke 25, apa Perusahaan akan mengadakan pesta Renjun-ie?"

Renjun hanya mengendikan bahu nya acuh tak acuh, karena ia pun juga tidak tau.

Lagi pula kemarin ia juga sudah di telepon oleh Pimpinan Lee untuk menanyakan kepada Jeno apakah ulang tahun Jeno kali ini ingin diadakan pesta atau tidak.

"Kemarin Pimpinan Lee menelfon ku, meminta tolong agar di tanyakan pada Presedir Lee. Apakah ulang tahun nya kali ini ingin di adakan pesta atau tidak, dan Presedir Lee menjawab tidak."

Jelas Renjun pada Yangyang dan Lia. Saat ini mereka sedang berada di kedai Ice Cream depan gedung Perusahaan langganan mereka.

"Wae? Kenapa Pimpinan Lee tidak langsung menelfon Presedir Lee, padahal dia cucu nya?"

"Ck, karena Renjun calon cucu menantunya. Maka dari itu secara tidak langsung, Pimpinan Lee juga bertanya kepada Renjun selaku calon cucu menantu nya. Bagaimana kau ini, begitu saja tidak mengerti."

Sungut Lia yang diangguki semangat oleh Yangyang. Renjun sendiri hanya dapat menghela nafas nya kesal, para sahabat nya ini memang terkadang di luar nalar.

"Tidak seperti itu pabbo! Mungkin karena ponsel Presedir Lee yang tidak bisa di hubungi."

Kesal Renjun dengan wajah nya yang merengut lucu, jangan lupakan mulut nya yang masih sibuk menelan Ice Cream favorit nya itu.

Renjun kembali melamun, memikirkan hadiah apa yang akan ia berikan pada Jeno. Kemarin Jeno memberikannya jam tangan, parfum, tas branded, bahkan mengajak Renjun jalan-jalan mengunjungi beberapa toko barang bermerek lainnya.

Dan sekarang Renjun kelimpungan sendiri bingung ingin memberikan Jeno hadiah apa, Renjun rasa Jeno sudah memiliki segala-gala nya eoh!

Sampai saat ini, hubungan Renjun dan Jeno masih di situ-situ saja. Apakah itu bisa di sebut hubungan? Ah tidak, lebih tepat nya keadaan yang ada di antara mereka. Jika hubungan mereka? Hanya sebatas Bos dan Sekretaris tidak lebih.

Beberapa kali Renjun harus menahan rasa cemburu saat Nona Jang mengecup pipi Jeno atau memeluk lengan kekar milik Jeno.

Terkadang jika melihat itu, Renjun berpikir 'lengan kekar itu yang memeluk pinggang ku semalaman' begitu lah kira-kira yang ada dipikiran Renjun.

Namun, Renjun tidak bisa mengatakannya dengan gamblang. Renjun datang ke kota ini ingin mencari rejeki, bukan mencari masalah dengan sang Tuan putri Jang Jin Young.

"Kenapa kau hanya diam Renjun-ie? ——— ya tuhan! Presedir Lee datang kemari! Aku menatap mata nya! Dia datang sendiri! Apa yang dia lakukan di sini?!!!!"

Gumam Lia panik, pasal nya kedua bola mata milik Lia bersirobok dengan mata tajam milik Jeno.

Renjun dan Yangyang pun menjadi ikut panik karena mendengar nada bicara Lia yang terkesan berbisik, namun cepat, dan sedikit keras. Rasa-rasa nya mereka seperti di intai oleh polisi karena telah melakukan tindak kriminal.

Srett

"Boleh saya bergabung?"

Belum sempat ada yang menjawab, Jeno sudah mendudukkan diri dengan nyaman di atas kursi tepat di samping Renjun.

"Apa yang anda lakukan di sini Presedir Lee? Bukankah anda tidak menyukai Ice Cream"

Tanya Renjun sesaat setelah hanya ada keheningan diantara mereka berempat. Yangyang dan Lia hanya dapat terdiam sembari memakan Ice Cream mereka dengan tegang.

"Kau tau jelas apa yang ku suka Sekretaris Huang, boleh minta sedikit Ice Cream mu?"

Lia dan Yangyang membulatkan sedikit mata mereka berdua, sedangkan di bawah meja sana kedua telapak tangan mereka saling bertaut dan saling meremas, gemas akan interaksi antara Renjun dan Jeno.

SECRETARY HUANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang