"Renjun-ie!"
Renjun menolehkan kepala nya dan melihat Lia berjalan mendekat ke arah nya, senyum Renjun pun mengembang begitu saja.
"Ah, selamat siang Presedir Lee."
Lia membungkukkan tubuh nya dan menyapa Jeno dengan canggung. Lia tidak melihat Jeno jadi dia berani memanggil Renjun dengan lantang, namun pria itu tiba-tiba saja datang menyusul di belakang Renjun membuat Lia mati kutu.
"Ya. Saya tunggu di ruangan saya."
Pesan Jeno pada Renjun setelah menyahuti sapaan Lia dengan singkat, padat, dan menyebalkan bagi Renjun, namun bagi Lia itu sudah biasa.
"Kau masih betah bekerja dengan nya Renjun-ie?"
"Uhm, dia memberiku gaji yang besar"
Renjun menjawab dengan kekehan ringan nya, apa yang Renjun katakan adalah fakta, Jeno membayar nya dengan nominal yang tinggi.
"Tentu saja Sekretaris Presedir Lee. Bagaimana dengan restaurant hotpot di seberang perusahaan nanti sepulang bekerja?"
Tanya Lia dengan ekspresi wajah yang gembira, jangan lupakan wajah nya yang berbinar.
"Tentu saja! Tunggu aku di cafetaria jika kau menyelesaikan pekerjaan mu lebih dulu."
Jawab Renjun sama bahagia nya, hot pot adalah surga dunia bagi Renjun.
"Aku akan menghubungi yangyang setelah ini."
"Uhm! Ajak Sejeong juga."
Ucap Renjun sembari menunjuk rekan kerja Lia yang sedang melambaikan tangan ke arah nya. Hal itu membuat Renjun terkekeh kecil.
"Tentu saja! Kalau begitu pergilah ke ruangan Presedir Lee. Jangan membuat ku di panggil beliau hanya karena menahan mu untuk mengobrol dengan ku lebih lama"
Renjun lagi-lagi hanya terkekeh dan melambaikan tangan nya kepada.Lia dan Sejeong.
.
Ting!
Renjun melangkahkan kaki nya keluar dari lift dan berjalan menuju ruang kerja milik Lee Jeno.
Ceklek!
"Maaf, apakah saya mengganggu?"
Tanya Renjun setelah dia membuka pintu ruangan Jeno dan mendapati Nona Jang yang memeluk pundak kekar Jeno dari belakang kursi kebesaran sang Presedir.
"Tidak, masuklah. Jin Young kau bisa menunggu di sofa."
Titah Jeno pada kedua orang lain yang ada di sana. Renjun dengan percaya diri berjalan memasuki ruangan Jeno lebih dalam, mengabaikan wajah Nona Jang yang sudah merengut kesal.
"Apa saya mengganggu waktu anda dengan kekasih anda? apa perlu saya menambahkan jam untuk anda dan Nona Jang di sela jadwal anda Presedir Lee?"
Tanya Renjun tanpa menatap Jeno, kedua tangan nya sibuk menata dokumen yang ia bawa di hadapan sang Presedir.
"Tidak, dia bukan kekasih ku. Tetap pada jadwal yang seperti biasa."
Renjun menganggukkan kepala nya sebagai respon ucapan paten Jeno.
Jeno mulai membubuhkan beberapa tanda tangan di atas kertas seharga milyar won itu, dibantu Renjun yang menjelaskan isi dari dokumen-dokumen tersebut tanpa Jeno harus membaca nya terlebih dahulu.
"Setelah ini anda Free, pukul 2 anda sudah bisa pulang ——— Nona Jang, apa anda perlu saya reservasikan tempat untuk makan malam bersama Presedir Lee?"
Jin Young mendongakkan kepala nya dan hampir mengangguk sebelum ucapan Jeno melunturkan kembali semangat di wajah sang Tuan putri.
"Tidak, aku makan di rumah saja. Jin Young ada acara bersama teman-teman nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETARY HUANG [END]
Fiksi Penggemar⚠️NOREN⚠️ "Apakah ada pekerjaan yang belum saya kerjakan Presedir Lee Jeno?" Huang Renjun dengan helaan nafas kasar nya menatap Jeno yang saat ini sedang duduk bersantai di kursi kebesarannya. "Menjadi istriku. Kau belum mengerjakan tugas itu, hin...