Jam sudah menunjukan pukul 06.00 KST, Renjun membuka mata nya disambut dengan boneka kudanil putih dengan moncong besar nya.
"Ya tuhan, aku berharap tidak ada kendala di hari pertama ku bekerja."
Renjun berdoa sebelum beranjak dari tidur nya, hanya untuk berjaga-jaga karena mengingat tingkah Tuan Na Jaemin kemarin yang sedikit aneh menurut nya.
"Dia pasti berpangkat tinggi, bahkan HRD belum memulai pertanyaan tapi dia sudah mengambil tindakan terlebih dahulu, dan... Sekretaris CEO? Tuan Na mempermudah jalan karir ku eoh?"
Gumam Renjun sembari melakukan aktifitasnya sebelum berangkat bekerja di hari pertama nya.
Oh! Omong-omong, Renjun tinggal sendiri. Ayah dan ibu nya berada di Jeju, dia disini untuk melanjutkan studi nya hingga hari ini dia mulai melangkahkan kaki di hari pertama nya berkarir.
"Hahh... Semoga karir ku meningkat, dan tidak menjadi budak korporat di sini."
Gumam Renjun sebelum melangkahkan kaki nya menuju halte bus, hanya 1 kali menaiki bus selama 12 menit, dan berjalan kaki dari halte ke gedung Perusahaan selama kurang lebih 3 menit.
"15 menit perjalanan? Kalau begitu bukan kah aku tidak perlu membeli kendaraan? Ehm! Ya, tidak perlu."
Lagi-lagi Renjun menggumam, kali ini kepala nya ikut mengangguk. Entah mengapa menggumam menjadi kebiasaan Renjun semenjak dirinya tinggal sendiri. Mungkin karena dia tidak mempunyai seseorang yang bisa diajak untuk memutuskan sesuatu, jadi dia beralih untuk menanyai dirinya sendiri dan berakhir menjawab nya sendiri.
Renjun punya beberapa teman, bukan teman tapi sunbae? Kakak tingkat yang menjadi temannya. Teman sebaya? Tidak ada, hanya sekedar saling mengenal, apakah itu bisa disebut berteman?
.
"Selamat pagi Sekretaris Huang? Saya Lia, dari divisi Resepsionis Perusahaan. Saya diberi pesan untuk memberitahu anda jika anda sudah datang, anda bisa segera menuju ke ruang Presedir Lee di lantai 23."
Sapa Lia ramah, bahkan Resepsionis itu keluar dari balik meja kerja nya untuk memanggil Renjun alih-alih meneriakkan nama sang Sekretaris baru Presedir.
"Selamat pagi, terimakasih Lia atas informasi nya."
Renjun tersenyum manis setelah merespon informasi dari Lia. Renjun pikir, wanita itu bisa menjadi teman nya.
Renjun mengulurkan tangan nya —— dan menatap wajah Lia yang kebingungan.
"Ah - aku belum memperkenalkan diri secara langsung jadi...?"
Lia tersenyum lebar setelah mendengar ucapan Renjun, wanita itu pun membalas uluran tangan nya.
"Choi Ji-Su, tapi aku lebih suka di panggil Lia. Ibu ku bilang jika aku sangat manis dengan sebutan Lia."
Tak Renjun sangka mendapatkan teman semudah ini. Renjun tidak ansos, dia ambivert, Renjun hanya malas berinteraksi lebih dengan orang lain. Namun sekarang, mungkin Renjun akan mulai mengubah cara pandangan dan mindset nya.
"Eoh?! Lia cocok dengan karakter mu yang ceria, Aku Huang Renjun dan ku rasa kita seumuran?"
Lia menganggukkan kepala nya semangat, wanita itu selalu memberikan senyum terbaik nya. Apa karena itu dia nyaman bekerja menjadi seorang Resepsionis? Pikir Renjun.
"Eum!! Nde! Kita di umur yang sama, aku sudah membaca biodata mu. Wahh! Dan mungkin orang-orang juga akan sama kagum nya dengan ku, kau sangat pintar Renjun-ie!! Eoh? Apa aku boleh memanggil mu seperti itu?"
Renjun mengangguk, belum sempat Renjun menjawab. Lia sudah di panggil oleh rekan nya untuk kembali pada pekerjaannya.
Dan Renjun pun kembali berjalan setelah membalas lambaian tangan dari Lia. Renjun menatap kartu identitas nya, tersenyum lega karena foto yang tertera di kartu identitasnya. Renjun tidak menyangka dia bisa tersenyum walau hanya sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETARY HUANG [END]
Fanfic⚠️NOREN⚠️ "Apakah ada pekerjaan yang belum saya kerjakan Presedir Lee Jeno?" Huang Renjun dengan helaan nafas kasar nya menatap Jeno yang saat ini sedang duduk bersantai di kursi kebesarannya. "Menjadi istriku. Kau belum mengerjakan tugas itu, hin...